Badung - Cuaca ekstrem beberapa hari terakhir melanda sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Bali. Salah satunya di Seminyak, Bali yang dilanda hujan deras dan banjir. Bahkan, akibat banjir, para wisatawan mancangera (wisman) yang sedang liburan terpaksa dievakuasi.
Mereka pun pasrah mengikuti instruksi evakuasi dari tim SAR setempat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Melansir Antara, personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) bersama unsur SAR lainnya mengevakuasi puluhan wisman yang terjebak banjir di kawasan Seminyak, Kabupaten Badung, Bali.
Advertisement
Baca Juga
"Semua korban banjir yang terevakuasi dalam keadaan selamat dan dalam kondisi baik. Banjir juga sudah mulai surut," terang Kepala Seksi Operasi dan Siaga Pencarian dan Pertolongan Basarnas Bali Anak Agung Ketut Alit Supartana di Badung, Sabtu, 8 Oktober 2022.
"Tadi tim SAR Gabungan mengevakuasi total 33 orang wisatawan yang terdiri 23 orang merupakan WNA dan 10 orang WNI. Dari 23 WNA itu ada enam orang balita," lanjutnya. Ia menambahkan, hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Bali sejak Jumat, 7 Oktober 2022 telah mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Bali.
Pada Sabtu pagi, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), menerima permintaan bantuan untuk evakuasi. Di kawasan Seminyak tepatnya di Jalan Nakula Gang BaikBaik dilaporkan ada sejumlah wisatawan yang terjebak banjir.
"Di kawasan ini kami evakuasi wisatawan dari tiga vila. Tinggi banjirnya berkisar antara 1-1,5 meter. Jadi kami langsung menurunkan tim menuju lokasi untuk langsung melaksanakan proses evakuasi bersama unsur SAR lainnya menggunakan rubber boat agar dapat mencapai titik evakuasi," ucap Supartana. Menurut Supartana, selain melakukan evakuasi wisatawan di kawasan Seminyak, Basarnas Bali juga melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir di lokasi lainnya seperti di kawasan Pura Demak dan Jalan Bung Tomo Kota Denpasar.
Warga Terseret Arus
Sementara di kawasan Pura Demak Gang III, tim SAR gabungan mengevakuasi sebanyak 19 orang warga. Sedangkan di Jalan Pura Demak Gang Detan, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 10 orang warga untuk menuju ke tempat yang lebih aman.
"Untuk operasi SAR di kawasan Jalan Bung Tomo 10 Denpasar, kami mendapat laporan ada seorang warga terseret arus. Setelah kami turunkan tim penyelamat dan melakukan pencarian kurang lebih sejauh 500 meter dari lokasi kejadian korban ditemukan di sungai dalam kondisi meninggal dunia," ungkap Supartana.
Sementara, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Gede Darmada mengatakan sejak Sabtu dini hari, Basarnas Bali telah menerima permintaan bantuan untuk evakuasi korban banjir itu, di antaranya di dua titik Jalan Pura Demak Kota Denpasar dan Jalan Nakula Gang BaikBaik Seminyak, Badung. Menurut Darmada, setelah menerima laporan warga, dua tim dikerahkan menuju lokasi dan langsung melaksanakan proses evakuasi bersama unsur SAR lainnya.
Advertisement
Rekayasa Lalu Lintas
Tim SAR gabungan itu, antara lain terdiri atas personel Basarnas Bali, BPBD Denpasar, Direktorat Samapta Polda Bali, Senkom mitra Polri, Potensi SAR Radio 115 dan masyarakat setempat. Di tempat lain, tepatnya di pinggiran Sungai Tukad Mati, Kabupaten Badung, puluhan petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga pukul 13.40 Wita terus memompa air dari beberapa titik rumah warga untuk dialirkan ke sungai.
Setidaknya, ada enam pompa berukuran besar yang terus beroperasi di sekitar wilayah Legian Kuta, Kabupaten Badung, seperti di lingkungan Dewi Sri Krisna, Dewi Sri 1, Jalan Eka Waloya, dan Dewi Sri Cambuhan. Khusus di Jalan Dewi Sri, Legian Kuta, petugas dari Kepolisian Resor Kota (Polresta Denpasar) melakukan rekayasa arus lalu lintas untuk mengarahkan pengendara menghindari air yang belum surut di sekitar jalan tersebut.
Sampai berita ini ditulis, pompa terus beroperasi dan genangan air yang tersisa di jalan sudah mulai menurun sekitar lutut orang dewasa. Ini bukan kali pertama Denpasar dilanda banjir. Melansir kanal Regional Liputan6.com, Desember tahun lalu, sebagian daerah Denpasar dan Badung terendam banjir setinggi hingga pinggang orang dewasa.
Hujan Semalaman
Banjir tersebut membuat aktivitas warga terhenti dan sebagian mereka banyak mencoba mencari jalan pintas di jalan-jalan kecil yang malah membuat banyak warga terjebak banjir dan membuat kendaraan mereka mogok karena kemasukan air. Daniel Sandro, salah satu warga Denpasar mengatakan, selama tinggal di Bali, baru tahun itu dilanda kebanjiran.
Namun, hujan semalaman yang melanda Bali membuat saluran air di kompleknya tidak bisa menampung debit air hujan yang cukup banyak dan akhirnya membuat banjir. "Biasanya tidak pernah kebanjiran di sini. Ini sudah agak surut, tadi pagi jalanan ini penuh air dan tidak bisa dilewati kendaraan," kata Daniel. Ia mengaku, rumah saudaranya yang tinggal di daerah Kuta juga kebanjiran, dan sempat tidak bisa dihubungi.
Sementara itu, dari grup Wartawan Peduli Bencana (Wapena) Bali, video-video banjir di daerah Peguyangan Denpasar banjir setinggi pinggang orang dewasa tampak menggenangi daerah tersebut. Bahkan, di beberapa sekolah di Denpasar, banjir membuat siswa yang tengah menjalani sekolah tatap muka harus dibantu orangtuanya agar alat belajar mereka tidak basah.
Di tempat lain, seperti Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah menggenangi lorong-lorong rumah sakit setinggi mata kaki orang dewasa. Meski banjir, tampak perawat dan dokter tetap memberikan pelayanan pada para pasien di rumah sakit tersebut. Sementara itu, wilayah Kuta seperti Jalan Dewi Sri Kuta terlihat suasana jalanan terendam banjir. Jalanan dan tidak sedikit rumah-rumah warga terendam banjir.
Advertisement