Sukses

Buntut Banyak Kontroversi, Balenciaga Putus Kontrak dengan Kanye West

Kanye West berkolaborasi dengan Balenciaga untuk lini Yeezy Gap yang sangat populer pada awal tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Kanye West belakangan ini makin lekat dengan kontroversi. Situasi itu membuat rumah mode Balenciaga memutuskan hubungan kerja sama dengan Kanye West. Salah satu alasannya, ul banyak komentar serta unggahan kontroversial musisi dan desainer itu yang bernada anti Semit.

"Balenciaga tidak lagi memiliki hubungan atau rencana untuk proyek masa depan yang terkait dengan artis ini," kata Kering, perusahaan induk Balenciaga, dalam sebuah pernyataan kepada Women's Wear Daily (WWD), Minggu (23/10/2022). West, yang secara resmi mengubah namanya menjadi Ye, berkolaborasi dengan Balenciaga untuk lini Yeezy Gap yang sangat populer pada awal tahun ini.

Gap pertama kali mengumumkan kesepakatan 10 tahun dengan Ye untuk merek Yeezy Gap pada Juni 2020. Tetapi West mengatakan bulan lalu bahwa dia mengakhiri kemitraannya dengan Gap.

Dalam email internal perusahaan, Mark Breitbard, presiden dan CEO Gap Brand, mengatakan memutuskan untuk "mengakhiri kemitraan" karena "visi mereka tidak lagi selaras." The New York Times melaporkan bahwa hubungan West dan Balenciaga sangat dekat dan bahwa dia dan direktur kreatif Demna Gvasalia mengirim pesan teks "beberapa kali sehari."

Gvasalia dan Cédric Charbit, kepala eksekutif Balenciaga pun dilaporkan menghadiri Paris Fashion Week di mana West mengenakan salah satu kemeja "White Lives Matter" yang kontroversial. Pakaian itu dianggap mengolok-olok Black Lives Matter, sebuah gerakan yang dimaksudkan untuk menyoroti diskriminasi, rasisme, dan kebrutalan polisi terhadap orang kulit hitam.

Meski mendapat kritis pedas dari banyak pihak, ia menulis pendapatnya di Instagram Story akun Instagram pribadi pada Selasa, 4 Oktober. "Semua orang tahu bahwa Black Lives Matter adalah scam, sekarang semuanya sudah berakhir, terima kasih kembali," tulisnya.

2 dari 4 halaman

Skandal Perundungan

Mantan suami Kim Kardashian ini juga dilaporkan terlibat skandal perundungan setelah mengejek pilihan gaya editor Vogue Gabriella Karefa-Johnson karena tidak menyukai kaus "White Lives Matter" yang banyak dikecam. Melansir Page Six, Rabu (5/10/2022), Ye mengunggah foto Karefa-Johnson ke Instagram-nya yang memperlihatkan editor itu mengenakan sepatu bot cokelat bertali, rok rajutan bergaris, kaus grafis kuning kasual, dan mantel parit korduroi.

Jurnalis mode itu melengkapi penampilannya dengan dompet Balenciaga biru, sunnies, dan kalung chunky.  "Ini bukan 'orang mode,'" tulis West pada foto di Instagram, menambahkan, "Anda berbicara tentang Ye, saya juga akan berbicara tentang Anda. Tanya Trevor Noah," merujuk perbincangannya dengan pembawa acara tersebut.

Karefa-Johnson juga membagikan tangkapan layar percakapannya dengan seorang teman tentang kaus itu. Ia menyebut desain West tidak bertanggung jawab meski memahami niatnya.

"Ia mencoba menggambarkan dunia dystopian di masa depan ketika whiteness mungkin punah atau setidaknya akan berada dalam bahaya yang cukup untuk menuntut pertahanan," jelasnya.  Atas skandal tersebut, beberapa pihak angkat bicara, termasuk model Gigi Hadid.

3 dari 4 halaman

Dibatasi di Media Sosial

Ibu anak satu ini menyebut Kanye West sebagai "pengganggu" melalui Instagram pada Selasa, 4 Oktober 2022.  "Anda berharap Anda memiliki persentase kecerdasannya. Anda tidak tahu haha… Jika benar-benar ada gunanya salah satu dari omong kosong Anda, mungkin ia satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan Anda," model berusia 27 tahun itu berkomentar di bawah unggahan West.

"Seolah-olah 'kehormatan' diundang ke acara Anda harus membuat seseorang tidak memberikan pendapat mereka ..? Tertawa terbahak-bahak. Anda pengganggu dan lelucon," tandas Gigi, yang kemudian didukung sejumlah pengguna media sosial yang berpendapat serupa.

Setelah itu, Kanye West pun mendapat pembatas aktivitas di media sosial Twitter dan Intagram akibat beragam komentar dirinya soal masyarakat Yahudi dan dianggap sebagai anti Semit.  Hingga kemudian, West memutuskan mengakuisisi media sosial Parler dan disebut akan menjadi wadah dirinya untuk bebas berpendapat.

Di sisi lain, Adidas juga mengatakan sedang meninjau kemitraannya dengan Kanye West setelah hubungan yang semakin tegang tumbuh di antara keduanya.  "Setelah upaya berulang kali untuk menyelesaikan hal secara pribadi, kami telah mengambil keputusan untuk menempatkan kemitraan dalam peninjauan," bunyi pengumuman Adidas dalam sebuah pernyataan Kamis, 6 Oktober 2022, menurut CNBC, dikutip dari Page Six, Jumat (7/10/2022).

4 dari 4 halaman

Hubungan dengan Adidas

Pihak perusahaan tersebut melanjutkan, "Kami akan terus mengelola bersama produk saat ini selama periode ini."  Rapper berusia 45 tahun tersebut membalas pernyataan perusahaan itu di akun Instagram pribadinya. "F--K ADIDAS ADIDAS MEMPERKOSA DAN MENCURI DESAIN SAYA," tulisnya meluapkan kemarahan.

Kanye West pertama kali bermitra dengan Adidas pada 2013 dengan mereka menangani manufaktur dan distribusi untuk merek Yeezy milik West itu. Kesepakatan itu seharusnya berlangsung hingga 2026, tetapi West mulai melampiaskan frustrasinya dengan perusahaan itu pada Agustus 2022.

Ia menuduh melalui direct message atau DM di Instagram ke majalah Complex bahwa Adidas "memilih warna dan menamainya," "mempekerjakan orang yang bekerja untuk (dia)," hingga "mencuri salah satu dari berbagai kombinasi warna (dan) gayanya". Kanye juga menuding perusahaan itu mempekerjakan seorang manajer umum tanpa persetujuannya. Pria yang terlahir dengan nama Kanye Omari West ini juga mengklaim Adidas menunda produksi pada kemitraan Yeezy Gap dengan Balenciaga.