Sukses

Mengenang Kapten Afwan, Pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang Status WA Terakhirnya Sempat Viral

Nama Pilot Sriwijaya Air SJ 182, Kapten Afwan sempat jadi sosok paling dibicarakan di media sosial tak lama setelah tragedi itu terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Pekan lalu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyampaikan penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air berkode penerbangan SJ 182 rute Jakarta - Pontianak. Pesawat ini jatuh di sekitar Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu, 9 Januari 2021.

Momen itu mungkin membuat sejumlah orang kembali mengenang peristiwa kelabu di dunia penerbangan Indonesia itu. Salah satu kru yang ada dalam penerbangan tersebut adalah Kapten Afwan.

Nama Kapten Afwan atau Capt Afwan sempat menjadi sosok paling dibicarakan di media sosial tak lama setelah tragedi itu terjadi. Tak sedikit warganet yang mengenalnya, menyebut beliau adalah orang yang sangat baik dan ramah.

Salah satunya adalah presenter Arie Untung. Ia mengunggah sejumlah foto serta status WhatsApp (WA) milik Captain Afwan sebelum tragedi jatuhnya pesawat tersebut. Unggahan pada Minggu (10/1/2021) di akun Instagram @ariekuntung itu, di slide pertama terlihat sang kapten memakai peci putih sedang mengacungkan jempol di dalam kokpit pesawat.

Arie pun mengungkapkan bahwa Kapten Afwan merupakan kakak kelasnya sewaktu duduk di bangku SMA. "Kakak kelas di SMA. Pilot #sj182 Capt H Afwan ternyata adalah kakak kelasku di @sman38.jakarta angkatan 85. Beda jauh angkatannya, belum sempat ketemu tapi banyak kisah2 baik mengenai beliau," tulisnya pada Minggu (10/1/2021).

"Silakan digeser kabarnya status terakhir wa nya adalah sebuah pengingat buat banyak orang," tulis Arie lagi.  Pada slide kedua itu, nampak gambar yang diduga status WA Kapten Afwan menampilkan ilustrasi Superman mengenakan sarung dan sedang melaksanakan salat disertai sebuah kalimat "Setinggi apapun aku terbang, tidak akan mencapai surga bila tidak shalat lima waktu."

Unggahan suami Fenita Jayanti ini pun menjadi viral di media sosial, menjadi perbincangan di setiap lini masa. Dalam unggahan lainnya, Arie Untung menuliskan sang pilot tetap menyempatkan diri menghadiri kajian alumni di kediamannya.

 

2 dari 4 halaman

Di Rumah Arie Untung

"Capture-an wa kmrn sama temen alumni sekolah baru mau nanya udah langsung dijawab. Semoga kelak dia inget aku saat bertemu Mu ya Rabb ku," tulis Arie Untung pada Senin (11/1/2021).

Dalam keterangan itu, ia menyertakan foto tangkapan layar bersama temannya via WA. Temannya memberi tahu Arie bahwa Kapten Afwan menghadiri kajian.  "Alm Bang H Afwan (ikatila 85) waktu ikut pengajian di rumah antum bro," begitu kata teman Arie Untung sambil memperlihatkan foto sang Kapten yang sedang duduk sambil tersenyum mendengar kajian bersama jemaah lainnya.

Meski pertemuannya hanya sesaat, Arie Untung berharap kesalahannya dapat dimaafkan. Ia juga memberi doa untuk Kapten Afwan. "Walau aja mungkin perjumpaan mungkin cuma sejenak tapi semoga kesalahanku sekecil apapun di hari itu beliau maafin. Insya Allah Husnul khotimah urang awak sungai jambu tanah datar piliang Capt Afwan Zamzami," ia mengakhiri keterangannya.

Selain itu, salah satu rekan Kapten Afwan memberi kesaksian tentang sosok sang pilot. Ayah tiga anak ini dikenal sebagai orang yang menjaga ibadahnya. Peci berwarna putih juga menjadi ciri khas Kapten Afwan.

"Dermawan bgt lagi orangnyaLoudly crying face dan selalu identik dengan kopyah putihnya. Safeflight to jannah capt Smiling face with halo #SJ182," tulis Rizki Anob, rekan Kapten Afwan, di akun Twitternya, Sabtu (9/1/2021).

3 dari 4 halaman

Santun dan Rajin Salat

Di mata rekan-rekannya, Kapten Afwan dikenal sebagai orang yang sangat ramah dan penyabar. "Capt Afwan salah satu capt terbaik yang pernah saya kenal. Tidak pernah rewel walaupun pesawat ada rusak dia bilang ke teknik dengan baik dan sabar," Rizki Anob menambahkan.

Melansir kanal Showbiz Liputan6,com, ada pula seorang engineer Sriwijaya Air yang turut memberi kesaksian tentang sosok Kapten Afwan. Dalam keseharian, ia suka dipanggil ustaz. "Capt Afwan orangnya baik, sering dipanggil pak ustaz, tiap landing past menyempatkan salat berjamaah. Sering sedekah sama orang-orang ground dan orang-orang yang ikut salat jamaah bareng dia," tulisnya.

Tak sedikit warganet yang mengenalnya menyebut jika almarhum adalah orang yang sangat baik dan ramah. Menurut Ketua RT di tempat tinggalnya, sang kapten dikenal sebagai orang yang baik, santun, rajin salat dan kalau libur pasti selalu ke masjid.

Kapten Afwan juga sempat menjadi bendahara masjid dan mantan ketua RT setempat. Pilot Sriwijaya Air SJ182 ini juga sering memberi tausiah dalam setiap kegiatan keagamaan di lingkungan kompleks.

 

4 dari 4 halaman

Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Kapten Afwan akhirnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor pada 30 Januari 2021. Jenazah pilot Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu itu tiba di pemakaman sekitar pukul 13.00 WIB. Sebelum jenazah tiba di lokasi pemakaman, para pelayat sudah ramai memenuhi area pemakaman.

Rekan-rekan Afwan seperti pramugara/pramugari, pilot dan direksi Sriwijaya Air ikut menghantarkan jenazah ke peristirahatan terakhir. Setelah itu, barulah istri Afwan, Pipit Rahmawati tiba bersama tiga anak mereka, Syahirah Rosfita (14), Aisyah Humaira (8), dan Syafiah Rahima (6). Raut wajah Pipit berubah saat berjalan menunju liang lahat. Wajahnya yang tadinya sendu dan sembab langsung menangis.

Tangisan wanita berusia 35 tahun ini semakin tak terbendung saat jenazah suaminya di masukan ke dalam liang lahat. Sembari menangis, Pipit sesekali memeluk putri bungsunya. Kerabatnya yang berdiri di belakang terlihat menenangkan agar selalu tabah dan ikhlas.Usai prosesi pemakaman, Pipit dan tiga anaknya dipersilahkan menabur bunga lalu memanjatkan doa di pusara suaminya.

"Mudah-mudahan keluarga almarhum Kapten Afwan diberikan ketabahan dan kekuatan di masa yang akan datang pasca-musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu yang dipiloti suami saya, mohon doanya," kata Pipit dengan nada lirih.

Pipit juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Basarnas, BNPB, TNI, Polri, Maskapai Sriwijaya Air, Tim DVI Mabes Polri dan Pemkab Bogor, yang telah membantu mengevakuasi, mengidentifikasi hingga pemakaman Kapten Afwan.