Sukses

Baju Napi hingga Seragam Hansip Eksis di Perayaan Halloween di Jepang, Ternyata...

Kevin membuat sejumlah editan foto perayaan Halloween di Shibuya, Jepang,dengan berbagai kostum khas Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Tragedi perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan, membuat sejumlah perayaan serupa urung dilaksanakan, atau diawasi dengan ketat. Di Jepang misalya, hari pertama perayaan Haloween di Shibuya Tokyo, Sabtu, 29 Oktober 2022 berlangsung aman dan terkendali.

Sedikitnya 100 polisi dikerahkan untuk antisipasi perayaan Haloween setelah dua tahun dilarang sebagai bagian dari antisipasi pandemi Covid-19 di Jepang. Di tengah perayaan Halloween yang ramai di Shibuya, pernahkah Anda membayangkan ada peserta yang memakai kostum khas Indonesia?

Rasanya tidak ada yang melakukannya. Namun bagi Kevin Pramudya Utama yang bekerja sebagai fotografer dan ahli edit foto, hal yang mustahil bisa diwujudkan dalam sebuah karya seni.

Nama pria asal Semarang yang kini tinggal di Tokyo, Jepang itu dikenal lewat keahliannya menyatukan dua buah foto menjadi satu atau terkesan menjadi satu foto. Contohnya, membuat foto sebuah jalanan di Semarang berlatar gunung Fuji di Jepang.

Mengedit dua foto menjadi seperti satu kesatuan bukan perkara mudah. Tapi, Kevin mampu menyatukan dua foto itu hingga seperti foto asli.

Sebagian hasil karyanya bisa dilihat di akun Instagram miliknya, @pramudyakevin. Yang terbaru, ia membuat sejumlah editan foto perayaan Halloween di Shibuya dengan berbagai kostum khas Indonesia.

"Halloween Shibuya, but make it more menjunjung tinggi kearifan lokal 😎," tulisnya dalam keterangan foto. Ada tujuh foto yang diunggahnya pada 2 November 2022 dengan tema kostum Halloween yang menggelitik.

 

2 dari 4 halaman

Seragam Ormas

Yang pertama adalah seorang napi memakai baju tahanan berwarna oranye yang umum dijumpai di Indonesia. Di foto tersebut terlihat bagian belakang baju tahanan bertuliskan ‘Tahanan Nusakambangan 390’.

Di foto kedua, terlihat sepasang pengantin adat Jawa seolah-olah sedang berada di perayaan Halloween di Jepang. Pengantin pria memakai beskap hitam, kain cokelat dan blangkon cokelat. Sementara pengantin wanita memakai kebaya warna hitam, kain cokelat dan mahkota berwarna perak.

Dalam foto lainnya, terlihat seorang pria memakai kostum sebuah ormas ternama di Indonesia, yaitu Pemuda Pancasila (PP). Seragam warna oranye dengan motif warna hitam itu memang termasuk ikonis dan mudah dikenali.

Kostum selanjutnya kembali menunjukkan ide kreatif Kevin Pramudya yang sering tak terduga dan out of the box, yaitu seragam petugas SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Seorang pria memakai kostum petugas SPBU Pertamina berwarna merah dengan kombinasi putih. Di foto selanjutnya, kali ini ada kostum hansip dengan seragam dan topi hijaunya yang tak kalah ikonis. 

3 dari 4 halaman

Foto Terakhir

Foto berikutnya juga tak kalah menarik, yaitu memakai kostum topeng ganongan yang biasa dipakai pemain Reog Ponorogo. Kostum ini sepertinya paling cocok dikenakan di momen perayaan Halloween di mana saja. 

Dalam keterangan foto, Kevin sudah menuliskan, "Coba tulis kostum Indonesia favoritmu di komentar, tapi saya ingatkan dulu agar tidak di-slide sampai akhir karena ada bakso 😭😭😭😭😭."

Foto terakhir ternyata memperlihatkan bagian perut dan paha seorang pria bertubuh gemuk yang kemungkinan orang Eropa atau Amerika, hanya memakai celana dalam. Yang bikin warganet heboh adalah ada foto keran air di bagian tengah celana dalamnya.

"Kan udah dibilang jgn di slide sampe akhir. Napa masih pada ngeyel woy😭🤣. (Nyeni)🔥🙌😂," komentar seorang warganet. Unggahan editan foto-foto Halloween tersebut sudah disukai lebih dari 6.100kali dan mendapatkan lebih dari 630 komentar yang hampir semuanya memuji karya Kevin.

Melansir berbagai sumber, Kevin dikontrak perusahaan perangkat lunak asal Amerika Serikat, Adobe, pada 2020 lalu, berkat kreativitas dalam mengolah foto. Dia dikontrak dengan bayaran cukup besar, yakni 6.000 dolar AS atau sekitar Rp90 juta.

4 dari 4 halaman

Sempat Diremehkan

Lulusan SMK Negeri 7 Semarang ini sebelumnya mengikuti lomba edit foto Lightroom yang diadakan Adobe dan Japan National Tourism Organization (JNTO). Meski sempat merasa pesimistis karena menganggap karya peserta lainnya lebih bagus, Kevin ternyata menjadi pemenang pertama.

"Gimana enggak menyangka coba. Editannya dulu cuma diejek, direndahin, dan segala macem yang pokoknya jahat deh :’) eh kok bisa-bisanya dipercaya Adobe buat bikin tutorial edit foto. Sekali lagi, rencana Tuhan memang enggak ada yang tahu," tulisnya dalam sebuah thread di akun Twitternya @sadness_loop, pada September 2020.

Walaupun kontes tersebut tidak memberikan hadiah berupa uang, ia justru mendapatkan tawaran kontrak besar dari Adobe. Cerita yang dibagikan Kevin tentang perjalanannya bertemu Adobe dan diminta membuat tutorial edit foto di aplikasi Lightroom ini pun viral. 

Kevin, yang berstatus WNI tinggal dan magang di Prefektur Gunma, Jepang, ini menyebut menyukai fotografi sejak dulu. Dari sanalah hobinya mengutak-atik foto mulai tumbuh dan berkembang. Selain mengedit foto, Kevin juga suka memotret pemandangan yang menampilkan cahaya lampu maupun sinar matahari. Hasil jepretannya juga bisa kita lihat di akun Instagram miliknya.