Sukses

Begini Cara Membuat Pupuk Kompos dari Daun Kering, Mudah dan Tak Bikin Pusing!

Cara membuat pupuk kompos dari daun kering bermanfaat untuk menyuburkan tanah, lebih ramah lingkungan, proses pembuatannya mudah.

Liputan6.com, Jakarta Apakah rumahmu dihiasi oleh pohon-pohon yang menjulang tinggi? Dihiasi oleh tanaman-tanaman yang mampu menyejukkan pekarangan rumah? Atau Ada pohon yang tak sengaja tumbuh di depan rumahmu? Kalau pertanyaan itu betul dirasakan, pastinya kamu memiliki permasalahan klasik di halaman rumah yang tak kunjung usai bukan?

Emang permasalahan klasiknya apa sih? Ya, daun-daun yang berguguran menyebabkan pekarangan rumah berantakan dan kurang enak untuk dipandang! Cmon! Kamu bisa lho membuat sesuatu yang kreatif dan solutif untuk permasalahan lingkungan, setidaknya berawal dari rumahmu.

Dengan daun-daun yang berguguran itu, pastikan kamu memiliki ide bagaimana cara membuat pupuk kompos dari daun kering ya! Karena, kalau didiamkan saja, keindahan rumahmu bakal tertutup oleh tumpukan daun kering. Tidak hanya untuk rumahmu saja, tetapi manfaat dari optimalisasi pupuk kompos ini bisa meningkatkan nilai ekonomi dan nilai guna sampah organik lho. 

Selain itu, pembuatan pupuk kompos juga memiliki keuntungan, karena sangat bagus untuk menyuburkan tanah, lebih ramah lingkungan, proses pembuatannya mudah dan yang pasti murah. Nah, buat kamu yang belum memiliki dan sedang mencari ide cara membuat pupuk kompos dari daun kering, simak selengkapnya di bawah ini!

2 dari 5 halaman

1. Pupuk Kompos dari Daun Kering Lebih Baik?

Salah satu bagian penting dalam berkebun adalah pupuk. Tanaman dapat tumbuh subur, sehat, dan cepat berbuah jika ditambahkan dengan pupuk. Pupuk bisa dibuat melalui beberapa cara, salah satunya dengan pilihan daun kering. 

Realitanya, sebagian masyarakat masih berpikir bahwa daun kering hanya sekadar sampah organik belaka. Ditambah, masih sedikit masyarakat memanfaatkan daun kering yang merupakan limbah dari pepohonan yang ada di pekarangan rumah, mereka hanya membakarnya yang justru dapat memperparah pemanasan global.

Jika masyarakat sudah mengolah dan memanfaatkan sampah organik, kebutuhan pertanian atau sumber biogas dalam kehidupan bisa terus dimaksimalkan. Sebagai informasi, sampah organik merupakan sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable serta banyak dihasilkan oleh rumah tangga, pasar, pertanian, maupun industri.

Selain itu, pemanfaatan sampah organik melalui pupuk kompos memiliki peluang sangat besar untuk menunjang perekonomian masyarakat karena banyaknya ketersediaan bahan baku di lingkungan. Pupuk kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik meliputi dedaunan, alang-alang, jerami, dan sebagainya.

Pupuk kompos dibuat oleh manusia juga melalui proses pembusukan sisa-sisa makhluk hidup yang berasal dari tanaman maupun hewan dengan bantuan mikroba. Pembuatan pupuk kompos juga secara signifikan dapat mengembangkan manajemen nutrisi tanah dengan baik. 

Manajemen nutrisi tanah dapat berjalan dengan baik karena pupuk kompos merupakan pupuk yang terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan hewan yang telah mengalami rekayasa berbentuk padat atau cair yang memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah yang belum dipengaruhi oleh berbagai bahan-bahan kimia.

Kelebihan lain dari pupuk kompos dibandingkan dengan pupuk kimia kadar unsur hara yang tinggi, daya higroskopisitas-nya atau kemampuan menyerap dan melepaskan tinggi, serta mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh tanaman.

Dari kelebihan yang sudah dipaparkan di atas, masih tidak ingin memiliki ide bagaimana cara membuat pupuk kompos dari daun kering?

