Liputan6.com, Jakarta - Gucci resmi membatalkan peragaan busana di Istana Gyeongbok, Seoul, Korea Selatan menyusul tragedi pesta Halloween di Itaewon pada Sabtu malam, 29 Oktober 2022. Keputusan ini menambah deretan panjang agenda yang dibatalkan atau diundur selama Negeri Ginseng berduka atas kejadian nahas tersebut.
"Setelah berbicara dengan Administrasi Warisan Budaya (Korea Selatan), kami memutuskan untuk membatalkan peragaan busana yang dijadwalkan akan diadakan di Istana Gyeongbok pada 1 November 2022," kata Gucci, melansir Korea Joongang Daily, Rabu (2/11/2022).
Advertisement
Baca Juga
"Kami ingin menghormati masa berkabung nasional Korea dan menyampaikan belasungkawa terdalam kami pada para korban tragedi di Itaewon pada 29 (Oktober 2022)," rumah mode itu menyambung.
Gucci telah merencanakan menampilkan "Gucci Cosmogonie Collection Seoul" melalui peragaan busana di Istana Gyeongbok, di Distrik Jongno, pusat kota Seoul. Koleksi ini pertama kali diluncurkan di Castel del Monte di Apulia, Italia, pada Mei lalu.
Fashion Show itu semula ditetapkan untuk jadi pertunjukan pertama rumah mode mewah itu di Korea Selatan, yang disutradarai Alessandro Michele, direktur kreatif Gucci. Sekitar 500 tamu dijadwalkan hadir, termasuk tokoh diplomatik dan bisnis, serta sederet selebritas.
Dalam pengarahan darurat, Minggu, 30 Oktober 2022, Perdana Menteri Han Duck Soo menyatakan Distrik Yongsan sebagai zona bencana khusus dan mengumumkan penundaan untuk semua masalah yang tidak mendesak.
"Kami akan memberikan subsidi dan tindakan lain yang diperlukan pada keluarga almarhum dan mereka yang terluka. Kami juga akan bekerja dengan kedutaan untuk memastikan bahwa orang asing yang terluka mendapat dukungan yang layak," katanya.
Ada Bangunan Ilegal?
Kabar terbaru menyatakan bahwa korban jiwa dari pesta Halloween horor di Itaewon, akhir pekan lalu, sebanyak 155 orang, menurut seorang pejabat Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea Selatan. Melansir Korea Times, saat ini, santer beredar isu bahwa tragedi memilukan di Itaewon disebabkan konstruksi bangunan Hotel Hamilton.
Hotel Hamilton adalah hotel bintang empat yang dibangun pada 1973. Pada Minggu, 30 Oktober 2022, Presiden Yoon Sukyeol bertanya mengenai lebar jalan di samping hotel, tempat di mana orang diduga berdesakan hingga terinjak-injak. Lebar jalan tersebut ternyata hanya 3,2 meter. Padahal, gang itu adalah tempat paling ramai di Itaewon.
Hal ini diduga karena adanya bangunan ilegal dekat Hotel Hamilton. Bangunan ilegal yang dimaksud berupa dinding bata merah muda melewati batas di sebelah kiri dan pintu masuk-keluar. Dinding bata merah muda tersebut kabarnya tidak ada dalam daftar bangunan.
Selain itu, sebuah dinding baja merah muda dipasang langsung di bagian bawah gang dan terhubung sekitar 10 meter. Itu dipasang dekat dengan perbatasan jalan, dan disinyalir jadi penghambat arus lalu lintas. Saat tragedi mengenaskan itu terjadi, orang-orang melarikan diri ke tangga.
Lebar bagian atas gang disebut lebih dari lima meter. Namun, kabarnya setelah ada pengukuran, ternyata hanya 3,2 meter di bagian bawah. Padahal, berdasarkan Undang-Undang Bangunan yang berlaku di Korea Selatan, jalan harus memiliki lebar lebih dari empat meter.
Â
Â
Advertisement
Kronologi Kejadian
Â
Lebar jalan empat meter dipilih untuk keselamatan pejalan kaki. Selanjutnya, berdasarkan peta bangunan Central Daily, sebagian besar hotel Hamilton diduga dibangun di luar batas bangunan.Â
Seorang arsitek Korea Selatan menjelaskan bahwa Hotel Hamilton adalah bangunan kuno yang melanggar batas bangunan. Seorang pejabat dari Hotel Hamilton menyebut, pihak hotel belum pernah mendapat tindakan keras dari otoritas Yongsan-gu.
Para ahli menjelaskan bahwa otoritas setempat seharusnya mengambil langkah-langkah untuk menghancurkan dinding. Meski begitu, sampai saat ini kabar Hotel Hamilton jadi penyebab tragedi pesta Halloween di Itaewon baru sekedar dugaan.
Pihak kepolisian masih melakukan investigasi. Mereka mewawancarai saksi mata dan mengamankan rekaman kamera CCTV. Dalam kronologi, disebut bahwa panggilan darurat mulai masuk pada Sabtu, 29 Oktober 2022 pukul 22.24, waktu setempat.
Sambungan telepon tersebut melaporkan tragedi yang terjadi di gang sempit tepat di sebelah barat Hotel Hamilton. Sesaat sebelum kejadian, seorang korban tragedi Itaewon yang selamat melaporkan mendengar orang-orang berteriak.
Situasi berubah jadi fatal ketika beberapa orang di tengah kerumunan tersandung dan jatuh, mendorong orang lain di sebelah mereka dan memicu efek domino. Saksi mata mengatakan, "keruntuhan" itu tampaknya terjadi "secara tiba-tiba."
Orang Berteriak
Salah satu yang selamat mengatakan bahwa ia merasakan beban tiba-tiba di punggungnya saat kerumunan itu maju ke depan. "Dorongan itu menjatuhkan beberapa orang," katanya. "Saya melihat satu laki-laki terluka parah dan berdarah di sekujur tubuh."
Karena jalan yang menanjak, massa semakin menekan mereka yang menurun, dan orang-orang menumpuk di atas yang lain, sekitar lima hingga enam orang. Tekanan tersebut menyebabkan orang di bawah mengalami kesulitan bernapas dan kehilangan kesadaran.
Saksi mata mengatakan bahwa kerumunan berteriak pada mereka yang berada di atas untuk "mundur"Â demi menyelamatkan orang-orang di bawahnya. Tapi, beberapa orang di antara kerumunan itu salah memahaminya sebagai "dorongan" dan melakukan apa yang mereka dengar, memperpanjang kesulitan tersebut.
Laporan awal mengklaim bahwa kerumunan telah menginjak-injak satu orang. Pekerja darurat dan ambulans dari Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan dan stasiun pemadam kebakaran terdekat lain tiba di tempat kejadian lebih lambat dari biasanya karena semua lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki di daerah tersebut.
Hampir 300 orang mengalami gangguan pernapasan setelah para korban akhirnya dibebaskan. Jalan-jalan dan gang-gang di sekitar Hamilton Hotel dan di sekitar tempat kejadian dipenuhi petugas penyelamat yang melakukan CPR pada puluhan korban yang tidak sadarkan diri.
Advertisement