Sukses

Kolaborasi Seni yang Sukses Berawal Kemampuan Setiap Individu

Setiap orang perlu memiliki skill atau kemampuan kolaborasi yang memadai untuk mewujudkan kolaborasi seni yang sukses dan bisa dilirik oleh pasar.

Liputan6.com, Jakarta Kolaborasi lebih dari kerja sama tim, ini sesuatu hal yang bisa memakan waktu, berisiko dan melibatkan banyak kepentingan yang saling bertentangan. Meski begitu, kolaborasi adalah format ideal untuk menangani masalah kompleks dan ambigu yang merupakan inti dari proses kreatif. Itu sebabnya perlu menghabiskan beberapa waktu dan pembahasan, termasuk untuk membuat kolaborasi seni yang sukses.

Dengan adanya perubahan dunia dan teknologi yang berkembang pesat, kolaborasi menjadi hal mutlak yang harus dilakukan. Sekarang, bukan zamannya berkompetisi satu sama lain lagi, tetapi harus bisa bekerja bersama untuk menciptakan inovasi yang baik dan bermanfaat. Kolaborasi seni yang sukses berawal dari seorang seniman yang bukan hanya memiliki kejujuran, keikhlasan dan kemauan untuk kerja sama, melainkan juga skil atau kemampuan kolaborasi. Bagaimana tidak, di setiap proses yang kamu lalui pasti akan selalu melibatkan kemampuan tersebut.

Sebelum membahas skill atau kemampuan yang perlu dimiliki agar kolaborasi seni sukses dan dilirik oleh pasar, mari menyimak ulasan berikut ini.

Apa Itu Kolaborasi?

Kolaborasi merupakan sebuah kemampuan untuk bekerja sama dengan baik untuk mendapatkan satu tujuan bersama. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, setiap orang perlu memiliki kemampuan ini, baik dalam pendidikan, kehidupan sosial, atau mungkin dalam memecahkan sebuah masalah atau mengerjakan proyek tertentu seperti perencanaan kolaborasi seni yang sukses.

Terjadinya kolaborasi karena dilihat dari bagaimana seniman bekerja sama dengan menggabungkan keunikan dan kekreatifan dari setiap mitra yang memiliki visi dan misi yang sama untuk menciptakan sesuatu yang lebih besar. Tentu ini bukanlah konsep yang baru, kolaborasi sudah banyak dilakukan seperti contohnya dalam sebuah pertunjukan musik dan dance yang memerlukan kerja sama dari para komposer, koreografer, penari dan juga set designer.

Contoh kolaborasi yang hebat dimulai dengan mengetahui kemampuan yang kamu miliki dan apa yang dapat kamu sumbangkan ke tim. Masih suka bingung cara menemukan kemampuan itu? Prosesnya dapat dilihat berikut ini.

  • Temukan serta hasilkan setiap nilai dan prinsip,
  • Temukan kelebihanmu dan bagaimana cara mengaplikasikannya,
  • Temukan keinginanmu,
  • Mix and Match, dengan menggabungkan poin-poin ini untuk menyumbangkan bakat dan semangat kamu ke tim.
2 dari 5 halaman

Manfaat Kolaborasi

Kerja sama dan kolaborasi sebagai tim tidak hanya mendorong produktivitas yang lebih besar, tetapi juga membina hubungan yang sehat antar satu sama lain. Manfaat lainnya dari kolaborasi adalah sebagai berikut.

1. Membantu dalam Memecahkan Masalah

Kolaborasi memungkinkan hasil yang lebih maksimal karena melibatkan berbagai profesional dengan keterampilan dan pengetahuan yang beragam. Hal ini membuatmu dapat melihat dari berbagai perspektif. Ketika kamu dapat memanfaatkan keahlian banyak orang, kemungkinan besar juga akan menyelesaikan masalah lebih cepat dan mendorong hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.

2. Mengetahui dan menganalisis potensi diri

Bekerja secara kolaboratif dapat membantumu lebih sadar akan kekuatan dan juga kelemahan yang dimiliki. Kolaborasi akan membantu meningkatkan keterampilan terbaikmu dan mengidentifikasi bagian mana yang memerlukan bantuan dari orang-orang dengan keahlian berbeda. Hasilnya, kamu dan rekan tim dapat bekerja sama lebih baik untuk mengisi kesenjangan kompetensi.