3 dari 5 halaman

2. Manfaat Pupuk Kompos dari Daun Kering

Pupuk kompos memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pupuk kimia. Kelebihan itu yang bisa memberikan tumbuh kembang tanaman menjadi lebih baik prosesnya. Ketika sudah memiliki ide bagaimana cara membuat pupuk kompos dari daun kering, manfaat dari ide tersebut akan semakin kamu rasakan.

Dilansir dari berbagai sumber, pupuk kompos mengandung unsur hara meliputi unsur hara mikro dan unsur hara makro. Unsur hara makro meliputi nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Unsur nitrogen (N) berfungsi mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman.

Unsur fosfor (P) berfungsi menyimpan energi, mempercepat proses pertumbuhan bunga dan buah serta mempercepat pematangan.

Selain itu, dengan unsur kalium (K) yang terdapat di dalamnya, itu sangat berperan dalam proses fotosintesis, mengefisienkan penggunaan air, membentuk cabang yang lebih kuat, mempercepat perakaran sehingga tanaman lebih kokoh dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit.

Selain mengandung unsur hara makro, pupuk kompos juga mengandung unsur hara mikro yang dapat membantu proses pertumbuhan tanaman.

Semua manfaat yang terdapat dalam pupuk kompos sangatlah ramah lingkungan. Berbanding terbalik dengan pupuk kimia. Pupuk jenis tersebut dapat merusak lingkungan jika diterapkan secara simultan.

Karena kandungan di dalamnya, pupuk kimia dapat merusak unsur hara pada tanah, pH tanah menjadi lebih asam, serta menimbulkan pencemaran tanah akibat kandungan senyawa kimia dalam pupuk.

4 dari 5 halaman

3. Kenali Kompos dan Pengomposan

Kompos dan pengomposan merupakan dua hal yang berbeda. Kompos merupakan subjek yang dibuat dan pengomposan merupakan teknik dalam mengolah kompos itu sendiri. Seperti sudah disebutkan di awal, kompos merupakan bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan, karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut.

Di sisi lain, pengomposan merupakan suatu metode untuk mengkonversikan bahan-bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana dengan bantuan aktivitas mikroba. Dikutip dari beberapa sumber, teknik pengomposan yang seringkali diaplikasikan adalah teknik pengomposan dengan teknologi rendah.

Teknik tersebut masih menggunakan cara-cara tradisional untuk membantu proses fermentasi bahan organik menjadi kompos. Penggunaan mikroorganisme seperti Efektivitas Mikroorganisme (EM4) merupakan awal untuk mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan mikroorganisme pembusuk yang bermanfaat untuk kesuburan tanah.

Selain itu, penggunaan EM4 dalam teknik pengomposan memberikan banyak manfaat untuk lingkungan, seperti memperbaiki struktur dan tekstur tanah, menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, menghambat pertumbuhan hama dan penyakit di dalam tanah, membantu meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman, meningkatkan kualitas bahan organik sebagai pupuk, serta meningkatkan kualitas pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman.

Bisa dibilang, proses pengomposan ini memakan waktu yang cukup lama, bahkan bisa bertahun-tahun. Itu terjadi karena proses pengomposan masih bersifat alami.

Namun, dengan bantuan manusia, proses pengomposan yang dilakukan dengan tepat, hanya akan berlangsung selama 1-3 bulan saja lho! Well, kamu harus memiliki kesabaran ketika ide cara membuat pupuk kompos dari daun kering itu muncul ya!

5 dari 5 halaman

4. Cara Pembuatannya!

Setelah mengenal lebih dalam kelebihan dari pupuk kompos, manfaat pupuk kompos dari daun kering, perbedaan antara kompos dengan pengomposan, sudah saatnya kamu membuat pupuk kompos dari tangan sendiri.

Dengan kamu membuat pupuk kompos dari tangan sendiri, kamu bisa memberikan kontribusi nyata guna membantu menjaga lingkungan dan membuat proses tumbuh kembang tanaman menjadi lebih baik.

Namun sebelum itu, ada beberapa bahan-bahan dan langkah-langkah yang harus kamu persiapkan dan lakukan agar pupuk kompos terwujud ya! Mau tahu apa saja? Simak di bawah ini!

