Sukses

Serba-serbi Tren Minuman Lebih Sehat, Salah Satunya Rendah Kalori

Tren minuman rendah kalori ini juga hadir bersama permintaan bir tanpa alkohol, seperti Ramoe.

Liputan6.com, Jakarta - Pergeseran tren minuman terjadi begitu cepat, dan selama pandemi COVID-19, alternatif yang lebih sehat membuat banyak pasang mata melirik. Tidak ditampik bahwa periode krisis kesehatan global telah mendorong pertumbuhan pasar minuman lebih sehat.

"Tapi, sebelum pandemi pun sebenarnya pasar minuman sehat sudah ada, karena orang mulai sangat health conscious," kata Sales and Brand Marketing Manager Rasa Group, Jordy Junius, saat peluncuran Ramoe di pameran SIAL InterFOOD 2022 di Jakarta, Rabu, 9 November 2022. 

Dalam presentasinya, Jordy pun menjelaskan tren minuman periode 2018--2023. Ia berkata, "Bicara tren minuman, itu bisa dikategorikan jadi dua: minuman beralkohol dan non-alkohol. Tapi yang pasti, permintaan minuman lebih sehat, termasuk alternatif bir non-alkohol dan rendah kalori, terus naik.

Menangkap potensi itu, pihaknya merilis Ramoe, produk teranyar yang diklaim memberi sensasi layaknya minum bir, tapi tanpa kandungan alkohol. Selain, produk tersebut juga sudah mengantongi sertifikat halal di Indonesia.

"(Opsi) minuman lebih sehat tentu sebenarnya sudah banyak sekali. Salah satunya ada kombucha yang dipercaya punya manfaat kesehatan. Tapi, tidak semua orang cocok dengan rasanya. Makanya kami memperkenalkan Ramoe yang rendah kalori," ia berkata, menyambung bahwa satu kaleng Ramoe, yakni 330 ml, mengandung 80 kalori.

"Bir halal" ini juga jadi senjata pihaknya mengakomodasi tren minuman tahun depan. "Yang terdekat itu ada Lebaran (tahun depan). Beberapa kampanye sudah kami persiapkan, jadi mendekati momen Lebaran, orang nantinya (dibuat) kaget bisa minum minuman bersensasi bir tanpa alkohol."

2 dari 4 halaman

Rasa sampai Sensasi Pascakonsumsi

Lebih lanjut Jordy berkata, dalam kampanye yang dimaksud, aksesori promosi akan dibuat semirip mungkin dengan pernak-pernik bir konvensional. Di samping itu, Ramoe juga telah diformulasi memiliki rasa sesuai klaimnya, bahkan memberi pengalaman pascakonsumsi serupa.

Extract mart barley disebut Jordy jadi komposisi yang membuat rasanya mirip minuman beralkohol tersebut. "Yang perlu dipahami, Ramoe ini tidak melalui proses fermentasi, sehingga tidak mengandung alkohol sama sekali," ia menerangkan.

Managing Director Rasa Group, Sherley Ruslie, berkata, "Kami bermaksud menjadikan Ramoe brand yang dapat menyatukan semua kategori, kalangan, dan golongan konsumen agar bisa merasakan kenikmatan yang sama."

"Kami melihat adanya kebutuhan akan minuman bir non-alkohol di Indonesia, karena alkohol tidak bisa dikonsumsi kapan pun. Beberapa orang bahkan tidak boleh mengonsumsi alkohol, makanya kami hadirkan Ramoe supaya setiap orang bisa bersenang-senang," imbuhnya.

Dalam inovasi produk, pihaknya memang berkaca pada tren global. Namun, Sherley menggarisbawahi, tidak semua tren dunia bisa dengan mulus dibawa ke Indonesia.

3 dari 4 halaman

Dikreasikan dengan Bahan Lain

Sherley berkata, "Kami menciptakan tren (minuman) yang cocok dengan pasar Indonesia. Contohmya Ramoe. Di Eropa, permintaan non-alcoholic beer, non-alcoholic wine memang meningkat secara tren. Tapi, lebih dari sekadar tren, ini dibutuhkan masyarakat kita. Jadi, lifestyle-nya dapat, rasanya unik, dan status halalnya aman."

Sekarang, varian original Ramoe telah dipasarkan, baik melalui online platform maupun supermarket terdekat, dengan harga Rp22 ribu per kaleng. "Kami biasanya memang akan mengeluarkan varian di luar original saat mengikuti event," kata Jordy.

"Saat soft launch Juli lalu, Ramoe bahkan dikreasikan dengan bahan lain dan responsnya positif," ia menyambung. "Saya pikir, ini kelebihan lain Ramoe karena bisa dipadukan dengan bahan lain. Tidak sekadar jadi produk ready-to-drink."

Beberapa kreasi minumannya antara lain sparkling malt coffee, hugo Ramoe, dan Ramoe sangria. "Sparkling malt coffee ini gampang banget, bisa dibuat sendiri di rumah. Tinggal campurkan 10 ml espresso dengan 150 ml Ramoe," Jordy menyebut.

 

4 dari 4 halaman

SIAL InterFOOD 2022

SIAL InterFOOD sendiri telah kembali terselenggara pada 9--12 November 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, setelah sempat vakum akibat pandemi COVID-19. Tahun ini, pameran industri makanan dan minuman tersebut diikuti lebih dari 750 perusahaan di bidang Kuliner dan HORECA.

Dalam keterangannya disebutkan bahwa pameran ini diikuti peserta dari 27 negara, termasuk Australia, Belanda, China, India, Indonesia, Iran, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina, Perancis, Polandia, Saudi Arabia, Singapura, Taiwan, Thailand, Turki, Uruguai, AS, Vietnam, dan Yunani.

Terdapat berbagai produk unggulan makanan dan minuman, makanan olahan, susu dan keju, daging dan daging olahan, ikan, hasil laut, buah, sayuran, teh, gula, es krim, serta makanan organik. Di samping, ada juga peralatan memasak, mulai dari untuk membuat roti, es krim, produk kebutuhan kafe, katering, serta hotel, hingga penjualan kemasan untuk makanan dan minuman dengan berbagai inovasinya.

Terdapat pula acara Indonesia Coffee Art Battle, sebuah perayaan bagi para pelaku industri kopi tanah air, dengan menghadirkan pasar kopi, kopi kompetisi, dan coffee village. Ada juga kompetisi memasak berskala internasional dengan total hampir 600 peserta dalam 22 kategori perlombaan.