Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno sepertinya tak bisa menahan rasa bahagia yang sedang dialaminya. Saat menghadiri ajang Destination Wedding Planner (DWP) di Bali, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa salah seorang putrinya akan segera menikah.
Putri sulungnya, Anneesha Atheera Uno telah dilamar oleh seorang pujaan hati. Perempuan kelahiran Newport Beach, California, Amerika Serikat pada 25 Juli 1997 itu pun rencananya akan menikah pada 2023 mendatang.
Advertisement
Baca Juga
Kabar bahagia itu disampaikan Sandiaga dalam jumpa pers terkait 8th Annual Destination Wedding Planner (DWP) Congress di Bali International Convention Center, Kawasan Nusa Dua, Kuta Selatan, Bali pada Selasa, 27 September 2022. "Mudah-mudahan, Insya Allah tahun depan anak saya yang paling sulung katanya juga Insya Allah mau menikah," ungkap Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (28/9/2022).
Dalam kesempatan tersebut, suami dari Nur Asia itu mengungkapkan kakak dari Amyra Atheefa Uno dan Sulaiman Saladdin Uno itu telah menambatkan hati pada seorang lelaki. Rencana pernikahan tersebut kabarnya membuat Nur Asia juga akan menghadiri 8th Annual DWP Congress yang digelar di Bali International Convention Center pada 27--29 September 2022.
Istrinya berkeinginan untuk melihat ide ataupun konsep pernikahan kekinian yang cocok bagi putrinya. "Jadi nanti Mbak Nur mau dateng ke sini katanya mau lihat-lihat. Siapa tahu ada ide-ide konsep pernikahan yang paling kekinian bagi anak-anak muda, mereka bikin wedding seperti apa," lanjut pria yang akrab disapa Sandi ini.
Bagi Sandi, menikahkan seorang anak akan menjadi pengalaman pertama baginya. Namun, kehadiran 8th Annual DWP Congress diyakininya dapat membantunya, mengingat akan ada banyak tema maupun konsep yang ditawarkan selama kegiatan.
Industri Pernikahan
Bukan itu saja, ajang 8th Annual DWP Congress diungkapkannya menegaskan Bali sebagai destinasi pernikahan yang mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja di daerah yang banyak jadi destinasi favorit wisatawan dari banyak negara itu. Ditambah lagi, sebuah event pernikahan mampu menyedot tenaga kerja lebih dari 200 orang dari semua aspek, mulai dari dekorasi, kuliner, fotografi hingga penginapan.
"Dan ini pas banget waktunya, ini jadi kalian yang denger pertama kali nih, kalau saya sebagai bapak deg-degan ya, ini pertama ini, tapi mudah-mudahan semuanya lancar," ungkap Sandi. "Jadi ini cocok banget acara ini dengan persiapan kita," tutupnya.
Sebagai salah satu destinasi romantis di dunia, Bali dipercaya menjadi tuan rumah Kongres Destination Wedding Planners (DWP). Kongres B2B tahunan berskala internasional terkait industri pernikahan ini berlangsung pada 27--29 September 2022. Selama tiga hari, para peserta acara bisa bertemu para pelaku bisnis pernikahan, mulai dari sisi hotel, perencana pernikahan (wedding planner), audio visual, tempat pernikahan, hingga dekorasi.
Advertisement
460 Perencana Pernikahan dari 50 Negara
"Acara ini mengumpulkan pelaku industri pernikahan dari seluruh dunia ke Bali untuk memperlihatkan Bali sebagai destinasi pernikahan," terang Head of Operations QNA International, Tanvir Ahmed, di acara The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Senin, 19 September 2022.
Ahmed menambahkan, saat ini sudah ada lebih dari 460 perencana pernikahan yang akan bergabung, serta lebih dari 50 negara yang sudah memberi konfirmasi atas kehadirannya. Destination Wedding Planners Congress 2022 meliputi beragam acara. mulai dari pameran, diskusi, hingga sesi membangun jejaring.
Menurut Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf Masruroh, ada sejumlah negara yang memiliki kehadiran terbanyak untuk perhelatan ini. "Kita punya lima negara dengan kehadiran wedding planner terbesar, (yaitu) India, Amerika Serikat, Uni Arab Emirat, Turki dan Inggris. Setelah itu ada juga Australia dan Nigeria yang juga cukup banyak," ungkap Masruroh.
Kongres sebelumnya telah dilaksanakan di sejumlah negara, antara lain Thailand, Yunani, Italia, dan Meksiko. Indonesia seharusnya menjadi tuan rumah di tahun lalu. Namun situasi pandemi Covid-19 yang masih buruk di tahun lalu, kongres tersebut dibatalkan dan baru digelar di tahun ini.
Membangkitkan MICE
"Ini cukup mengejutkan, mereka yang dari Nigeria ternyata cukup banyak juga yang tertarik untuk menikah di Indonesia. Kalau ada banyak acara wedding maka akan makin banyak juga tenaga kerja maupun bidang usaha yang ikut terserap. Penyedia jasa seperti dekorasi sampai grup musik yang biasa tampil di pernikahan, ini tentu akan mengangkat perekonomian mereka dan juga masyarakat Bali," tutur Menparekraf Sandiaga Uno.
Sandiaga berharap, acara ini dapat membangkitkan kembali MICE (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran), khususnya industri terkait sektor pernikahan yang sudah dua tahun belakangan ini terpuruk karena krisis pandemi. "Vendor-vendor, tenaga kerja di bidang ekonomi kreatif yang terkait dengan pernikahan, baik itu florist (penjual bunga) kemudian wedding organizer (penyelenggara pernikahan) di daerah, tidak punya kesempatan untuk bekerja. Maka sekarang kita bangkitkan lagi dengan DWP Annual Congress," kata Sandi.
Ia menambahkan, acara ini juga penting dalam memasarkan Bali dan destinasi lainnya sebagai destinasi mewah (luxury destination), sekaligus membuka peluang kerja sama investasi dan multiplier effect terkait penyelenggaraan pernikahan. "Saya titip para pelaku wedding (pernikahan) yang UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) bisa dilibatkan," ucap Sandi.
Advertisement