Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, bersih dan terlindungi, serta menciptakan generasi penerus yang berkualitas, WINGS Group Indonesia melalui SoKlin Antisep berkolaborasi dengan UNICEF Indonesia meluncurkan Kampanye Indonesia Sehat Berseri.
Kampanye ini mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta meningkatkan kesadaran para orang tua untuk rutin membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan demi mendapatkan imunisasi rutin sesuai dengan usia anak.
Baca Juga
Bersama Campaign Ambassador SoKlin Antisep Indonesia Sehat Berseri, Ringgo Agus Rahman, SoKlin Antisep akan memberikan edukasi serta mengajak masyarakat Indonesia untuk peduli akan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Mulai dari hal sederhana, yakni segera mencuci baju setelah pulang beraktivitas dari luar, rajin mencuci tangan, mandi dan menggosok gigi, menjaga kebersihan rumah dan keberfungsian toilet serta makan-makanan yang bergizi.
Advertisement
“Setiap hari saya dan istri selalu menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih di rumah, apalagi anak-anak saya masih kecil. Melalui kesempatan ini, saya sangat mengapresiasi langkah SoKlin Antisep yang menyelenggarakan kampanye terbarunya SoKlin Antisep Indonesia Sehat Berseri," kata Ringgo.
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di jaman sekarang sangat penting sering bermunculan banyak jenis penyakit. Menurut Ringgo, orang tua harus extra care sama anak dari segala sisi. Ketika sudah extra care aja anak masih tetap bisa terjangkit suatu penyakit, apalagi kalau kita kurang peduli.
Tidak hanya menjadi tanggung jawab Ibu, tapi juga peran ayah untuk mengetahui informasi seputar kesehatan anak dan keluarga.
"Para ayah silakan dampingi anak-anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk kejar imunisasi rutin lengkap, karena mendapatkan jaminan kesehatan adalah hak setiap anak!” tutur Ringgo.
Kampanye SoKlin Antisep Indonesia Sehat Berseri di 11 Provinsi
Kampanye SoKlin Antisep Indonesia Sehat Berseri akan dilaksanakan di 11 provinsi di Indonesia yaitu Riau, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Tak tanggung-tanggung, SoKlin juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat beserta dinas terkait lainnya ini menargetkan sebanyak 20.000 anak mendapatkan percepatan imunisasi rutin dan edukasi perilaku hidup bersih sehat bagi keluarga Indonesia.
Inisiatif ini dilakukan guna memberikan perlindungan kesehatan bagi generasi penerus bangsa melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk perlindungan dari luar dan melengkapi imunisasi rutin anak sebagai bentuk perlindungan dari dalam.
Angka Imunisasi di 11 Provinsi Masih Belum Maksimal
Pemilihan 11 provinsi tersebut bukan tanpa dasar. WINGS Group Indonesia mengacu berdasarkan laporan dan data dari Kementerian Kesehatan dan UNICEF Indonesia, bahwa 11 provinsi tersebut memiliki angka cakupan imunisasi di daerah itu masih belum maksimal.
“Dengan adanya kampanye SoKlin Antisep Indonesia Sehat Berseri ini kami ingin anak-anak Indonesia, generasi penerus bangsa, bisa mendapatkan perlindungan secara menyeluruh, baik dari dari dalam melalui dukungan percepatan imunisasi rutin maupun dari luar melalui edukasi pentingnya PHBS dan pengelolaan sanitasi aman,” kata Joanna Elizabeth Samuel, Marketing Manager Fabric Care WINGS Group Indonesia.
70% Sumber Air Minum Rumah Tangga Terindikasi Tercemar
Bukan hanya angka imunisasi yang menjadi patokan, penerapan perilaku hidup bersih semakin urgent karena berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, hampir 70 persen sumber air minum rumah tangga di Indonesia terindikasikan tercemar oleh tinja sehingga meningkatkan risiko timbulnya berbagai macam penyakit.
Maraita Listyasari, WASH Specialist UNICEF Indonesia menyampaikan penyakit dapat menular melalui berbagai cara, termasuk penularan bermula dari toilet yang kotor dan air tanah yang terkontaminasi tinja.
