Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi meluncurkan Nusuk untuk calon jemaah umrah dari seluruh dunia sejak September 2022. Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah menyebut platform layanan umrah terintegrasi tersebut bertujuan untuk mempermudah mereka yang hendak berumrah ke Tanah Suci.
"Kami telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pengalaman jemaah haji dan umrah, dan kami juga mempersiapkan segala daya dan upaya untuk meringankan berbagai prosedur," kata Tawfiq dalam media round table di Jakarta, Senin (24/10/2022).
Advertisement
Baca Juga
Salah satu penyederhanaannya adalah memungkinkan jemaah umrah untuk memperpanjang masa berlaku visa sampai 90 hari. Selain itu, Arab Saudi kini membolehkan perempuan untuk melaksanakan umrah sendiri, tanpa didampingi mahram.
"Wanita sudah bebas melakukan umrah tanpa ada mahram dan bisa melakukan registrasi pribadi," ujarnya.
Para jemaah bisa memanfaatkan Nusuk untuk mengajukan visa umrah secara mandiri. Selanjutnya, aplikasi tersebut akan diproses selama 45 hari untuk disetujui maupun tidak. Selain itu, Nusuk juga berisi tentang berbagai informasi terkait prosedur perjalanan umrah, paket umrah, dan destinasi wisata yang bisa dikunjungi oleh jemaah selama berada di Makkah dan Madinah.
"Terkait dengan kuota umrah, sudah tidak ada batasan. Sudah terbuka, dibebaskan, dan ini untuk mempermudah prosedur," Tawfid menambahkan.
Sementara, jumlah kuota haji diatur berdasarkan kesepakatan antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesia sebelumnya. "Agar berbagai pelayanan dapat dinikmati semua jemaah haji. Kalau tidak, akan terjadi kepadatan dan kesesakan, dan kami tidak akan dapat memberi layanan yang optimal," imbuh Tawfiq.
Tingkatkan Jumlah Kunjungan
Tawfiq mengakui situasi pandemi selama hampir tiga tahun terakhir sangat berdampak pada tingkat kunjungan jemaah umrah ke Tanah Suci. Peluncuran Nusuk diharapkan bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan muslim secara signifikan, terutama setelah aturan pembatasan terkait pandemi Covid-19 dicabut pemerintahan Arab Saudi.
"Dengan harapan kondisi global akan semakin membaik... Kami berharap haji dan umrah kembali ke sediakala," ujarnya.
Ia juga meyakinkan bahwa peluncuran Nusuk tidak berdampak pada biro perjalanan lokal di Indonesia. Pasalnya, para jemaah masih bisa tetap mengajukan aplikasi visa umrah melalui biro perjalanan dengan prosedur seperti sebelumnya.
"Tujuan kami adalah untuk meningkatkan pengalaman wisatawan haji dan umrah agar dapat juga melakukan wisata budaya, sejarah, tidak hanya wisata keagamaan. Dengan website ini, mempermudah akses informasi terkait Saudi," sambung dia.
Pihak kerajaan juga menyebut platform itu turut membantu mencegah overstayer. "Dari kerajaan, kami sudah menetapkan berbagai aturan untuk mengatur mereka yang boleh masuk, tidak boleh lama dari visa mereka," kata Tawfiq.
Advertisement
Berbahasa Indonesia
Dalam lawatan ke Indonesia, pihak pemerintah Arab Saudi juga meluncurkan Nusuk dalam Bahasa Indonesia untuk menyambut lebih banyak muslim negeri itu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, mereka juga menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan tujuan untuk memfasilitasi prosedur lebih lanjut dan mengembangkan kemitraan.
Perwakilan dari Nusuk juga bertemu dengan sejumlah biro perjalanan dan umrah serta pelaku industri DMC, untuk membahas situs keagamaan, budaya dan sejarah Saudi, serta upaya untuk meningkatkan konektivitas udara dari Indonesia ke Saudi. Dalam keterangan tertulis, Fahd Hamidaddin, Managing Director Nusuk, menyatakan, "Peluncuran Nusuk adalah salah satu pengumuman paling signifikan sejak Saudi eVisa pada 2019 dan hingga saat ini, telah dikunjungi lebih dari setengah juta orang."
Ia menyatakan seluruh warga negara Indonesia wajib mengajukan permohonan visa untuk mengunjungi Saudi. Pengunjung dengan visa Saudi apa pun akan dapat melakukan umrah, di luar musim haji.
Nusuk diluncurkan bekerja sama dengan Otoritas Pariwisata Saudi. Platform itu juga terkait dengan layanan yang disediakan oleh situs web pariwisata resmi Kerajaan “Visit Saudi Arabia” yang meluncurkan inisiatif Vision 2030 Pilgrim Experience Program. Sementara fitur Nusuk masih terus dikembangkan, platform Eatmarna yang sudah ada masih bisa tetap digunakan.
Berapa Biayanya?
Berdasarkan penelusuran platform Nusuk, tidak dijelaskan biaya pengajuan visa umrah secara spesifik. Hanya saja, jemaah dari Indonesia yang mengajukan visa umrah secara mandiri akan diarahkan untuk memesan paket umrah lewat sejumlah biro perjalanan yang bermitra.
Tersedia paket ekonomi dengan harga mulai dari 830 riyal sekitar Rp3,5 juta. Paket tersebut sudah termasuk visa, akomodasi selama lima malam, transportasi dari dan ke Makkah, serta kunjungan ke dua destinasi wisata. Namun, jemaah harus membayar lagi untuk biaya tiket pulang pergi, makan, dan pengeluaraan pribadi lainnya.
Di tempat berbeda, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, visa umrah ke Arab Saudi untuk jemaah Indonesia bisa berlaku selama 90 hari dan untuk kunjungan ke seluruh wilayah Arab Saudi. Sebelumnya visa tersebut hanya dibatasi selama 30 hari.
"Ini saya kira berita sekaligus informasi yang sangat menggembirakan kepada kita semua terutama pada kaum muslimin dan muslimat yang berkeinginan untuk bisa datang ke tanah suci," sambungnya, dikutip dari kanal News Liputan6.com.
Di kesempatan sama, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah akan memberikan pelayanan terbaik untuk jemaah haji dan umrah Indonesia. Dia bilang, visa umrah untuk jemaah Indonesia bisa dilayani dengan cepat. "Dan kami telah menyampaikan kepada bapak Menag, Saudi menerima seluruh jemaah haji dan umrah tanpa syarat," ucapnya.
Advertisement