Sukses

Pola Berbelanja Daring Konsumen, Masukkan Keranjang Dulu

Pola kebiasaan konsumen sejak era online berubah, kini tanpa perlu pergi ke pusat perbelanjaan orang bisa tetap cuci mata di marketplace.

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan perilaku masyarakat berbelanja sangat dirasakan semenjak era online dengan kebiasaan baru window shopping atau cuci mata di e-commerce. Di mana berkat kecanggihan teknologi, berbagai sikap, kebiasaan, dan perilaku baru di masyarakat menjadi pertimbangan platform e-commerce membuat strategi untuk menarik pembeli.

"Kebiasaan konsumen itu udah beberapa tahun belakangan, men-search barang sudah bukan mencarinya di Google tapi langsung ke e-commerce. Kalau spesifik lihat teman pakai celana merek tertentu, langsung buka hp lihat di platform," ujar Head of Marketing Solutions Lazada Indonesia, Astrid Utari, kepada Liputan6.com saat Media Gathering Lazada di Jakarta, Kamis 27 Oktober 2022.

Selain itu, kata Astrid, di waktu senggang orang sambil nunggu, nonton televisi sambil lihat iklan, sambil buka e-commece juga cuci mata di e-commerce. "lucu juga ya produk ini ya kok nggak kepikiran, baru nemu. salah satunya perilaku window shopping lihat-lihat seperti itu," ujar Astrid.

Oleh karena itu sebanyak 50 persen transaksi belanja online di e-commerce menjadi tidak terencana. Mayoritas pembeli tahu bahwa mereka ingin membeli sesuatu, tanpa tahu produk spesifik apa yang ingin dibeli.

Banyak yang iseng hanya melihat-lihat tapi beli, atau bisa juga berniat membeli sesuatu tapi karena ada diskon jadi ikut produk menarik lainnya. "Sehingga memang bisa ada distraction seperti itu," tukas Astrid.

Perilaku konsumen pada platform e-commerce ini juga terjadi di Lazada Indonesia, yang mencerminkan transformasi kebiasaan berbelanja pada platform online. Akhirnya selain sebagai platform belanja yang menyediakan berbagai macam kebutuhan, kini e-commerce juga mengemban fungsi sebagai mesin eksplorasi produk untuk menemukan produk favorit dan tren terbaru. 

2 dari 4 halaman

Fitur Promosi Berbayar

 

Sejalan dengan hal tersebut, Lazada tawarkan fitur Promosi Berbayar Lazada yang mampu menjembatani perilaku konsumen pada ranah digital, inovasi dan perkembangan teknologi, serta kebutuhan promosi brand dan seller selaku penjual. "Berdasarkan survei internal yang dilakukan oleh Lazada, hampir separuh pelanggan e-commerce mendapatkan inspirasi berbelanja lewat apa yang mereka temukan melalui promosi iklan baik paid search, push notification, maupun live streaming," Astrid melanjutkan.

Pihaknya pun sadar bahwa promosi iklan memegang andil penting dalam memenuhi kebutuhan bisnis brand dan seller dalam menjangkau target pasarnya secara lebih tepat dan optimal. Untuk mendukung kemajuan bisnis para brand dan seller, Lazada pun menawarkan fitur Promosi Berbayar Lazada yang dilengkapi dengan berbagai fitur untuk memenuhi kebutuhan promosi yang berbeda-beda.

Fitur Promosi Berbayar Lazada memungkinkan brand dan seller untuk mengeksplorasi berbagai pendekatan promosi untuk mengembangkan tokonya di Lazada. Berangkat dari insight data dan algoritma yang terukur, fitur ini membantu penggunanya untuk menjangkau target konsumen yang sesuai dengan memanfaatkan tampilan produk di dalam aplikasi Lazada. 

3 dari 4 halaman

Optimalkan Penjualan

Hingga saat ini, fitur promosi berbayar Lazada menawarkan dua jenis pendekatan yang bisa dipilih oleh brand dan seller, yakni promosi produk. Di mana fitur ini memungkinkan penggunanya untuk meningkatkan exposure dan penampilan produk yang dipasarkan melalui laman Pencarian, Rekomendasi, dan Untukmu.

Di dalam aplikasi, fitur ini bisa dioptimalkan dengan konfigurasi manual maupun otomatis. Pengguna hanya akan membayar biaya promosi pada iklan yang berhasil diklik oleh konsumen, sehingga pengeluaran pun lebih hemat dan efisien. Sementara promosi afiliasi fitur ini memungkinkan penggunanya untuk memasarkan produk secara eksternal di luar aplikasi Lazada, yaitu melalui mitra afiliator Lazada yang akan mengajak pembaca atau pengikut menuju laman produk tertentu menggunakan tautan. 

Salah satu seller Lazada, Raymond dari Redshroom yang menjual aneka boots tahan air baru bergabung di Lazada pada 2021. Sebelumnya Redshroom yang menjual aneka boots produksi lokal dari berbagai merek ini telah berjualan di e-commerce lainnya. "Sebanyak 60 persen penjualan kita sekarang di drive di Lazada, padahal belum ada setahun," ujar Raymond.

Raymond mengungkapkan ia kini juga memanfaatkan fitur iklan berbayar di Lazada agar penjualannya bisa terus stabil dan produknya dengan lebih mudah ditemukan pembeli yang sesuai. Tak hanya itu berbagai bentuk campaign seperti 11:11 juga membantu promosi produk agar ditemukan pembeli dengan daya tarik kupon diskon maupun gratis ongkir. 

 

4 dari 4 halaman

Survei Internal

Berdasarkan laporan survey internal Lasada diketahui sebanyak 96 persen konsumen menggunakan fitur Pencarian di Lazada untuk menemukan produk yang mereka cari, yaitu fitur yang akan memudahkan. Selain itu sebanyak 59 persen pembeli di Indonesia mencari produk secara langsung melaluimarketplace e-commerce.

Selain itu, 47 persen pengguna e-commerce melihat online-ads sebagai inspirasi mereka untuk berbelanja. Dengan adanya online-ads tersebut, pengguna jadi mendapatkan referensi belanja yang mereka inginkan.

Studi yang sama menunjukkan bahwa 76% pembeli di Indonesia membeli produk sebagai hasil dari fitur rekomendasi di Lazada. Dengan adanya fitur rekomendasi ini, pembeli bisa mendapatkan rekomendasi produk yang dirancang bisa menjawab kebutuhan pembeli sesuai dengan histori dan behavior-nya di Lazada, sehingga sesuai dengan yang mereka gemari.

Sebanyak 96 persen pembeli Indonesia menggunakan fungsi search di Lazada untuk menemukan produk yang mereka cari, dan 95% memutuskan untuk membeli produk yang mereka temukan lewat fitur ini.