Sukses

6 Fakta Jembatan Kaca Seruni Point di Bromo yang Ditargetkan Selesai Desember 2022

Jembatan Kaca Seruni Point, berlokasi di kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru, Probolinggo, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan memiliki jembatan kaca pertama. Diberi nama Jembatan Kaca Seruni Point, lokasinya ada di kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru, Probolinggo, Jawa Timur.  

Proyek yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini masih dalam proses dan direncanakan selesai akhir tahun. Jembatan Kaca Seruni Point digadang-gadang akan menjadi ikon pariwisata di kawasan tersebut.

Tentunya saat mendengar sebutan jembatan kaca, akan terbayang bahwa jembatan ini transparan dan menggunakan kaca sebagai pijakan untuk lantainya. Di luar negeri sendiri jembatan kaca sudah ada di banyak tempat, salah satunya jembatan kaca tepi laut di Busan, Korea Selatan.

Sementara itu, Jembatan Kaca Seruni Point ditargetkan selesai sekitar sebulan lagi. Publik tentu penasaran akan seperti apa tampilannya, berikut faktanya yang dirangkum dari berbagai sumber pada Jumat, (25/11/2022).

1. Panjangnya 120 Meter

Mengutip dari kanal Jatim, Liputan6.com, 28 Juni 2022, infrastruktur penunjang pariwisata yang tengah dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) jembatan kaca untuk pejalan kaki ini membentang sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter pada bentang utama dan 3 meter pada bagian awal dan tengah bentang, berada di atas jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter.

Sistem struktur lantai jembatan gantung merupakan kaca pengaman berlapis yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih, yang direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi interlayer dengan ketebalan 25,55 mm.

 

2 dari 4 halaman

2. Pengerjaan Setahun Lebih

Sementara itu, struktur jembatan juga akan dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy supaya lebih tahan terhadap karat. Jembatan yang dibangun dengan tipe suspended cable ini mulai dikerjakan pada akhir September 2021 dan ditargetkan selesai pada akhir September 2022 namun mundur hingga akhir tahun. Sampai saat ini progres fisik pekerjaantelah mencapai kurang lebih 50 persen.

Pembangunannya jembatan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) lantaran melintasi kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Probolinggo merupakan penyedia lahan untuk salah satu kaki jembatan.

3. Pemandangan Tiga Gunung

Keberadaan jembatan kaca ini ditargetkan akan menjadi destinasi wisata adrenalin yang menghubungkan Terminal Wisata Seruni Point dengan Shuttle Area. Wisatawan yang melewati jembatan kaca akan dapat melihat pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru. Dengan begitu jembatan ini diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke KSPN Bromo-Tengger-Semeru. 

3 dari 4 halaman

4. Keamanan Jembatan

Sebelumnya, kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru telah ditetapkan sebagai salah satu KSPN Prioritas atau 10 Bali baru yang dikembangkan pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020. Karena itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat mengatakan pembangunan infrastruktur di setiap KSPN direncanakan secara terpadu.

Terkait dengan keamanan struktur jembatan kaca, Kepala Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Fahmi Aldiamar mengatakan pihaknya bakal terus berupaya supaya pembangunan jembatan kaca ini dapat selesai sesuai waktu rencana.

"Ke depannya, tata kelola operasional jembatan kaca akan dilakukan Kementerian LHK dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sehingga bisa mendongkrak jumlah wisatawan ke Bromo dan meningkatkan perputaran roda perekonomian terutama meningkatkan kesejahteraan warga sekitar," ungkapnya.

Fahmi juga mengatakan jembatan kaca ini dibangun dengan perhitungan perencanaan yang komprehensif sesuai standar dan melalui proses uji laboratorium karenanya jembatan ini akan aman untuk difungsikan bagi wisatawan.

4 dari 4 halaman

5. Studi Banding Jembatan di TNGGP

Untuk menghasilkan jembatan yang kokoh, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo sempat melakukan studi banding pengelolaan jembatan kaca dengan mengunjungi wisata alam Situ Gunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Desa Gunung Pangrango Sukabumi, Jawa Barat.

Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko pun melihat langsung manajemen dan pengelolaan destinasi wisata jembatan gantung Situ Gunung yang merupakan jembatan gantung terpanjang se-Asia. Harapannya, dengan studi banding bisa menjadi referensi dalam pengelolaan jembatan kaca Gunung Bromo.

6. Penataan Fasilitas Penunjang

Sebelumnya ada keluhan mengenai fasilitas di destinasi wisata sekitar kawasan Bromo Tengger Semeru. Karena itu pemerintah setempat pun melakukan penataan Seruni Point meliputi pembangunan area parkir, bangunan multifungsi untuk restoran, tempat istirahat komersial.

Sekaligus di kawasan akan ditata tata letak toko oleh-oleh, toilet, mushola, jalur pengunjung, bangunan tiket, serta amphitheater yang mendukung kegiatan seni dan budaya lokal. Penataan ruang publik Seruni Point juga memperhatikan karakteristik dan kearifan lokal budaya Suku Tengger, salah satunya dengan menerapkan konsep Tiga Bentar pada area kedatangan.

Terminal wisata Seruni Point nantinya akan terintegrasi dengan jembatan gantung kaca tipe suspended-cable pertama di Indonesia yang saat ini tengah dibangun di kawasan Seruni Point.