3. Saling berbagi ilmu

Kamu dapat belajar banyak hal dari anggota tim lain setiap kali berkumpul untuk berkolaborasi. Dengan ada kolaborasi, dapat mempunyai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Nggak hanya itu, kamu juga akan merasa termotivasi untuk memperluas keahlianmu.

3 dari 5 halaman

Pentingnya Skill Kolaborasi

Untuk membentuk kolaborasi seni yang sukses, kamu membutuhkan kemampuan komunikasi, menghargai perbedaan dan kecerdasan emosional.

1. Kemampuan komunikasi

Saat berkolaborasi, kamu tidak boleh malu untuk mengungkapkan pendapat. Begitu juga sebaliknya, kamu juga harus mendengarkan pendapat orang lain dan menghargainya. Berikut kemampuan komunikasi yang perlu dimiliki seperti kemampuan mendengar. Bukan hanya mendengar, namun juga memahami apa yang mereka katakan. Lalu, komunikasi verbal, komunikasi tertulis, dan kemampuan non-verbal (meliputi memahami bahasa tubuh, dan nada bicara).

2. Menghargai perbedaan

Saat berkolaborasi dalam tim, kamu pasti akan mengalami bekerjasama dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Dengan berkolaborasi sesama orang Indonesia saja, kamu akan menemui berbagai latar belakang yang berbeda-beda sehingga memiliki keunikan masing-masing.

Apalagi, jika kamu harus bekerja dengan tim yang berasal dari luar negeri. Mungkin saja, etos kerja mereka bahkan berbeda. Itu sebabnya, kemampuan mempelajari dan menghargai perbedaan sangat penting untuk dimiliki.

3. Kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional menjadi salah satu skills yang banyak dicari dan diperbincangkan saat ini. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi emosi dari dirimu sendiri dan juga memahami emosi yang ada pada orang lain.

Saat berkolaborasi, kecerdasan emosional sangatlah penting. Karena, kamu dapat memahami dan tahu apa yang harus diperbuat jika keadaan salah satu seseorang di tim kamu sedang tidak baik. Begitu juga jika kondisimu sedang tidak baik, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan.

4 dari 5 halaman

10 Elemen Teratas Ini Kunci Keberhasilan Kolaborasi

Berikut adalah 10 elemen teratas yang diidentifikasi sebagai kunci keberhasilan dalam berkolaborasi.

1. Visi dan tujuan bersama

Seperti yang sudah dipahami, kolaborasi adalah bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Jadi, sebelum memutuskan untuk berkolaborasi, pastikan kamu sudah menetapkan tujuan dan tim yang terlibat juga memahami tujuan tersebut.

Di dalam tim, kamu harus saling mengetahui visi dan tujuan yang sama dan bekerja sama dengan berbagi pengetahuan dan pembelajaran untuk membangun kesepakatan. Setiap orang harus memahami tujuan dan visi di balik proyek tersebut. Dengan mengidentifikasi tujuan terlebih dahulu, kamu dapat meyakinkan setiap orang bahwa mereka telah berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama.

2. Komitmen untuk bekerja sama

Setiap kolaborasi pasti melibatkan komitmen dalam bekerja sama. Dengan kamu terikat oleh suatu misi, pasti anggota lainnya akan merasa terlibat juga secara emosional dalam project dan bersedia berkomitmen untuk kerja sama dan kolaborasi menuju tujuan yang lebih besar. Mereka yang memiliki suatu komitmen, akan bekerja secara optimal sehingga dapat mencurahkan perhatian, pikiran, tenaga dan waktunya untuk mencapai tujuan.

3. Saling menghormati

Anggota kelompok kolaboratif membawa kekuatan dan bakat masing-masing ke setiap project dan mereka memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap keahlian dan pengetahuan satu sama lain. Ini melibatkan mengetahui bagaimana kekuatan kamu dalam berkontribusi pada keberhasilan project dan mengakui kekuatan serta kontribusi rekan kolaborator kamu.

Dengan saling menghormati termasuk dalam hal setiap perbedaan, maka akan menciptakan kehidupan yang damai. Lingkungan yang damai akan membuat banyak orang nyaman dalam bekerja sehingga berdampak pada kegiatan sehari-hari dan kesehatan mental.

