Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak kapal pesiar yang mengangkut 4.600 penumpang dan awak kapal mengalami gelombang infeksi Covid-19. Kapal pun terpaksa merapat di Sydney, Australia.
Kapal pesiar Majestic Princess berada di tengah perjalanan 12 hari ketika wabah itu terdeteksi, kata presiden Karnaval Australia Marguerite Fitzgerald kepada wartawan dalam jumpa pers pada Sabtu, 12 November 2022. Menurut afiliasi CNN, Nine News, seluruh penumpang dan awak menjalani tes massal.
Advertisement
Baca Juga
Fitzgerald menyebut sekitar 800 dinyatakan positif Covid-19, begitu pula sejumlah kecil awak. "Semua kasus positif menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala, dan para tamu itu diisolasi di kabin mereka, dan kemudian dipisahkan dari tamu yang tidak terkena dampak," kata perwakilan perusahaan induk Princess Cruises Briana Latter, dikutip dari CNN, Senin (14/11/2022).
Operator kapal pesiar secara terpisah mengawal mereka yang terinfeksi dari kapal dan menyarankan mereka untuk menyelesaikan masa isolasi lima hari, lapor afiliasi CNN, Nine News. Sementara, Badan Kesehatan New South Wales (NSW Health) menyatakan mereka yang dites negatif diizinkan meninggalkan kapal.
"Carnival telah memberi tahu NSW Health bahwa mereka membantu penumpang dengan Covid-19 untuk membuat pengaturan perjalanan selanjutnya yang aman," tambah pernyataan itu.
Wabah Covid-19 yang terjadi di kapal Majestic Princess, kata Latter, 'mencerminkan peningkatan penularan di tengah masyarakat di Australia'. Kementerian Kesehatan New South Wales telah mencatat 19.800 kasus baru Covid-19 dan 22 kematian dalam sepekan terakhir.
Â
Sudah Berlayar Lagi
Kapal pesiar Majestic Princess telah meninggalkan Sydney untuk pelayaran berikutnya ke Melbourne dan Tasmania. Dalam pernyataan selanjutnya, Fitzgerald mengatakan Carnival Australia telah mengoperasikan lebih dari 50 pelayaran internasional dan domestik 'dengan mayoritas lebih dari 100.000 tamu tidak terkena dampak Covid'.
"Namun, kami melihat peningkatan kasus positif Covid pada tiga pelayaran terakhir," ujar dia.
Fitzgerald mengatakan perusahaan telah menerapkan "langkah-langkah paling ketat dan ketat yang melampaui pedoman protokol kesehatansaat ini". Itu termasuk mewajibkan 95 persen tamu di atas usia 12 tahun untuk divaksinasi dan menguji staf dan penumpang untuk Covid sebelum mereka naik.
"Kami bertanggung jawab untuk menjaga keamanan semua orang dengan sangat serius. Ini meluas tidak hanya untuk merawat tamu kami, tetapi juga untuk komunitas yang lebih luas tempat kami beroperasi dan berkunjung," kata Fitzgerald.
The Majestic Princess bukanlah pelayaran Carnival pertama yang dihantam wabah pandemi Covid. Setidaknya tiga kapal lain dalam armada perusahaan – Ruby Princess, Diamond Princess, dan Grand Princess – mengalami wabah di awal pandemi.
Advertisement
Persiapan Qatar
Di tempat berbeda, penyelenggara Piala Dunia Qatar menyewa kapal pesiar ketiga pada Senin, 10 Oktober 2022, untuk dioperasikan sebagai hotel terapung bagi penggemar sepak bola yang berkunjung ke negara tersebut. Kapal tersebut akan bersandar di Pelabuhan Doha selama perhelatan Piala Dunia berlangsung.
Kapal pesiar digunakan untuk menambah kapasitas kamar bagi para pengunjung Qatar saat turnamen berlangsung. Perusahaan layanan kapal pesiar MSC Cruises yang berbasis di Jenewa mengumumkan perjanjian itu hanya enam minggu sebelum Piala Dunia dijadwalkan dimulai pada 20 November 2022.
Kapal pesiar MSC Opera yang dilengkapi dengan 1.075 kabin, akan tersedia bagi pengunjung mulai 19 November hingga 19 Desember 2022. Tarif kamar Opera yang tercantum di situs web MSC dibandrol mulai dari 470 dolar AS per orang per malam selama babak penyisihan grup, dengan masa inap minimal dua malam, dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu, 12 Oktober 2022.
Qatar tidak memiliki kapasitas hotel untuk semua tim, pekerja, sukarelawan, dan penggemar pada perhelatan Piala Dunia. Pihak penyelenggara kini tengah membuat tempat berkemah dan kabin, menyewa kapal pesiar, dan mendorong penggemar untuk tinggal di negara tetangga dan terbang untuk menonton pertandingan.
2 Kapal
MSC sebelumnya menandatangani kesepakatan dengan pemerintah Qatar pada 2019 untuk menyediakan dua kapal dengan sekitar 4.000 kamar sebagai hotel terapung untuk membantu menampung 1,2 juta pengunjung internasional yang diperkirakan akan datang ke Qatar. Kapal pesiar kelas atas MSC World Europa mulai beroperasi di Piala Dunia setelah dibangun di Prancis.
Harga di kapal pesiar turun selama turnamen ketika separuh dari tim peserta pulang. Selama babak 16 besar dan perempat final, tarif kamar termurah di MSC Opera adalah 320 dolar AS, kemudian 220 dolar AS selama minggu terakhir.
Tarif dasar sudah termasuk sarapan dengan opsi untuk membayar tambahan 87 dolar AS per hari untuk yang mencakup semua makanan. Minuman beralkohol diperkirakan akan tersedia di kapal tersebut mengingat MSC menawarkan anggur dan bir dalam layanannya.
Sementara, penyelenggara Piala Dunia menghadapi kekurangan personel di tengah Qatar yang bersiap menerima sekitar 1,2 juta pengunjung dalam perhelatan sepak bola terbesar di dunia itu, yang diduga akan memberikan tekanan pada sektor infrastruktur, perholetan dan pariwisata, serta keamanan.
Operator hotel Accor merekrut 12.000 pegawai asing sementara untuk mengoperasikan 65.000 kamar di apartemen-apartemen dan rumah-rumah untuk menampung pengunjung Piala Dunia Qatar. Qatar memiliki perjanjian dengan Turki untuk menyediakan lebih dari 3.000 polisi anti-huru-hara dan Pakistan juga setuju untuk mengerahkan pasukan ke Qatar selama turnamen berlangsung.
Advertisement