Sukses

Pusat Perbelanjaan di Tokyo Larang Masuk Pengunjung Berkostum Halloween

Bagi sebagian orang, Shibuya, Tokyo jelas menjadi rumah bagi pesta Halloween terbesar di Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, Shibuya, Tokyo jelas menjadi rumah bagi pesta Halloween terbesar di Jepang. Setiap tahun, persimpangan ikonik itu menggelar pesta jalanan dengan pengunjung berkostum Halloween hingga tumpah ke daerah sekitarnya.

Dikutip dari Japan Today, Selasa, 1 November 2022, akhir pekan lalu menandai pertama kalinya dalam beberapa tahun para pengunjung Halloween di Shibuya dapat berkumpul tanpa dibatasi oleh protokol keamanan pandemi. Begitu banyak orang yang siap untuk keluar dengan kekuatan penuh dan tampil total.

Meskipun banyak yang berpartisipasi dalam keseruan acara Halloween, selama bertahun-tahun tampaknya ada kebencian publik yang meningkat terhadap pertemuan itu. Shibuya PARCO, salah satu kompleks pusat perbelanjaan terbesar dan paling terkenal di Tokyo, memasang tanda yang membuatnya sangat jelas. 

Pada perjalanan baru-baru ini ke pusat perbelanjaan PARCO, pengguna Twitter Tasonnu (@strawberry_trap) melihat bahwa pusat perbelanjaan itu telah memasang pemberitahuan yang agak berani. "Pemberitahuan: Kami melarang masuk ke toko untuk siapa pun yang mengenakan kostum Halloween," demikian bunyi tanda tersebut.

Aksi itu menuai banyak pujian dari warganet. Pasalnya, para peserta pesta Halloween tak jarang berulah. Mereka berperilaku nakal yang mengganggu bisnis, menyebabkan kekacauan umum, hingga ditangkap polisi.

Itu pula yang mendorong gerakan untuk melarang minum di area tersebut selama perayaan. Selain itu, jumlah polisi yang diterjunkan untuk mengamankan situasi meningkat pada tahun ini.

 

 
2 dari 4 halaman

Tuai Pujian

Pemberitahuan tersebut kemungkinan sebagai tanggapan atas sejumlah masalah yang dihadapi pusat perbelanjaan. Misalnya, saat perayaan Halloween Shibuya, banyak yang menggunakan toilet di fasilitas umum seperti PARCO untuk berganti pakaian, membuat antrean panjang yang membuat pembeli tidak nyaman.

Langkah tersebut juga sebagai tindakan untuk mencegah perilaku nakal atau mabuk, membuang sampah sembarangan, dan berkeliaran dari pesta agar tidak berpindah ke dalam toko. Faktanya, langkah tersebut telah dipuji secara luas secara online.

Banyak meninggalkan komentar mengatakan mereka berharap sikap PARCO terhadap pesta jalanan besar-besaran akan menyebar ke bisnis lokal lainnya juga. "Itu bagus," tulis seorang warganet.

"Ini adalah respons yang jelas! Ini sangat mengganggu pelanggan lain," lanjut warganet lain. "Ini benar-benar respons yang luar biasa," tambah lainnya.

"Saya berharap setiap toko akan melakukan ini," tulis warganet. "Saya pribadi menginginkan perintah penahanan dari orang-orang yang berpakaian untuk Halloween," ungkap warganet lainnya.

3 dari 4 halaman

Penjagaan Ketat

Dikutip dari Kyodo, Selasa, 1 November 2022, Halloween di lingkungan Shibuya yang terkenal di Tokyo terasa seperti telah kembali ke puncak pra-pandemi pada Senin, 31 Oktober 2022. Orang-orang yang bersuka ria, termasuk turis asing, berbondong-bondong ke distrik hiburan populer hanya beberapa hari setelah tragedi pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan.

Menyusul kematian lebih dari 150 orang dalam perayaan Halloween di daerah Itaewon, Seoul pada Sabtu malam, 29 Oktober 2022, polisi Tokyo hadir di jalan-jalan lebar dan gang-gang sempit Shibuya. Di penyeberangan pejalan kaki yang ikonik, petugas terus-menerus mendesak orang untuk terus bergerak, sementara yang lain menggiring kerumunan dengan membentuk rantai manusia di sepanjang penyeberangan.

Petugas di platform tinggi yang dikenal sebagai "DJ Police" mengeluarkan pengumuman terus-menerus, termasuk memberi tahu kerumunan orang di bawah bahwa lampu lalu lintas akan berubah dan bahwa mereka tidak boleh berhenti untuk mengambil gambar di tengah perjalanan. Kerumunan tampak setara dengan tingkat pra-pandemi berkat pelonggaran pembatasan COVID-19 dan pembukaan kembali penuh Jepang pada 11 Oktober 2022 untuk turis asing.

4 dari 4 halaman

Toko Tutup Lebih Awal

Toko-toko dan bisnis tutup lebih awal, dengan department store Seibu dan toko buku Tsutaya di antara toko-toko di sekitar persimpangan yang terkenal tutup pada pukul 8 malam. Outlet seperti mal Shibuya Parco juga memasang tanda menolak masuk siapa pun dengan pakaian Halloween.

Tindakan terhadap acara telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan pemerintah daerah memperkenalkan peraturan yang tidak mengikat pada 2019 untuk melarang minum alkohol di luar ruangan pada periode Halloween. Divisi administratif kota juga meminta toko-toko di sekitar Stasiun Shibuya menahan diri untuk tidak menjual minuman beralkohol pada Senin.

Pembatasan itu dibuat setelah orang-orang yang bersuka ria pada 2018 membalikkan truk selama perayaan di acara Shibuya Ward Halloween. Tidak ada acara seperti itu yang diadakan tahun ini. Pemerintah Daerah Shibuya mengatakan daerah itu kedatangan lebih dari 40.000 pengunjung pada malam Halloween pada 2019, yang terakhir sebelum tindakan pandemi menyebabkan penurunan besar menjadi sekitar 10.000 pada 2020 dan 17.000 pada 2021.

Â