Liputan6.com, Jakarta - Kembali penikmat film Tanah Air disuguhi tayangan bergenre horor. Film berjudul "Pamali" tayang mulai hari ini, Kamis (6/10/2022). Film yang disutradarai Bobby Prasetyoa itu menampilkan banyak kengerian dari sosok kuntilanak dan pocong. Sebelumnya bersama Ali Eunoia, sang sutradara telah menangani film berjudul Bunda, Kisah Cinta 2 Kodi pada 2018 dan mendapatkan nominasi Piala Maya di 2019.
Film Pamali bercerita mengenai keluarga kecil, yakni sang suami, Jaka Sunarya, dan istrinya yang sedang hamil, Rika. Mereka menjual rumah orangtua mereka untuk mengawali sebuah hidup baru di desa bersama calon buah hati.
Advertisement
Baca Juga
Di film ini, Jaka diperankan oleh Marthino Lio, aktor sekaligus penyanyi Tanah Air. Sementara, tokoh Rika diperankan Putri Ayudya yang sebelumnya bermain dalam film Kafir: Bersekutu dengan Setan (2018).Â
Di desa tersebut, terdapat banyak aturan-aturan yang seringkali disebut sebagai pamali. Pasangan suami istri ini sudah diberitahu terkait pamali tersebut namun tetap melanggarnya. Rumah yang mereka tinggali pun mulai memunculkan banyak hal mistis.
Seperti judulnya, film horor berdurasi 99 menit ini berfokus pada mitos mengenai pamali, suatu hal yang dianggap tabu dan tidak boleh dilanggar. Salah satu pamali yang diangkat dalam film ini adalah larangan memotong kuku pada malam hari.
Pengemar film horor tentu penasaran dan ingin mencari tahu sebelum menontonnya di bioskop. Berikut fakta-fakta menarik film Pamali yang dirangkum Liputan6.com.
1. Berawal dari Gim
Film Pamali diadaptasi dari gim berjudul "Pamali: Indonesian Folklore Horror" yang dirilis pertama kali pada 2018 oleh StoryTale Studios. Storytale Studios adalah pengembang game asal Bandung, yang sukses di Indonesia maupun di pasar gim internasional.Â
Berdasarkan deskripsi resminya di Steam, Pamali Game merupakan game horor naratif berlatar kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Para gamer akan berinteraksi dengan berbagai benda mistis saat menjelajahi tempat-tempat angker, mengungkap misteri yang tersisa, menyelami mitos, tabu, dan budaya Indonesia yang berpadu jadi satu kesatuan.
Di versi game Pamali ini, para pemain bisa berinteraksi atau mengomentari suatu objek. Bila hal itu termasuk dalam Pamali, para pemain akan mendapat ganjarannya.
Dari sebuah game ini, tentu menarik karena menimbulkan tanda tanya apa perbedaan pada filmnya nanti? "Semua karakter yang ada di sini ada di game-nya. Kita kayak cuma main puzzle aja pasang di sana-sini biar tetap kerasa game-nya yang diadaptasi ke film tapi dikasih sesuatu yang menarik," ujar Bobby usai pemutaran perdana film "Pamali" dikutip dari Antara.Â
Â
Â
Advertisement
2. Mengangkat Unsur Budaya
Produser film Pamali dan CEO Lyto Pictures, Andi Suryanto, mengatakan film ini mengangkat unsur budaya dan kepercayaan masyarakat lokal, terutama mengenai pantangan dan larangan yang dianggap membawa keburukan dan bahaya bagi yang melakukannya. Hal ini sangat erat dengan dunia yang meski sudah modern, orangtua seringkali masih terus mengingatkan anak-anaknya mengenai hal yang tabu untuk dilakukan.
Ia berharap ke depannya semakin banyak lagi karya film dan game anak bangsa yang bisa mengangkat cerita-cerita rakyat dan budaya Indonesia. "Kami melihat bahwa Pamali ini merupakan kesempatan untuk melestarikan kembali nilai tradisi lokal Indonesia melalui media film," ujar Andi melalui keterangan tertulisnya, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com.Â
3. Diperankan Bintang Muda
Film Pamali ini merekrut pemeran-pemeran yang telah dikenal oleh masyarakat. Tidak hanya itu, para aktor ini juga terkenal sangat berbakat dan telah bermain dalam film-film terkenal lainnya seperti Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Unique Priscilla, dan lain-lain.
Â
4. Ingin Mengulang Kesuksesan DreadOut
Diharapkan menuai kesuksesan, film Pamali dibuat oleh rumah produksi yang sama dengan DreadOut yang juga diadaptasi dari game horor Indonesia. DreadOut mulanya adalah video game survival horror dari pengembang independen Digital Happiness untuk Microsoft Windows, OS X, dan Linux.Â
Bercerita tentang sekelompok siswa SMA tersesat dari perjalanan liburan mereka di Indonesia, mereka menemukan sebuah kota tua yang sepi. Mereka segera menyadari bahwa sesuatu yang jahat akan terjadi. Salah satu tokohnya, menyadari sesuatu yang mistis sedang terjadi padanya. Dia mendapatkan kekuatan spiritual yang bisa menyelamatkannya dan teman-temannya dari yang tidak diketahui.
Game ini kemudian dibuat sebuah sekuel, berjudul DreadOut 2 yang dirilis untuk Microsoft Windows pada Februari 2020 dan kemudian di-porting ke PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, dan Xbox Series X/S pada Juli 2022. Pengembang Indonesia, Digital Happiness, mengerjakan game ini menggunakan tim yang terdiri dari sekitar 20 orang.
Advertisement