Sukses

Begini Cara Pakai dan Isi Ulang Kartu JakLingko untuk Naik Angkot hingga MRT di Jakarta

JakLingko merupakan sistem transportasi terintegrasi di Jakarta, baik rute, manajemen, maupun pembayarannya.

Liputan6.com, Jakarta - PT JakLingko Indonesia menyatakan bahwa tarif integrasi antarmoda, yakni Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Rel Terpadu (LRT), dan Transjakarta di Jakarta, dengan harga maksimal Rp10 ribu sudah dapat dinikmati oleh pengguna transportasi umum mulai 11 Agustus 2022.  Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin mengatakan penerapan tarif itu berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 733 Tahun 2022 tentang Besaran Paket Tarif Layanan Angkutan Umum Massal yang terbit pada 11 Agustus 2022.

Kamaluddin menyampaikan masyarakat dapat menggunakan tarif integrasi melalui aplikasi JakLingko. Warga diminta memasukkan terlebih dulu lokasi tujuan dan memilih rekomendasi rute sesuai tujuan melalui aplikasi tersebut.

"Dengan ongkos tarif yang telah disesuaikan maksimal Rp10.000 jika menggunakan lebih dari satu moda," kata Kamaluddin dalam keterangannya, melansir kanal News Liputan6.com, 11 Agustus 2022. Bila pengguna hanya menggunakan satu moda saja, tarif yang berlaku akan sama dengan tarif yang berlaku di masing-masing operator saat ini.

Contohnya, bila hanya menggunakan Transjakarta, penumpang tetap dikenakan biaya sebesar Rp3.500. Beda halnya jika terdapat kombinasi perjalanan Transjakarta dan MRT Jakarta, pengguna akan dikenai tarif integrasi yang perhitungannya lebih terjangkau dari ongkos biasanya. 

Besaran tarif kombinasi dihitung berdasarkan jarak dan waktu, dengan biaya awal menaiki moda pertama sebesar Rp2.500 untuk selanjutnya dikenakan Rp250 per km dengan plafon tarif maksimal Rp10.000 dalam satu kali perjalanan menggunakan aplikasi JakLingko.

JakLingko merupakan sistem transportasi terintegrasi baik rute, manajemen, maupun pembayarannya. Integrasi ini tidak hanya melibatkan antarbus besar, medium, dan kecil TransJakarta, tetapi juga transportasi berbasis rel yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seperti MRT dan LRT.

2 dari 4 halaman

Beli Kartu JakLingko

Melansir kanal Jakarta.go.id, nama Jak Lingko diambil dari dua makna kata, yaitu Jak yang berarti Jakarta dan Lingko yang bermakna jejaring atau integrasi (diambil dari sistem persawahan tanah adat di Manggarai, Nusa Tenggara Timur). Nama ini dipilih karena mencerminkan sistem transportasi terintegrasi yang sedang dibangun di Ibu Kota.

Lalu, bagaimana cara membeli kartu Jak Lingko ini? Anda bisa membeli langsung ke halte Transjakarta maupun stasiun MRT/LRT /Kereta Commuter terintegrasi JakLingko yang menyediakan Ticket Vending Machine (TVM).  Biayanya Rp30 ribu, sebanyak Rp20 ribu untuk biaya kartu dan sisanya Rp10 ribu sebagai saldo kartu tersebut. Selanjutnya, Anda harus mengaktivasinya melalui menu registrasi di aplikasi JakLingko.

Setelah itu, Anda bisa menaiki angkot atau disebut juga mikrotrans yang terdaftar JakLingko. Anda harus naik di halte khusus JakLingko yang banyak tersedia di seluruh DKI Jakarta. Angkot yang terdaftar dalam JakLingko memiliki tanda khusus pada kaca atau badan mobil dan memiliki mesin kartu EDC JakLingko di dalamnya.

Saat naik angkot, tap dulu kartu JakLingko pada mesin yang berada di dekat supir angkot. Saldo di kartu Anda akan terpotong sesuai tarif yang telah ditentukan.

Anda tidak harus turun di halte dan boleh menyesuaikan dengan lokasi pemberhentian yang Anda inginkan. Rute mikrotrans JakLingko sama dengan rute angkot konvensional dan beroperasi di lima wilayah Jakarta. Informasi lengkapnya bisa dilihat di laman resmi JakLingko: https://jakarta.go.id/jaklingko.

3 dari 4 halaman

Berbagai Jenis Transportasi

Jika ingin mengisi ulang saldo, Anda bisa melakukan top up melalui ATM, mobile banking dengan teknologi NFC, mesin tiket yang ada di halte maupun stasiun, serta melalui toko retail yang sudah bekerja sama dengan JakLingko, salah satunya Alfamart. Nilai maksimal saldo yang dapat disimpan di kartu JakLingko adalah sebesar Rp2.000.000. Sementara, top up maksimal per bulannya sebesar Rp20.000.000.

Kartu JakLingko kini tak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran untuk naik angkot, tapi juga sebagai pengganti uang tunai saat untuk menikmati berbagai jasa transportasi umum yang ada di Jakarta, yaitu TransJakarta, MiniTrans, MikroTrans, MRT dan LRT Jakarta, KRL Commuter Line Jakarta, dan MRT KAI Bandara di Jakarta. Bisa juga untuk jalan tol di kawasan Jabodetabek yang telah bekerja sama dan juga merchant-merchant lainnya yang telah bekerja sama.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerbitkan Keputusan Gubernur mengenai tarif integrasi transportasi LRT, MRT dan Transjakarta. Tarif integrasi merupakan biaya yang berlaku saat menggunakan lebih dari satu jenis transportasi umum di Jakarta antara MRT Jakarta, LRT Jakarta, maupun TransJakarta dengan penambahan Rp250 per km hingga biaya maksimal Rp10ribu.

 

4 dari 4 halaman

Belum Berlaku untuk Kartu

Sampai saat ini, tarif integrasi sudah berlaku untuk seluruh stasiun MRT Jakarta dan LRT Jakarta. Namun untuk TransJakarta, baru berlaku untuk 28 koridor. Untuk penggunaan kartu, perjalanan dengan tarif integrasi masih belum bisa dilakukan.

"Apabila melakukan perpindahan moda antara MRT, LRT, dan TransJakarta, akan mendapatkan tarif integrasi," tulis JakLingko. JakLingko memberi contoh penggunaan tarif integrasi ini dari perjalanan Stasiun LRT Pegangsaan Dua ke Stasiun MRT Lebak Bulus.

Dari Stasiun LRT Pegangsaan Dua ke Velodrome, dikenakan tarif integrasi sebesar Rp4.000 dengan rincian Rp2.500 tarif awal dan Rp 250 untuk jarak 6 kilometer.  Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan TransJakarta dari halte Pemuda ke CSW/ASEAN dengan tarifnya Rp3.000 dengan rincian Rp250 untuk 12 kilometer.

Lalu, disambung kembali dengan menggunakan MRT dari Halte ASEAN ke Lebak Bulus dengan tarif Rp2.000 untuk jarak 8 kilometer.  Jika ditotal, perjalanan sejauh 26 kilometer tersebut hanya dikenakan Rp9.000 jika menggunakan tarif integrasi, menghemat sekitar Rp8.500 dari tarif normal.