Sukses

Itaewon, Spot Turis Lokasi Tragedi Pesta Halloween yang Tewaskan 149 Orang

149 orang tewas dalam tragedi ketika kerumunan besar pesta Halloween di Itaewondi ibu kota Korea Selatan, Seoul, kata para pejabat.

Liputan6.com, Jakarta - Sedikitnya 149 orang tewas dalam tragedi ketika kerumunan besar pesta Halloween di Itaewon di ibu kota Korea Selatan, Seoul, kata para pejabat. Sebanyak 76 orang terluka dalam insiden perayaan Halloween pertama di spot turis tersebut sejak pandemi Covid-19 melanda.

Dikutip dari BBC, Minggu (30/10/2022), laporan menggambarkan momen putus asa dari orang-orang yang terjebak dalam kerumunan yang saling berdesakkan satu sama lain. Penyebab tragedi pesta Halloween di Itaewon ini masih diselidiki pihak berwenang.

Setelah mengadakan pertemuan darurat, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, memerintahkan pembentukan satuan tugas untuk membantu merawat yang terluka. Ia juga meluncurkan penyelidikan penyebab himpitan itu.

Beberapa pemimpin dunia telah menyatakan belasungkawa mereka. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pikiran mereka bersama rakyat Korea Selatan.

Kepala diplomat Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan dia sangat sedih. Sedangkan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, menjanjikan dukungan Negeri Paman Sam.

Sementara, Halloween bukanlah perayaan besar di Korea Selatan secara keseluruhan. Itaewon, sebuah distrik dengan nuansa budaya internasional menjadi lokasi pesta puncak untuk festival pada Sabtu, 29 Oktober 2022.

Banyak anak muda di sana, beberapa dari mereka mengenakan kostum Halloween, pergi ke pesta dan pergi clubbing. Namun, daerah itu menjadi kacau balau dan orang-orang putus asa dan berduka ketika para korban terbaring di bawah selimut biru dan layanan darurat melakukan pekerjaan mereka.

Video dari tragedi pesta Halloween di Itaewon menunjukkan kantong mayat diletakkan di jalanan, pekerja darurat melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau dikenal juga dengan sebutan RJP (resusitasi jantung paru), dan penyelamat mencoba mengeluarkan orang-orang yang terperangkap di bawah orang lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gambaran Tragedi

Jeon Ga-eul, 30, sedang minum-minum di bar saat desak-desakkan dimulai. "Teman saya berkata: sesuatu yang mengerikan sedang terjadi di luar," katanya kepada kantor berita AFP. "Saya berkata: apa yang Anda bicarakan? Dan kemudian saya pergi ke luar untuk melihat dan ada orang yang melakukan CPR di jalan."

Sebagian besar korban tewas berusia remaja atau 20-an, kata Choi Seong-beom, kepala pemadam kebakaran Yongsan Seoul. Dari korban luka, 19 luka berat dan 57 luka ringan.

Dua warga negara asing termasuk di antara yang tewas dan 15 orang asing terluka, tambahnya. Tingginya jumlah korban adalah akibat dari "banyak yang terinjak-injak", kata kepala pemadam kebakaran.

Satu video tampak menunjukkan ratusan orang berdesakan di jalan sempit dan miring di distrik tersebut. Di tempat lain, petugas tanggap darurat mencoba menarik orang dari tumpukan mayat.

Jeritan kesedihan bisa didengar. Jenazah sedang dikirim ke pusat kebugaran dan rumah sakit terdekat untuk diidentifikasi oleh anggota keluarga.

Semua responden darurat yang tersedia di Seoul telah dimobilisasi, menurut badan Pemadam Kebakaran Nasional. Seorang dokter yang memberikan pertolongan pertama di tempat kejadian mengatakan bahwa ketika dia pertama kali mulai melakukan CPR ada dua korban tetapi "jumlahnya meledak segera setelah itu, melebihi jumlah responden pertama". Sekitar 100.000 orang yang bersuka ria dikatakan telah berada di daerah itu pada Sabtu malam

3 dari 4 halaman

Tentang Itaewon

Dikutip dari laman Visit Korea, Korea Tourism Organization, Minggu (30/10/2022), Itaewon menjadi salah satu spot turis asing berkumpul di Seoul, Korea Selatan. Itaewon adalah zona wisata khusus pertama di Seoul dan ditetapkan pada 1997.

Wilayah ini adalah lokasi multikultural dengan lebih dari 20.000 orang asing tinggal dan secara luas diakui oleh turis internasional. Nama Itaewon mulai menyebar ke seluruh dunia pada 1980-an, ketika Korea menjadi tuan rumah Asian Games Seoul 1986 dan Olimpiade Seoul 1988, serta banyak konferensi internasional.

Itaewon adalah destinasi yang tepat untuk berbelanja dan hiburan. Jalanan ramai dengan toko-toko yang menjual pakaian dan tas, serta hotel, restoran, fasilitas hiburan, dan agen perjalanan.

Dengan sekitar 2.000 toko dan toko berjejer di setiap jalan, turis juga dapat merasakan suasana multikultural. Juga terkenal di distrik ini adalah Antique Furniture Street dengan lebih dari 100 toko yang menjual perabotan dan barang antik membentang dari Hotel Hamilton menuju Bogwang-ro.

4 dari 4 halaman

Ada Apa Saja?

Turis dapat mencicipi masakan otentik dan merasakan budaya dari seluruh dunia di World Food Street yang terdapat 40 restoran yang dioperasikan oleh orang asing. Sejak akhir 1990-an, peningkatan jumlah wisatawan dari Asia Tenggara dan Timur Tengah telah mengubah jalan-jalan yang tadinya berorientasi Angkatan Darat AS menjadi beragam budaya.

Berbagai pertunjukan dan acara diadakan di daerah tersebut. Secara khusus, Festival Desa Global Itaewon, yang diadakan setiap Oktober, adalah festival yang terkenal.

Turis dapat membayar dalam dolar AS, yen Jepang, atau mata uang lainnya dengan bebas. Selain itu, turis dapat menggunakan berbagai bahasa seperti Inggris, Jepang, dan Cina dengan penjual.

Wilayah ini tersedia fasilitas enam tempat parkir di area ini. Ada pula pusat informasi turis, toko khusus untuk orang asing, restoran asing, penukaran mata uang, pusat perbelanjaan, restoran turis, fasilitas hiburan, hotel turis, dan lainnya.

Pusat informasi turis menawarkan peta perjalanan dalam bahasa Inggris, Jepang dan Mandarin. Informasi perjalanan diunggah di situs web dalam bahasa Inggris, Jepang, dan Mandarin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.