Liputan6.com, Jakarta - Adidas mengatakan telah merilis penyelidikan atas tuduhan perilaku yang tidak pantas oleh Kanye West. Hal itu dilakukan setelah label asal Jerman itu mengakhiri kemitraannya dengan rapper dan perancang fesyen tersebut.
Pada Kamis, 24 November 2022 Adidas mengatakan pihaknya memulai penyelidikan setelah menerima surat anonim yang membuat beberapa tuduhan terhadap musisi, yang sekarang bernama Ye. Penyelidikan tersebut menelusuri laporan majalah Rolling Stone yang merinci dugaan insiden perilaku tidak pantas oleh Ye terhadap staf dan calon karyawan.
Baca Juga
Rolling Stone mengutip wawancara dengan lebih dari dua lusin mantan staf Yeezy dan Adidas. Rolling Stone juga klaim bahwa West memperlihatkan materi pornografi kepada staf Adidas dalam pertemuan, dan membahas pornografi dan menunjukkan foto intim mantan istrinya, Kim Kardashian dalam wawancara kerja.
Advertisement
Mengutip mantan staf yang tidak disebutkan namanya, laporan Rolling Stone juga menuduh rapper itu menggunakan taktik intimidasi dengan karyawan, yang sering ditujukan kepada wanita. Dikatakan mantan anggota tim yang terlibat dalam "Yeezy", lini produk yang dirancang bersama West, telah merilis surat yang menuduh eksekutif Adidas mengetahui perilaku tersebut.
Hal itu bahkan dikatakan telah berlangsung selama bertahun-tahun, tetapi telah "menutup mata" dan " mematikan moral mereka". Dalam surat itu, mantan karyawan Yeezy mendesak Adidas untuk mengatasi lingkungan beracun dan kacau yang diciptakan Kanye West.
"Saat ini tidak jelas apakah tuduhan yang dibuat dalam surat anonim itu benar," kata Adidas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNA, Jumat (25/11/2022).
Ye Belum Berkomentar
Pihak Adidas juga menanggapi tuduhan dari surat anonim tersebut secara serius. "Dan kami telah mengambil keputusan untuk meluncurkan penyelidikan independen atas masalah ini segera untuk mengatasi tuduhan tersebut," kata pihak Adidas.
Adapun Ye tidak bisa segera dihubungi untuk dimintai komentar terkait kontroversi tersebut. Berita penyelidikan pertama kali dilaporkan oleh Financial Times pada hari Kamis kemarin.
Menurut Financial Times, manajer aset terbesar ketiga di Jerman, Union Investment, menulis kepada Adidas meminta informasi lebih lanjut tentang klaim tersebut. Union Investment tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Sementara itu sebelumnya, Ye telah menimbulkan kontroversi dalam beberapa bulan terakhir dengan secara terbuka mengakhiri ikatan perusahaan besar dan membuat ledakan di media sosial terhadap selebriti lainnya. Akun Twitter dan Instagram-nya dibatasi, dengan platform media sosial menghapus beberapa unggahan yang dikutuk pengguna sebagai antisemit. Kejadian tersebut menyusul permasalahan dirinya dengan sang mantan istri, Kim Kardashian usai mereka bercerai.
Advertisement
Twitter Kembali Aktif
Sebelumnya, akun Twitter Kanye West atau dikenal dengan nama Ye ini kembali aktif, setelah sempat diblokir imbas cuitan bernada rasisme. Dia pun mengunggah cuitan pertamanya setelah diblokir dengan menulis, "Testing Testing Seeing if my Twitter unblocked,".
Cuitan milik Kanye ini juga langsung dikomentari Elon Musk, sang pemilik platform media sosial tersebut. Dia mencuitkan, "Don’t kill what ye hate Save what ye love (Jangan bunuh yang kau benci, selamatkan orang yang kau cintai)."
Twitter sempat mengunci akun milik Ye ini secara paksa karena diduga telah melanggar kebijakan platform meda sosial tersebut, dikutip dari CBS News, Selasa 22 November 2022. Meski perusahaan dengan logo burung biru itu tidak merinci kebijakan mana yang dilanggar, Kanye memang pernah mengunggah sebuah cuitan anti-Semit.
Pada 9 Oktober 2022, mantan suami Kim Kardashian ini sempat mengunggah tulisan, "death [sic] con 3" on Jewish people," Dalam cuitan yang kini sudah dihapus tersebut, Ye juga menyertakan tulisan, "Lucunya saya sebenarnya tidak bisa Anti Semit karena orang kulit hitam sebenarnya juga Yahudi."
Diblokir Paksa
Kembali aktifnya akun Twitter Kanye West ini terjadi hanya 24 jam setelah Elon Musk mengaktifkan akun yang diblokir, seperti milik mantan Presiden AS Donald Trump. Sebelumnya, Musk sempat mengadakan polling tentang apakah perlu akun Twitter Presiden Trump kembali diaktifkan atau tidak.Â
"Orang-orang telah berbicara. Trump akan dipulihkan. Vox Populi, Vox Dei,"Â Kata boss Tesla dan SpaceX tersebut dikutip dari kanal Tekno Liputan6.com, Selasa 22 November 2022.
Diketahui, akun Twitter Donald Trump juga sempat dinonaktifkan sejak 8 Januari 2021, usai terjadinya serangan di Gedung Capitol. Selain di Twitter, Kanye West juga dikunci dari Instagram serta Facebook terkait cuitan bernada rasisme.
Lebih jauh, sejumlah jenama seperti Adidas dan Balenciaga, memutuskan kontrak dengannya. Paling baru, Apple juga mencabut playlist atau daftar putar Ye yang mereka kurasi, dari platform streaming musiknya.
Mengutip dari 9to5mac, Senin 31 Oktober 2022 Apple telah menghapus playlist "Kanye West Essentials" dari Apple Music. Namun, diskografi yang isinya adalah karya-karya Ye tetap bisa dinikmati di layanan tersebut.
Advertisement