Liputan6.com, Jakarta - Pariwisata Indonesia perlahan bangkit. Hal tersebut terlihat dari jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang meningkat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pada Agustus 2022 lalu wisman yang datang ke Indonesia tumbuh pesat, yaitu mencapai 510.000 orang atau naik hingga 7 persen. Adapun target 1,8 juta wisman sudah tercapai pada September 2022.
Advertisement
Baca Juga
"Kita masih memiliki tiga bulan, agar bisa mencapai ambang batas tengah dan atas dari target kunjungan wisatawan mancanegara 1,8 sampai 3,6 juta," kata Sandiaga Uno dalam jumpa pers The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022. Sandiaga mengatakan, kenaikan kunjungan wisman ini berasal dari Australia, Singapura, Malaysia, India dan Amerika Serikat.
Sandiaga menyebut Kemenparekraf menargetkan quality tourism, merupakan kebijakan yang diambil selama ini. Wisatawan melakukan perpanjangan lamanya berkunjung, hingga meningkatkan spending atau belanja pada ekonomi lokal.
Menurut Sandiaga, Kemenparekraf juga mendorong aksesibilitas jumlah penerbangan, akomodasi, amenitas, atraksi dan penerapan CHSE di setiap destinasi wisata. Ada beberapa negara yang jadi target promosi untuk terus digencarkan dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia. Di antaranya Inggris, Prancis, Jepang, Korea Selatan, India dan Australia.
"Kita terus mengadopsi dan menggarap quality tourism. Jadi bukan hanya fokus angka-angka kedatangan, tapi juga bagaimana kualitasnya. Kita ingin menghadirkan pariwisata yang mengimplementasikan cara yang efektif, efisien, dan berorientasi hasil," tuturnya.Â
Kenangan dan Pengalaman
Menurut Sandiaga, nantinya penawaran paket wisata baik tradisional maupun luxury, akan mendorong semua industri pariwisata berinovasi. Selain itu, mengemas paket baru, menciptakan experience memories atau kenangan dan pengalaman.
Menjelang libur akhir tahun, pemerintah berupaya menekan tarif penerbangan agar lebih terjangkau. Sandiaga mengatakan, selain mengusahakan tarif tiket pesawat, pemerintah juga mengupayakan untuk menambah ketersediaan kursi pesawat serta penambahan jadwal penerbangan.
"Kita usahakan dalam tarif, penambahan penerbangan dan ketersediaan kursi untuk masa liburan tiket pesawat tidak naik secara signifikan dan terjangkau," jelas Menparekraf Sandiaga. Pria yang akrab disapa Sandi ini juga menyatakan telah berkoordinasi dengan banyak pihak seperti Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan, Kementerian BUMN, dan stakeholder lainnya.
Mengenai akses menuju Indonesia, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya menambahkan, volume pencarian tentang Indonesia di beberapa negara ternyata cukup tinggi. Tingginya volume pencarian tersebut ditemukan di Amerika Serikat, Australia, Inggris Raya, Jerman, dan Perancis.
Â
Advertisement
Peluang Pasar bagi Indonesia
Data ini didapatkan dari data Amadeus Global Distribution System, yang mengumpulkan data dari berbagai agen perjalanan online dan tradisional, serta maskapai penerbangan. Padahal, tak ada penerbangan langsung ke beberapa negara tersebut.
Hal ini ditangkap sebagai peluang pasar bagi Indonesia. Dari Amerika, misalnya, volume data pencarian tentang Indonesia mencapai 261 juta, berdasarkan data Amadeus. Berikutnya adalah di Australia dengan 187 juta pencarian dan Inggris Raya dengan 160 juta pencarian, diikuti Jerman dan Perancis.
"Ada intensi yang tinggi dari beberapa market yang kita belum ada penerbangan langsung. Ini memberikan indikasi bahwa persepsi Indonesia itu sudah ada di market," terang Nia.
Pekan lalu, Menparekraf juga menegaskan bahwa target kunjungan wisman maupun wisatawan nusantara (wisnus) akan ditingkatkan pada 2023 dengan menambah jumlah penerbangan. "Untuk wisnus, ditargetkan 1,4 miliar orang. Kita jauh tertinggal dibanding negara seperti China dan Australia yang kunjungan wismannya bisa jauh lebih tinggi dibanding kita," ungkap Sandi.
Â
Target Wisman 2023
Dia mengharapkan para investor di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dapat menanamkan modal di berbagai sektor unggulan seperti hotel, restoran, dan kafe. Pihaknya mengincar investasi 6--8 miliar dolar AS di lima Destinasi Super Prioritas (DSP), delapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan tiga destinasi pariwisata berkelanjutan.
Ia meyakini Indonesia dapat menjaga ritme kebangkitan dan momentum pemulihan dengan kekuatan produk wisata yang berbasis alam dan budaya. "Kita menargetkan tahun depan bisa mencapai angka kunjungan 5 juta dan tahun ini sekitar 2,5 juta dari wisatawan mancanegara. Namun, yang sangat akan menentukan adalah wisatawan nusantara kita," kata Menparekraf.
Sandi menambahkan, semakin meningkatnya jumlah turis asing karena kondisi pariwisata di Indonesia terlihat semakin membaik. Menurut Sandi, pulihnya kepercayaan wisatawan dunia ini juga termasuk akan digelarnya KTT G20 di Bali, menjadikan semua sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) semakin berkembang serta bertumbuh seiring dengan berjalannya waktu.
Advertisement