Bahan-Bahan

- Satu karung daun kering.

- Nasi basi (yang sudah berjamur lebih baik) berguna sebagai dekomposer.

- Satu ember air ukuran sedang.

- Satu buntal tali plastik.

Langkah-Langkah

  1. Langkah awal, letakkan satu karung daun kering ke tanah atau area yang kering.
  2. Selanjutnya, campurkan nasi basi ke dalam satu ember air. Aduk hingga keduanya larut.
  3. Lalu, siram air dan nasi basi yang sudah larut ke daun kering secara perlahan. Aduk daun kering hingga semua merata.
  4. Jika sudah lembab, masukkan kembali daun ke dalam karung yang sudah berisi setengah daun kering.
  5. Setelah itu,  sisa campuran air dan nasi basi yang masih ada dapat disiramkan semuanya ke dalam karung hingga habis.
  6. Lanjut, ikat karung dengan tali plastik (rafia) yang sudah disiapkan. Ikat dengan kencang dan simpan pupuk di tempat yang gelam, serta diamkan selama seminggu.

Mungkin, ada yang bertanya, kenapa memakai nasi basi? Tidak langsung menjadikan daun kering sebagai pupuk? Proses tersebut berguna untuk mempercepat proses menjadi kompos ya! Dan fungsi nasi basi guna mengundang bakteri pengurai agar cepat masuk ke dalam kompos yang kamu buat.

Selain itu, kamu juga harus teliti terkait tingkat kelembaban dari pupuk kompos yang kamu buat. Karena jika terlalu lembab dan becek, proses penguraiannya akan jauh lebih lama. Usahakan untuk tetap lembab dan tidak becek ya! Agar setengah daun kering yang sudah dibasahi dengan air sebelumnya akan cepat turun ke bagian bawah, serta membuat daun kering lain tetap terjaga kelembabannya. 

Nah, pasti kamu bertanya, berapa lama waktu yang dibutuhkan? Ketika kamu sudah diamkan selama seminggu, pupuk yang dilembabkan akan berubah warna. Ketika sudah berubah warna, kamu ulangi lagi keenam langkah di atas pada seminggu berikutnya. Lalu cek secara berkala kelembaban pupuk kompos yang kamu buat. 

Jika di dalamnya sudah kering, kamu bisa menambahkan air dan jika masih lembab, kamu biarkan saja. Nah, pada minggu ketiga, pupuk akan berubah warna menjadi hitam dan teksturnya akan berubah menjadi serbuk. Dan pada minggu keempat, pupuk kompos yang kamu buat sudah bisa diaplikasikan ke tanaman ya!

Jadi, dengan bahan-bahan yang murah dan langkah-langkah yang mudah, kamu hanya membutuhkan waktu selama 1 bulan lamanya. Tapi ingat ya! Itu berlaku ketika kamu melakukannya secara benar dan tepat.

Perhatikan 5 Hal Ini!

Dan satu lagi, ada lima hal yang harus kamu perhatikan ketika memberikan kompos ke tanaman. Pertama, kamu harus mengaplikasikan kompos dengan benar dan cukup ditabur di permukaan tanah setebal 5-10 cm. Kedua, kamu harus perhatikan kelembaban tanah ya agar mudah terserap. Ketiga, hindari kompos dari paparan sinar matahari langsung.

Keempat, kamu harus atur waktu dalam pemberian kompos. Kamu bisa melihatnya dari seberapa banyak jumlah daun dan buah yang dihasilkan. Dan yang kelima, jangan jadikan kompos sebagai satu-satunya nutrisi tanaman ya!

Pada akhirnya, segala yang kamu lakukan, dalam hal ini cara membuat pupuk kompos dari daun kering bisa memberikan dampak positif untuk dirimu dan lingkungan sekitar. Dengan memanfaatkan sampah, kita bisa membuat sesuatu yang bisa membuat tanaman menjadi mewah. Dengan bahan yang seadanya, kita bisa buat kehidupan jadi tidak merana. Dan dengan langkah sederhana, kita bisa membuat perubahan yang nyata.

 

(*)

Video Terkini