Sukses

Membangun Akses Hiburan Ramah Muslim yang Komprehensif

Dunia hiburan juga dapat mempromosikan budaya Muslim dengan cara menunjukkan sisi positifnya.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap negara memiliki kebiasaan dan pandangan unik yang merepresentasikan keberagaman budaya dan komunitas masing-masing. Namun, saat ini sepertinya dunia hiburan penuh dengan ikon budaya populer yang berasal dari negara-negara tertentu seperti superhero, agen rahasia, atau selebriti K-Pop.

Apakah model distribusi hiburan global saat ini akan menghasilkan budaya dan pendidikan yang lebih homogen, dimana orang akan lebih mengetahui tentang seorang agen di dinas rahasia Kerajaan Inggris daripada petugas komunitas lokal di kota mereka sendiri? Bagaimana tentang 94% budaya negara “non-populer” lainnya?

Berdasarkan statistik, ada 1,9 miliar penduduk Muslim di dunia, yang menyumbang sekitar 24,7% dari populasi Bumi (8 miliar) yang sayangnya sering disalahartikan di berbagai film dan acara televisi di negara-negara barat.

Baca Juga

Kiasan standar orang Muslim yang muncul di layar kaca dan perak adalah tentang komunitas yang tertutup, teroris yang berbahaya, dan stereotip negatif lainnya.  Secara luas, dunia hiburan diketahui sebagai duta budaya atau cultural ambassador. Amerika Serikat memiliki Hollywood, Inggris memiliki televisi BBC, Jepang memiliki anime/manga dan Korea Selatan memiliki K-Pop, semua konten hiburan yang mewakili negara dan budaya masing-masing. Representasi otentik ini membantu memperkenalkan nilai-nilai "asing" kepada audiens dan negara baru, mencegah prasangka, atau bahkan menjadi sumber inspirasi.

Bagaimana dengan yang merepresentasikan komunitas Muslim? Ada banyak cerita yang mengandung budaya Muslim, namun banyak yang belum tahu, kadang-kadang orang Muslim sendiri. Keragaman budaya, makanan, dan kehidupan kaum Muslim dari berbagai negara bisa memberikan pandangan luas bagaimana mereka hidup dan bekerja, menjembatani kesenjangan kesalahpahaman, dan ketidakpercayaan.

Dunia hiburan juga dapat mempromosikan budaya Muslim dengan cara menunjukkan sisi positif dan tantangan mereka dari berbagai negara dan budaya yang berbeda.

Di era digitalisasi, ada banyak peluang baru untuk memfasilitasi pemain di industri kreatif guna menemukan audiens mereka. Hambatan untuk masuk ke dunia industri hiburan telah berkurang secara substansial dalam beberapa tahun terakhir, dalam hal menulis, memproduksi, dan merekam konten hingga distribusi kepada penonton dunia.

2 dari 2 halaman

Layanan Streaming Global

Secara praktik, siapa pun bisa membuat konten secara online. Tetapi untuk konten yang berfokus pada komunitas Muslim sedunia, dibutuhkan perhatian lebih lagi agar dapat merepresentasikan keseluruhan dari ajaran agama Islam yang tidak hanya untuk pengikutnya tetapi juga untuk orang non-Muslim. Jadi sangat penting untuk mempertimbangkan dampak dari konten yang tidak menimbulkan kebingungan atau keraguan.

Selain menciptakan konten berkualitas, tantangan lain yang dihadapi industri hiburan Muslim di era sekarang adalah visibilitas. Di mana kita bisa menemukan konten yang dianggap ideal dan dapat diterima oleh umat Islam?

Untuk menjawab pertanyaan itu, Bitsmedia telah meluncurkan Qalbox, sebuah layanan streaming global yang memungkinkan komunitas Muslim dari berbagai latar belakang untuk mengakses konten yang komprehensif dan terkurasi.

Dari berbagai film dokumenter yang menampilkan pengalaman hidup orang Islam di seluruh dunia hingga sejarah dan peradaban Islam, tayangan yang ada di Qalbox tidak hanya mendidik penonton, tetapi juga menyebarluaskan budaya dan keragaman yang indah dari dunia Islam.  Qalbox juga memiliki serial, film dan animasi anak-anak untuk keluarga, serta bacaan dan doa Al-Qur'an. Kedepannya, kami akan menyediakan lebih banyak konten berkualitas di Qalbox.

Bitsmedia menyadari pentingnya berbagi informasi dari berbagai cerita dan narasumber untuk membantu mengedukasi masyarakat. Dunia Islam perlu ikut tumbuh sebagai komunitas global dan meningkatkan konten yang menyuarakan partisipasinya sebagai penduduk global.