4. Hubungan dan kepercayaan yang kuat

Kolaborasi yang hebat melibatkan membangun hubungan yang kuat. Anggota kelompok harus saling percaya. Untuk itu, penting untuk mendorong orang lain, mengakui kontribusi mereka, berbagi penghargaan atas ide-ide yang bagus, memberikan umpan balik dengan hormat dan menerima umpan balik dengan ramah.

Kepercayaan merupakan suatu hal yang penting dalam membangun kerja sama dan kolaborasi yang efektif. Karena kepercayaan dapat memberikan rasa aman bagi para anggotanya. Ketika anggota tim merasa aman terhadap satu sama lain, maka mereka akan merasa nyaman untuk terbuka, mengambil risiko yang tepat, dan mengekspos kerentanan.

5. Tidak ada pemimpin tetapi upaya kelompok di antara yang sederajat

Dalam kelompok kolaboratif, tidak ada pemimpin. Setiap anggota kelompok memiliki kepemilikan bagian dari proyek. Anggota dapat naik sesuai kebutuhan. Seperti halnya sebuah koreografi, di mana penari maju ke depan ketika giliran mereka untuk bersinar dan kemudian mereka mundur untuk membiarkan orang lain tampil ke depan. Meskipun mungkin merupakan tantangan untuk melepaskan kendali, manfaatnya adalah bahwa upaya kelompok menghasilkan hasil yang lebih baik.

5 dari 5 halaman

6. Tetapkan peran dan tanggung jawab

Setiap anggota kelompok kolaboratif adalah pemimpin segmennya sendiri dan anggota kelompok harus jelas tentang siapa yang bertanggung jawab atas apa. Dengan cara itu, kolaborasi memanfaatkan kekuatan dan bakat masing-masing anggota kelompok. Tanggung jawab membantu setiap orang untuk berkomitmen terhadap pekerjaannya dan menyelesaikannya sesuai yang diharapkan.

7. Jadilah fleksibel dan nyaman dengan ambiguitas

Kreativitas dan inovasi sering kali melibatkan ambiguitas sehingga anggota kelompok kolaboratif harus fleksibel dan beradaptasi dengan keadaan yang berubah. Ini melibatkan berpikiran terbuka dan mau bereksperimen. Kolaborasi bersifat iteratif dan anggota belajar dari pengalaman.

Lebih dari itu, fleksibilitas dapat mengurangi tingkat stres kerjamu. Menjadi pribadi yang fleksibel memungkinkan kamu mendapatkan pengalaman-pengalaman baru saat bekerja dan berkolaborasi.

8. Berkomunikasi secara efektif

Kolaborasi yang sukses membutuhkan keterampilan komunikasi yang sangat baik. Komunikasi yang efektif mencakup pemahaman bagaimana memanfaatkan gaya komunikasi, mendengarkan secara objektif dan intuitif untuk mengembangkan hubungan dan saling pengertian, mendorong dialog, dan menghentikan potensi konflik sejak awal.

Selain itu, komunikasi yang efektif merupakan unsur penting untuk meningkatkan motivasi seseorang dalam bekerja dan berkarya. Komunikasi yang baik dapat mempengaruhi seseorang menjadi lebih giat dan sebaliknya komunikasi yang buruk juga dapat menimbulkan konflik.

9. Kelola konflik kolaborasi

Dalam suatu tim, dinamika muncul sebagai wujud keberagaman kompetensi anggota tim dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Dinamika juga muncul dari perbedaan latar belakang, tujuan, motivasi, cara pandang terhadap nilai moral dan etika, serta berbagai perbedaan lainnya. Dinamika dalam tim kerja tanpa pengelolaan yang baik, akan memunculkan konflik yang berpotensi menimbulkan gangguan bagi pencapaian tujuan.

Konflik akan muncul ketika sebuah tim berada pada tahap storming. Dimana pada tahap ini tim mulai bekerja sama, saling mempertahankan pendapat dan menolak batasan-batasan yang telah ditentukan. Untuk mengelola situasi ini, perlu menggunakan metode kolaborasi dalam manajemen konflik.

10. Bertanggung jawab

Anggota kelompok harus bertanggung jawab satu sama lain dan memberikan tugas yang diberikan untuk kepentingan hasil akhir. Ada lebih banyak hal untuk menjadi kolaborator yang sukses daripada sekadar bekerja bersama berdampingan. Jika kamu menguasai keterampilan ini, kamu dapat menghemat waktu, menjaga hubungan, dan membangun sesuatu yang baru dan berharga.

 

(*)