Liputan6.com, Jakarta - Di saat pandemi Covid-19 makin melandai, pilihan untuk liburan atau traveling ke negara lain makin bertambah. Namun Anda juga harus cermat dan waspada memiih negara-negara yang ingin dikunjungi.
Baru-baru ini sebuah studi yang dilakukan oleh Global Guardian mengungkapkan negara paling berbahaya dan tak aman untuk dikunjungi. Perlu diketahui Global Guardian adalah konsultan keamanan kelas dunia, untuk membantu mengetahui dan membari solusi apakah berisiko liburan atau melakukan bisnis di luar maupun dalam negeri.
Hasil dari studi ini dianalisis dari faktor risiko jika bepergian untuk liburan ke negara tertentu pada tahun 2023. Analisis tersebut dibuat melihat alasan konflik yang berlangsung, kriminal, ketidakamanan karena adanya kelompok militan, hingga bencana.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir The Sun, Rabu, 19 Oktober 2022, dari hasil studi tersebut, negara-negara yang masuk dalam daftar telah diberi peringkat mulai dari yang berisiko rendah hingga risiko ekstrem. Jadi, negara mana saja ya yang masuk ke dalam daftar dari studi ini?
Negara-negara yang masuk dalam daftar ekstrem adalah Ukraina karena invasi berkelanjutan dari Rusia, lalu ada Pakistan, Libya, Suriah, Somalia, Yaman, Afghanistan, Republik Afrika Tengah, dan Burkina Faso. Hampir semua negara-negara tersebut berada di benua Asia dan Afrika.
Selain itu, dari benua Amerika ada Meksiko yang masuk ke dalam daftar negara berisiko tinggi, karena masalah kekerasan yang sedang berlangsung. Awal pekan ini saja, 12 orang tewas oleh kartel narkoba bertopeng di negara bagian Guanajuato, Meksiko.
Negara Asia lainnya yaitu Sri Lanka juga berada dalam daftar berisiko tinggi karena kerusuhan berkelanjutan yang disebabkan oleh krisis ekonomi negara itu. Hal ini membuat sejumlah maskapai dari beberapa negara membatalkan penerbangan. Ada pula yang menyarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke negara tetangga India itu..
Thailand dan Turki
Sedangkan untuk negara berisiko sedang, memiliki hasil yang tidak sepenuhnya aman dan rentan terhadap kerusuhan. Yang cukup mengejutkan, beberapa negara yang jadi destinasi favorit liburan masuk ke dalam daftar ini.
Sebut saja Thailand dan Turki yang sama-sama berada dalam daftar risiko menengah, bersama dengan Tunisia, Mesir, dan Maroko. Alasan utamanya, belakangan ini kriminalitas dan keruusahn sporadic meningkat di negara-negara tersebut.
Jika Anda benar-benar menginginkan liburan yang aman, maka ada banyak destinasi berisiko rendah untuk dipilih. "Negara-negara yang diklasifikasikan sebagai Risiko Rendah dianggap sangat stabil. Negara-negara ini mempertahankan aturan hukum yang kuat dan mampu menahan ancaman terhadap keselamatan dan keamanan," tulis laporan Global Guardian.
Negara-negara berisiko rendah itu adalah Irlandia, Portugal, Kroasia, Lithuania, Latvia, Etonia, Jerman dan Jepang. "Negara yang tergolong berisiko rendah dianggap sangat stabil. Negara-negara ini mempertahankan aturan hukum yang kuat dan mampu menahan ancaman terhadap keselamatan dan keamanan," terang Global Guardian.
Laporan tersebut menandai Inggris memiliki "risiko sedang", yang berarti dianggap "mampu mengelola sebagian besar krisis dan ancaman terhadap keamanan pribadi dengan cepat dan efektif". Tetapi daftar ini menambahkan bahwa “aktivitas kriminal, terorisme, dan bencana alam dapat berdampak pada perjalanan di tiap negeri.”
Advertisement
Negara Paling Aman untuk Traveler Perempuan
Liburan maupun taveling tak harus dilakukan bersama teman atau keluarga. Kita bisa bepergian sendirian saja atau sering disebut solo traveler. Solo traveling tak hanya jadi kegiatan yang digemari para pria, tetapi juga para perempuan. Selain bisa lebih bebas memilih destinasi yang diinginkan, ada beberapa perempuan yang justru mendapat kenyamanan saat menjadi solo traveler.
Meski memberikan keleluasaan yang lebih, ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan solo traveler perempuan sebelum memutuskan untuk traveling sendirian, terutama saat ke luar negeri. Salah satunya adalah memilih negara yang aman atau ramah bagi perempuan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh situs perjalanan dan aksesori traveling dari Amerika Serikat, Bounce mengungkapkan deretan negara teraman untuk solo traveler perempuan.
Penentuannya itu dilakukan dengan menganalisis beberapa faktor, di antaranya jumlah kekerasan terhadap perempuan, tingkat keamanan secara keseluruhan, persentase perempuan yang merasa aman saat berada di malam hari, sampai undang-undang tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Hasilnya, ada 10 negara teratas yang dianggap aman untuk solo traveler perempuan di tahun 2022 ini.
Hanya Ada Satu Negara Asia
Irlandia menjadi negara paling aman untuk solo traveler perempuan. Salah satu negara Eropa ini memiliki undang-undang untuk melindungi perempuan dari segala macam bentuk kekerasan. Tak hanya itu, Irlandia juga punya beragam destinasi wisata yang bisa dikunjungi para solo traveler perempuan, misalnya Dublin yang menawarkan gemerlap malam yang semarak.
Setelah Irlandia, Austria menjadi negara teraman berikutnya di dunia untuk solo traveler perempuan. Salah satu negara Eropa Tengah tersebut dianggap memiliki tingkat keamanan yang tinggi untuk para perempuan, khususnya di malam hari. Setidaknya 80 persen perempuan merasa aman saat berjalan sendirian di malam hari.
Dalam daftar 10 Besar, hanya ada satu negara dari benua Amerika dan itu bukan Amerika Serikat. Begitu juga dengan negara Asia dan Afrika. Jepang hanya menempati peringkat ke-11 dan Korea Selatan di posisi ke-20.
Berikut daftar 20 negara teraman di dunia untuk solo traveler perempuan menurut Bounce.
1. Irlandia
2. Austria
3. Norwegia
4. Slovenia
5. Swiss
6. Spanyol
7. Portugal
8. Kanada
9. Belanda
10. Polandia
11. Jepang
12. Republik Ceko
13. Estonia
14. Prancis
15. Swedia
16. Yunani
17. Slowakia
18. Finlandia
19. Lithuania
20. Korea Selatan.
Advertisement