"Penularan penyakit dapat bermula dari toilet yang kotor, air tanah yang terkontaminasi tinja karena toilet tidak terhubung dengan tangki septik sesuai standar, tangan yang tidak dicuci menggunakan sabun di bawah air mengalir, serta makanan yang tidak ditutup dengan baik sehingga mudah dihinggapi lalat atau serangga lainnya. Praktek higienitas maupun penanganan sanitasi yang baik menjadi kunci pencegahan penyakit,” ujar Maraita Listyasari.
Efek Pandemi Covid-19, Cakupan Imunisasi Menurun
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, ada lebih dari 1,7 juta anak Indonesia yang belum atau belum lengkap mendapatkan imunisasi rutin selama periode 2019-2021. Selain itu, Survei Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan UNICEF yang dilakukan pada tahun 2020 juga menemukan bahwa setengah dari orang tua yang disurvei enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan karena takut tertular COVID-19 atau khawatir tidak ada protokol kesehatan yang tepat.
Pentingnya imunisasi rutin untuk anak ini juga diingatkan oleh dr. Prima Yosephine, MKM, selaku Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa imunisasi rutin ini sangat penting dan diperlukan bagi anak-anak agar mereka terlindungi dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, kuman, bakteri, yang ada di sekitar kita termasuk di air yang tercemar.
Penyakit-penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi. Jangan sampai muncul kejadian luar biasa atau wabah setelah pandemi COVID-19 karena imunisasi rutin anak-anak tidak terpenuhi", kata dr. Prima Yosephine, MKM.
Lebih lanjut, dr. Prima menjelaskan untuk mencegah hal tersebut pemerintah terus melakukan upaya percepatan dan penguatan imunisasi rutin, melalui: penyebarluasan materi KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) ke masyarakat melalui berbagai kanal media.
"Pemerintah juga mempermudah akses layanan imunisasi ke masyarakat melalui kebijakan Kementerian Kesehatan melakukan transformasi layanan primer dan juga melalui kolaborasi dengan lintas sektor terkait, baik dengan Kementerian/Lembaga, organisasi masyarakat, organisasi profesi maupun pihak swasta," tambahnya.
Advertisement
Bagian Penting PHBS, Mengganti dan Mencuci Bersih Pakaian
Dalam memberikan perlindungan secara menyeluruh bagi anak, tak cukup hanya melengkapi imunisasi rutin tapi harus dibarengi dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang baik dan benar. Terlebih di masa sekarang untuk menjaga anak-anak dan keluarga kita tetap hidup bersih dan sehat agar terhindar dari ancaman penyakit. Salah satu cara ampuh menurut Joanna adalah dengan mengganti dan mencuci bersih pakaian setelah beraktivitas dengan deterjen yang telah teruji klinis melawan virus, kuman dan bakteri di pakaian.
“Sesuai dengan filosofi perusahaan kami Wings Group, kami percaya bahwa ‘the best things in life should be accessible for all’, demikian pula kehadiran SoKlin Antisep dengan adanya kampanye Indonesia Sehat Berseri ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masa seperti sekarang,” ujar Joanna.
Ketidakmerataan akan kesediaan akses air minum rumah tangga memang masih menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Masyarakat pun perlu paham akan sanitasi aman, yaitu toilet yang terhubung dengan tangki septik yang kedap dan sesuai standar, serta dilakukan penyedotan secara berkala minimal satu kali dalam 3 sampai 5 tahun. Hal ini demi mencegah terjadinya penyakit akibat pencemaran sumber air maupun lingkungan sekitar dari tinja yang tidak diolah dengan baik.
Selama beberapa tahun terakhir, WINGS Group bekerja sama dengan UNICEF Indonesia, pemerintah, dan berbagai instansi lainnya demi mewujudkan pemerataan sanitasi bagi masyarakat Indonesia, terlebih di masa pandemi.
*UNICEF tidak mengesahkan perusahaan, merek, produk atau jasa apapun.