Sukses

Dukung Bangkitkan Sektor Wisata Medis Lewat International Medical and Fertility Wellness Centre

Wisata medis merupakan perjalanan wisata yang dilakukan dengan tujuan healing, refreshing, kebugaran, baik fisik maupun psikis.

Liputan6.com, Jakarta - PT. Morula Indonesia (Morula IVF Indonesia) memperkenalkan “Bunda Morula Nusa Dua” sebagai salah satu destinasi wisata Medical and Fertility Wellness atau wisata medis bertaraf internasional. Bertempat di kawasan Nusa Dua, Bali yang dikelola oleh PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Hal ini merupakan sebuah bentuk dukungan terhadap program Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata, dengan fokus utama dalam revitalisasi destinasi wisata medis dan kebugaran serta pemulihan perekonomian Bali.

Sebagai simbolis, Dr. dr. Ivan R. Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG, selaku President Director PT. Morula Indonesia bersama para jajaran direksi PT. Morula Indonesia dan Bundamedik Healthcare System (BMHS) Group melakukan pengguntingan pita di Bunda Morula Nusa Dua, yang resmi hadir di Crea Premium Building, Kawasan Pariwisata Nusa Dua (ITDC), Lot C4, Benoa, Kec. Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

“Indonesia menjadi pemegang Presidensi G20 2022 pada pekan lalu. Ini menjadi salah satu momentum untuk semakin memperkenalkan potensi wisata kesehatan Indonesia di mata dunia dengan menghadirkan Bunda Morula Nusa Dua sebagai destinasi wisata Medical and Fertility Wellness dengan layanan Advance Fertility Treatment dan Family Lifestyle Treatment.

Pemilihan Bali sebagai lokasi didirikannya Bunda Morula Nusa Dua karena Bali merupakan destinasi wisata dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan pulau ini dikenal dengan adat istiadat yang sangat kental dan unik, serta keindahan alam yang sangat indah,,” terang Dr. dr. Ivan R. Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG, President Director PT. Morula Indonesia.

Sejalan dengan tujuan utama hadirnya Bunda Morula Nusa Dua sebagai fasilitas penunjang wisata medis, dapat dikatakan bahwa wellness tourism merupakan perjalanan wisata yang dilakukan dengan tujuan healing, refreshing, kebugaran, baik fisik maupun psikis.

Sedangkan medical tourism adalah perjalanan dengan tujuan medis, misalnya untuk medical check up, pengobatan, terapi, hingga tindakan operasi di rumah sakit tertentu yang dipadukan dengan wisata ke destinasi terdekat.  Wellness menjadi salah satu keunggulan lokal Indonesia, bukan hanya karena komoditas dengan bahan baku yang melimpah, tetapi juga narasi tradisi budaya yang kuat dan harus didukung bersama.

Indonesia berpotensi sangat besar dalam mengembangkan produk wellness dan bisa masuk ke pasar global dengan berbagai keunikan yang dimilikinya. Wellness ini menjadi penting karena dari kacamata trend kesehatan global atau global health architecture pasca pandemi Covid-19, orang semakin menyadari dan peduli dengan kesehatan; quality of life dan wellness.

“Kedepannya, kami akan terus bertumbuh dan mengembangkan pelayanan medical & wellness dengan menghadirkan dokter obgyn yang mumpuni serta standarisasi dengan akreditasi internasional R-TAC (Reproductive Technology Accreditation Certification) di bidang pelayanan Teknologi Reproduksi Berbantu. Bunda Morula Nusa Dua fokus mengedepankan nilai budaya high quality treatment, high standard, dan high result yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2023,” ujar DR. dr. Ivan R. Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG Sp.OG.

 

2 dari 3 halaman

Fasilitas Kesehatan

Direktur Pengembangan Bisnis ITDC Ema Widiastuti menambahkan, “Kami menyambut gembira kehadiran Bunda Morula Nusa Dua sebagai salah satu tenant terbaru yang beroperasi di tahun 2022.

Kehadiran Bunda Morula merupakan diversifikasi The Nusa Dua sebagai sebuah one stop destination yang kedepannya tidak hanya akan dikenal sebagai kawasan yang menyediakan akomodasi berbintang dan fasilitas MICE kelas dunia, tetapi juga menyediakan ragam fasilitas kesehatan yang dibutuhkan oleh berbagai kalangan masyarakat.”

Ema juga optimistis kehadiran Bunda Morula akan berdampak positif terhadap tingkat kunjungan dan tingkat hunian kawasan, serta memberi manfaat bagi ekosistem pariwisata yang dibangun melalui The Nusa Dua sebagai sebuah kawasan pariwisata terintegrasi. “Semoga Kerjasama serupa ini dapat berlanjut di kawasan lain yang dikembangkan oleh ITDC dimana saat ini ITDC tengah mengembangkan dan mengelola kawasan The Mandalika di Lombok, NTB, dan Tana Mori di Labuan Bajo, NTT.

Kami berterima kasih kepada PT Agung Panorama Propertindo sebagai pengelola Crea Premium Building serta semua pihak yang mendukung komitmen pengembangan Bunda Morula Nusa Dua ini,” imbuh Ema.

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, S.Sos menyambut baik inisiatif pengembangan Bunda Morula Nusa Dua. Atas nama pemerintah Kabupaten Badung dan Pribadi mengucapkan terima kasih kepada PT. Morula Indonesia, dengan langkah baru ini kita bersama-sama turut membangun Badung yang kita cintai ini dengan mengembangkan wisata medis di wilayah Kabupaten Badung.

3 dari 3 halaman

Tingkat Keberhasilan Kehamilan

PT. Morula Indonesia membantu mewujudkan impian menjadi orang tua dengan program bayi tabung (IVF). Morula IVF sudah berpengalaman lebih dari 24 tahun, dengan menggunakan teknologi terbaru berstandar sertifikasi internasional R-TAC (Reproductive Technology Accreditation Certification).

Kami telah membantu 125.000 pasangan di Indonesia, dengan tingkat keberhasilan kehamilan tertinggi hingga 72%. Teknologi lain yang dimiliki oleh PT. Morula Indonesia adalah teknologi PGT-A atau Pre-Implamantation Genetic Testing for Aneuploidy, merupakan teknologi untuk mendeteksi masalah kromosom pada embrio untuk mencegah terjadinya keguguran pada pasien ibu dan calon bayi tabung.

Teknologi PGT-A ini memberikan manfaat bagi pasangan yang memiliki kondisi sudah melakukan program bayi tabung berulang kali dan belum berhasil untuk hamil, pasangan yang memiliki riwayat keguguran berulang, pasangan yang memiliki riwayat kelainan bawaan pada kehamilan sebelumnya, dan pasangan yang sudah berusia di atas 38 tahun.

Selain PGT-A terdapat pemeriksaan kromosom lanjutan lainnya yaitu PGT-M (Pre Implantation Genetic Testing for Monogenic / single-gene defect). Beberapa kelainan yang dapat dicegah dengan menggunakan teknologi PGT-M seperti diantaranya Thalassemia, Spinal Muscular Atropy, Cystic Fibrosis dan penyakit genetik lain yang bersifat menurun.