Sukses

30 Menu Autentik Indonesia dari Chef Ragil Hadir di Jaringan Hotel Indonesia Group

Memperkenalkan menu Indonesia yang autentik, Chef Ragil menghadirkan deretan menu Indonesia dengan mengkalibrasi kekayaan kuliner Indonesia Timur dan Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Chef Ragil Wibowo, tentu sudah tidak asing di dunia kuliner Indonesia. Kini kepiawaiannya meramu masakan akan makin mudah dinikmati banyak orang karena ia baru saja meluncurkan 30 signature menu bersama Hotel Indonesia Group (HIG).

Bertepatan dengan 6 tahun perayaan HIG, Chef Ragil mempresentasikan berbagai menu yang ia bawa untuk jaringan hotel HIG di seluruh Indonesia. Beberapa di antaranya mewakili kuliner lokal berbagai daerah seperti sate rembige, sayur lodeh, klappertaart, rujak serut es krim, mi titie, mi gomak Medan, mile crepes lapis legit, nasi goreng merah Makassar, klepon brulle, dan masih banyak lagi.

"Hampir ada 25 sampai 30 menu, totalnya 30-an tapi akan kita keluarkan sedikit demi sedikit. Untuk menunya selain kita buat berdasarkan konsep HIG, tapi saya memberikan tambahan menu untuk setiap region di Indonesia," ungkap Chef Ragil saat ditemui usai peluncuran Signature Dishes by Chef Ragil di Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022.

Mendapatkan inspirasi dari sering jalan-jalan keliling Indonesia, Chef Ragil mengaku sempat kesulitan mendapatkan bahan dan bumbu tertentu. Namun dengan jaringan Hotel Indonesia Group yang satu visi dengannya ia mengaku terbantu untuk bisa mengeksplore rasa makanan dari berbagai daerah ke dalam menu-menunya.

"Tantangan saya di sini adalah bagaimana mengkalibrasi rasa Indonesia Timur dengan Indonesia Barat, tapi jangan khawatir karena biasanya makanan sifatnya universal," ujar Chef Ragil.

Seperti saat membuat mi gomak asal Medan, Chef Ragil membawa menu ini agar lebih dikenal lagi masyarakat Indonesia. Mi gomak menggunakan rasa rempah andaliman khas yang ada di Sumatera Utara. Kemudian ada sate sapi rembige asal Lombok, Nusa Tengara Barat (NTB) yang dibumbui cabe rawit, terasi Lombok, gula merah. Sate ini memiliki rasa pedas, manis dan gurih yang enak disajikan dengan nasi putih.

 

 

2 dari 4 halaman

Menu Menarik

Sementara itu, hal menarik lainnya dari menu yang diluncurkan adalah soto daging truntum, sebagai perpaduan antara sop pangkep dan soto Bandung. Di mana kedua sup daging ini memiliki rasa yang nikmat ketika teknik pembuatan soto dipadukan. Rasanya pun menjadi luar biasa dan merupakan salah satu kekayaan kuliner Indonesia.

Ada pula kudapan khas Indonesia seperti lapis legit, hadir dalam menu mile crepes lapis legit. Chef Ragil membuat kue dadar dengan rasa lapis legit. "Tampilan mata bukan lapis legit, tapi esensinya aja yang diambil," kata pendiri Nusa Indonesia Gastronomy ini.

Ia bercerita, lapis legit adalah perpaduan teknik pembuatan kue Belanda yang disesuaikan dengan situasi pada saat penciptaannya Batavia menjadi pusat rempah-rempah. Akhirnya menjadi inspirasi resep lapis legit klasik, namun Chef Ragil melalui menu mile crepes ingin mengenalkan lapis legit ke khalayak yang lebih muda.

Chef Ragil mengatakan lapis legit aslinya bisa memakan waktu sekitar 8 jam lebih untuk membuat tiap lapisnya. Namun karena kebutuhan untuk hidangan hotel ia mengambil esensi lapis legit dalam bentuk kue dadar berlapis-lapis yang lebih simpel pembuatannya.  

 

3 dari 4 halaman

Nasi Goreng Merah Makassar

Begitu juga dengan resep nasi goreng merah Makassar yang cukup menarik ceritanya. Sebab awal mulanya menu ini dibawa oleh orang India ke Makassar karena berdagang rempah-rempah. Umumnya nasi goreng merah hanya memakai tambahan bakso, namun untuk menuangkan lebih banyak lagi ciri khas Chef Ragil menambahkan ayam asap.

Nasi goreng merah Makassar juga banyak mengunakan tomat sehingga memang warnanya merah. Khusus untuk HIG, nasi goreng menggunakan ayam asap untuk memberikan sensasi rasa berlapis. Ada gurih dari bumbu yang digunakan, serta asam yang didapat dari saus tomat dan rasa asap dari ayamnya, menu ini akan jadi andalan kha di HIG.

Di menu ini Chef Ragil coba memperkenalkan menu nasi goreng yang lain dari biasanya dikenal sebagai makanan Indonesia populer di mata turis asing. Kemudian Chef Ragil juga memberikan rasa khas pada tiap menunya dengan terasi dari Lombok, di samping untuk memberdayakan UMKM dengan bahan-bahan lokal yang mereka punya.  

Namun seperti beberapa menu lainnya juga ia sesuaikan lagi agar bisa dinikmati oleh turis asing di jaringan HIG. Seperti rasa yang tidak terlalu pedas, namun untuk sensasi gurih dari santan biasanya masih bisa diterima warga asing. 

Penikmat kuliner tentu tak sabar ingin mencicipi berbagai menunya yang tersedia di jaringan HIG. Hotel Indonesia Group sendiri telah mengelola lebih dari 30 jaringan hotel, beberapa di antaranya adalah Inaya Putri Bali, Grand Inna Kuta, Grand Inna Padang, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudra Beach, Grand Inna Medan, Grand Inna Bali Beach, Inna Bali Beach Resort, Inna Bali Beach Garden dan beberapa lainnya.

 

4 dari 4 halaman

Profil Chef Ragil

Chef Ragil dan makanan telah menjadi sahabat karib, bahkan ia selalu bermimpi untuk menjadi koki dan semuanya dimulai pada usia lima tahun ketika mulai mencampur bumbu di dapur ibunya. Chef Ragil berkarier di berbagai restoran dan hotel termasuk Millennium Hotel dan Grand Hyatt Jakarta sebelum merambah ke bisnisnya sendiri.

Memiliki bakat dan banyak mendapatkan penghargaan di Jakarta, pernah menang beberapa kali di Allez Cuisine, dan Iron Chef Indonesia. Gairah, bakat, dan kehangatan kepribadiannya telah membuka banyak pintu bagi Chef Ragil saat ia menjadi koki pembawa acara di acara TV Makan Besar (Big Feast) yang populer.

Kreativitas unik Chef Ragil dikombinasikan dengan pemahamannya tentang tren makan saat ini telah membantunya memperluas portofolionya dengan membuat banyak brand restoran, seperti Warung Pasta, Ginger Li, dan Nusa Indonesia Gastronomy sebagai daftar panjang kariernya. Dia juga salah satu pendiri Maharasa Indonesia, sebuah gerakan bertujuan untuk menampilkan warisan kuliner Indonesia secara kreatif dan menyenangkan.