Sukses

Batik Air Minta Maaf karena Koper Kaesang Pangarep Nyasar ke Kualanamu

Kaesang Pangarep melontarkan kekesalan karena kopernya tersasar saat naik pesawat Batik Air.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Batik Air kembali membuat masalah. Kali ini imbasnya menimpa anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep. Calon suami Erina Gudono itu terpaksa gigit jari karena kopernya nyasar ke Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.

Kekesalannya lalu ditumpahkan melalui sederet cuitan. "Horeeee naik Batik Air ke Surabaya tapi koperku selamat sampai bandara Kualanamu. Terima kasih Batik Air," cuit Kaesang, Minggu, 13 November 2022.

Dikutip dari Showbiz Liputan6.com, Senin pagi (14/11/2022), Kaesang masih aktif mencuit perkara koper yang nyasar ke Medan pada pukul 1.52 WIB. Ia bahkan mencuit ulang sejumlah kicauan kreatif warganet yang berisi sindiran pada pihak maskapai yang tempo hari meninggalkan Ari Lasso di Singapura.

"Pasal 7 dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa: Semua orang sama di hadapan hukum (X). Semua orang sama di hadapan Batik Air (V)," tulis salah satunya.

"Kemarin Ari Lasso, sekarang Kaesang. Bukti bahwa Batik Air adalah perusahaan yang objektif dalam membuat kesalahan alias gak pilih2. Kabeh di trabas loss~," imbuh warganet lain.

Dini hari tadi, Kaesang bahkan mengunggah video singkat yang menampilkan seorang pria melempar koper di rerumputan. Bersama video ini, ia menulis, "BUANG KOPERNYA!"

Sejurus kemudian seorang warganet kembali menanyakan kabar koper Kaesang yang tersasar ke Medan. "Belom terima sampe sekarang. Positifnya ya gak perlu mandi malem. Positifnya lagi, koper saya bisa jalan-jalan gratis. Terima kasih Batik Air," jawab Kaesang lagi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diterima Senin

Jelang pukul 7 pagi tadi, Kaesang Pangarep menyalakan pertanda baik bahwa kopernya telah kembali. "Koper selamat, terima kasih Batik Air," tulisnya, Senin (14/11/2022).

Dalam penjelasan tertulis, Batik Air menjelaskan kejadian koper nyasar Kaesang itu terjadi dalam penerbangan ID-7130 dengan rute Bandara Internasional Changi, Singapura, menuju Bandara Internasional Juanda Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu, 13 November 2022.

"Menanggapi keluhan tentang bagasi yang tidak diterima di bandar udara tujuan dari salah satu tamu atas nama Kaesang Pangarep dan perkembangan berita, Batik Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro.

Batik Air, sambung dia, telah mengirimkan langsung bagasi dimaksud sesuai alamat tamu dan sudah diterima pada Senin, 14 November 2022, pukul 02.30 WIB. Batik Air saat ini masih menginvestigasi secara internal mengenai ketidaksesuaian memasukkan bagasi pada pesawat udara yang dioperasikan sesuai nomor penerbangan dan kota tujuan.

"Hasil penyelidikan berupa rekomendasi atau referensi yang diperoleh akan dipergunakan (implementasikan) dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pada tamu," kata Danang.

3 dari 4 halaman

Maskapai Terburuk

Sebelumnya, platform layanan travel Bounce mengeluarkan laporan berdasarkan survei mengenai maskapai dengan layanan terburuk di dunia. Peringkat tersebut dipertimbangkan dari faktor-faktor, seperti kedatangan tepat waktu, catatan pembatalan, peringkat pelanggan, dan penawaran bagasi gratis.

Lion Air masuk daftar maskapai internasional terburuk di dunia untuk pengalaman penerbangan dengan skor 0,72. Maskapai yang merupakan anggota dari Lion Air Group itu tercatat memiliki tingkat pembatalan 34,43 persen.

Dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, tingkat kedatangan tepat waktu maskapai hanya 42,27 persen. Artinya, maskapai dengan logo singa merah ini sering terlambat. Hal ini menunjukkan bahwa selama setahun terakhir, sepertiga penerbangan Lion Air dibatalkan. Adapun penilaian layanan makanan dan hiburan dalam penerbangan Lion Air hanya 1/5, sedangkan kenyamanan kursi dan layanan pelanggan 2/5.

Wings Air juga masuk dalam daftar maskapai dengan layanan terburuk di dunia. Maskapai yang juga dijalankan Lion Air Group itu berada di urutan kedua, setelah Lion Air dengan skor 1,11. Maskapai ini menempati urutan kedua berdasarkan statistik kedatangan dan pembatalan, serta ketepatan waktu, masing-masing 49,78 persen dan 20,63 persen. Wings Air juga hanya mendapatkan penilaian 2/5 untuk layanan personel dan kenyamanan kursi dan nilai 1/5 untuk makanan dan hiburan.

4 dari 4 halaman

Tanggapan Lion Air

Lion Air (kode penerbangan JT) dan Wings Air (kode penerbangan IW) member Lion Air Group buka suara terkait survei Bounce mengenai maskapai terburuk di dunia.  Danang mengklaim seluruh operasional Lion Air Group tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan, serta sesuai standar protokol kesehatan.

"Lion Air dan Wings Air mengucapkan terima kasih atas saran, kritik/ masukan, berupa data, catatan serta bentuk lainnya dari berbagai pihak sebagai salah satu rekomendasi dalam mendukung perbaikan layanan dan operasional penerbangan," kata dia dalam keterangan tertulis.

Lion Air dan Wings Air juga mengklaim terus berusaha memperbaiki, mempertahankan tingkat ketepatan waktu (on time performance/ OTP), serta mempersiapkan ke level ketepatan waktu operasional terbaik. Sebagai catatan, untuk Lion Air, OTP pada 2019 sebesar 77,90 persen, 2020 sebesar 74,73 persen, 2021 sebesar 75,48 persen dan 2022 sebesar 76,10 persen. Untuk Wings Air, OTP pada 2019 sebesar 71,88 persen, 2020 sebesar 71,29 persen, 2021 sebesar 73,73 persen dan 2022 sebesar 77,19 persen.

"Data OTP diperhitungkan dan dikelola secara bersamaan dan tepat waktu (real time) untuk dianalisis internal serta dilaporkan kepada pihak berwenang (dalam hal ini salah satunya adalah regulator yaitu Kementerian Perhubungan Republik Indonesia)," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.