Liputan6.com, Jakarta - Atlet angkat besi Dave Hartrey memohon bantuan dokter setelah penggunaan steroid yang berlebihan membuatnya meninggalkan luka jerawat seperti bisul yang mengerikan. Lantaran itu, Dave harus tinggal di rumah selama sembilan bulan sampai bekas lukanya hilang.
Sebuah video viral TikTok secara detail mengungkap kesengsaraan sang binaragawan yang pertama kali muncul pada bulan Agustus. Video ditonton di seluruh dunia, hingga mengumpulkan 6,4 juta tampilan.
Advertisement
Baca Juga
"Para ahli kulit dan dokter menggambarkannya sebagai jerawat yang belum pernah mereka lihat sebelumnya,” keluh Hartrey (24), yang berbasis di Irlandia dalam klip di akun TikTok-nya, dikutip dari NYPOST, Senin (28/11/2022).
Berkat pengalamannn ia mulai meningkatkan kesadaran tentang bahaya penggunaan steroid. "Jerawat ini tidak seperti flek biasa. Dulu muncul seperti bisul, dan ketika bisul itu muncul, biasanya meninggalkan luka terbuka di punggung, dada, dan wajah saya," ucapnya dalam video.
Gambar diam yang menyertai menunjukkan punggung penuh luka seperti bisul yangseperti di film horor Freddy Krueger "A Nightmare on Elm Street". Kemudian penduduk asli Waterford ini bercerita kapan pertama kali menggunakan penambah otot sintetis yaitu setelah memasuki dunia binaraga.
"Ketika saya berusia 20 tahun, saya mulai berlatih dengan seorang binaragawan, dan saya sangat menikmati pelatihan dengannya, jadi memutuskan untuk mengikuti rute binaraga juga,” kata fanatik kebugaran yang memproklamirkan diri, telah berolahraga sejak dia berusia 16 tahun.
"Ketika Anda pergi ke gym dan mulai membuat kemajuan, orang-orang menuduh Anda menggunakan steroid, dan karena binaraga adalah karier yang singkat, saya memutuskan untuk melakukannya saja," bebernya.
Dia menambahkan, "Saya mendapatkannya dari seorang pria di gym, yang saya tidak akan rekomendasikan," sebutnya lagi.
Semakin Parah
Sementara pria asal Irlandia itu melihat hasilnya, otot yang lebih besar bukan satu-satunya hal yang menggelembung di tubuhnya. "Saya akhirnya mengalami breakout pertama di punggung saya di pertengahan tahun 2020," jelas Hartrey.
Terlepas dari luka yang tidak sedap dipandang, tentu ia tetap tidak bisa berkarier sebagai binaragawan. Padahal Hartrey sudah bekerja keras bertahun-tahun.
Sebaliknya, Hartrey hanya mengatur kembali dosisnya, ia menjelaskan, "Saya berkonsultasi dengan beberapa pelatih terbaik dalam bisnis ini. Saya memercayai mereka, dan saya memercayai saran mereka, dan kami mencoba membuat siklus di mana saya tidak akan berhenti,".
Rejimen ini menjadi bumerang setelah dia mengalami breakout kedua pada 2021 dengan mendapati lebih banyak bisul di tempat baru. "Sekarang saya memilikinya di punggung, dada, wajah, dan lengan saya,” jelas Hartrey, yang tetap tidak berhenti menggunakan steroid karena dia juga menggunakannya untuk membangun otot secara serius.
Advertisement
Berhenti Ikut Kompetisi
Lebih lanjut, Hartrey mengatakan sekitar waktu yang sama, saya diundang untuk berlatih dengan beberapa binaragawan top. "Bagi saya, ini luar biasa!” serunya. “Saya akan berlatih dengan beberapa pahlawan terbesar saya.”
Sayangnya, pada saat itu, ia masih dipenuhi dengan luka bisul yang menyakitkan dan tak kunjung sembuh. "Pada titik ini, saya menyadari bahwa saya mengabaikan setiap bagian dari hidup saya, dan punggung saya dipenuhi bisul,” katanya. "Tekanan dari hal-hal normal sehari-hari membuat bisul pecah, dan saya kesakitan,".
Punggung Hartrey menjadi sangat buruk sehingga dia memutuskan untuk keluar dari kompetisi dan berhenti meminum steroid hanya agar bisulnya pulih. “Ketika saya mengalami breakout terakhir, itu adalah yang terburuk!” keluh binaragawan yang bertubuh penuh bisul tersebut.
Ia memiliki begitu banyak luka terbuka di punggungnya dan Haetrey harus tinggal di rumah selama sembilan bulan sementara menunggu pulih total. Tampaknya ia mulai benar-benar kapok menggunakan steroid.
Berhasil Pulih
Sementara itu, Hartrey saat ini sedang menunggu perawatan dari dokter. "Saya sekarang dalam daftar tunggu untuk konsultasi tentang bekas luka yang dilaser atau disuntik, tetapi saya belum memiliki rencana konkret untuk saat ini,” katanya. "Untuk menyelesaikannya saya akan dikenakan biaya 250 euro (sekitar Rp4 juta) per sesi, dan saat ini, saya tidak yakin berapa banyak sesi yang saya perlukan," ungkapnya.
Dia menambahkan, "Saya tidak bisa duduk di sini dan mengatakan saya 100 persen senang dengan diri saya sendiri. Saya mungkin akan memiliki bekas luka ini selama sisa hidup saya,".
Hartrey akhirnya ingin menggunakan penderitaannya sebagai kisah peringatan agar tidak mencoba meningkatkan fisik seseorang secara artifisial dengan steroid. "Sayangnya, ini bisa terjadi pada siapa saja," dia memperingatkan. "Beberapa orang memiliki genetika untuk lolos dari penggunaan steroid, dan beberapa orang tidak. Sesederhana itu," katanya.
"Saya telah bekerja dengan pelatih top di industri ini. Saya sendiri telah melatih ratusan orang, percayalah, ketika saya mengatakan ini," tambah Hartrey. "Ada lebih banyak manfaat dari mempelajari cara berlatih dengan benar dan makan dengan benar daripada mengonsumsi steroid ketika Anda tidak tahu apa yang Anda lakukan," tutupnya.
Advertisement