Liputan6.com, Jakarta - Ratu Elizabeth II sempat cemas cucunya, Pangeran Harry, "mungkin sedikit terlalu jatuh cinta" dengan Meghan Markle, menurut biografi yang akan segera dirilis. "Ini sejauh yang ia ucapkan, setidaknya sepengetahuan saya, tentang Duchess of Sussex yang baru," tulis penyiar Inggris Gyles Brandreth dalam Elizabeth: An Intimate Portrait.
New York Post merangkum, Minggu (27/11/2022), mendiang Ratu "benar-benar senang" ketika cucunya mengatakan ia akan menikahi Meghan Markle. "Ia menyukai Meghan dan memberi tahu banyak orang tentang itu," menurut biografi.
Advertisement
Baca Juga
Kutipan lain yang diterbitkan Daily Mail menyambung, "Ia (Ratu) melakukan semua yang ia bisa untuk membuat calon cucu menantunya merasa diterima." Ratu bahkan disebut "tidak terganggu" oleh wawancara menggemparkan pasangan Sussex dengan Oprah Winfrey, Maret tahun lalu.
"Saya dapat memberi tahu Anda, karena saya tahu ini, bahwa Ratu selalu lebih memerhatikan kesejahteraan Harry daripada tentang 'omong kosong televisi ini,' termasuk wawancara Oprah Winfrey yang menyebabkan begitu banyak kontroversi, dan kesepakatan dengan Netflix," tulis Brandreth, mantan anggota parlemen yang telah lama mengenal keluarga Kerajaan Inggris.
Ia menulis bahwa Ratu Elizabeth II"sangat cemas bahwa Harry harus 'menemukan kakinya' di California dan 'menemukan hal-hal yang sangat berguna untuk dilakukan.'" Brandreth juga mengungkap dalam buku itu bahwa ia "telah mendengar bahwa Ratu mengidap myeloma, kanker sumsum tulang, yang menjelaskan kelelahan dan penurunan berat badannya, serta 'masalah mobilitas' yang sering kami ceritakan selama setahun terakhir hidupnya."
Mencegah Bencana
Sebelumnya dilaporkan pula bahwa mendiang Ratu Elizabeth II menolak rencana Pangeran Harry dan Meghan Markle mengadopsi "pengaturan setengah-setengah" ketika pasangan itu memutuskan mundur dari tugas kerajaan mereka, seorang ahli kerajaan mengklaim, lapor Hindustan Times.
Koresponden kerajaan Richard Palmer mengklaim bahwa Ratu Elizabeth II, Charles, dan Pangeran William takut "bencana" terulang. "Kuncinya adalah Ratu, didukung Pangeran Charles saat itu, Duke of Cambridge, dan anggota keluarga lain, berpandangan bahwa mereka tidak bisa setengah-setengah keluar."
"Edward dan Sophie mencobanya bertahun-tahun lalu dan itu berakhir dengan bencana bagi mereka, yah, bagaimana pun juga, memalukan," kata komentator kerajaan.
Koresponden kerajaan mengatakan bahwa proposal Harry dan Meghan juga ditolak karena "kalian selalu dituduh menguangkan koneksi kerajaan kalian." Pakar mencatat bahwa "pilihan untuk berhenti" Sussex juga "menghadapi kritik" karena mereka "melemparkan debu pada Royal Family."
Meski, sebuah laporan mengklaim bahwa Harry dan Meghan ditawari kesempatan untuk menjauh selama beberapa tahun, tinggal di luar negeri, kemudian kembali ke tugas kerajaan.
Advertisement
Penghormatan pada Ratu Elizabeth II
Di sisi lain, lewat penampilannya, Meghan Markle memberi penghormatan pada Ratu Elizabeth II dengan lebih dari satu cara. Ini termasuk pilihan fesyennya saat menghadiri pemakaman kenegaraan mendiang Ratu pada Senin, 19 September 2022, waktu Inggris.
Duchess of Sussex terlihat memakai satu set anting mutiara dan berlian yang dihadiahkan padanya oleh Yang Mulia menjelang outing solo pertama dengan Pangeran Harry pada 2018. Sementara, gaun jubah hitam rancangan Stella McCartney yang dipakainya mungkin akrab bagi penggemar kerajaan, melansir Page Six.
Pasalnya, perempuan berusia 41 tahun itu sudah lebih dulu mengenakan tampilan versi biru laut gaun itu ke konser ulang tahun ke-92 Ratu di Royal Albert Hall pada April 2018. Sekarang, ia memilih mengenakan gaya yang sama dalam warna hitam untuk mengucapkan selamat tinggal terakhirnya pada Ratu.
"Seluruh penampilannya adalah tentang Ratu hari ini. Berbicara tentang jadi bijaksana," kicau seorang penggemar. Ansambel ramping juga mematuhi aturan berpakaian pemakaman, yang menyerukan gaun atau mantel selutut hitam, bersama topi hitam dan veil sebagai pilihan opsional.
Bicara Secara Terbuka
Meghan Markle juga sudah membahas kematian Ratu secara terbuka untuk pertama kalinya dalam wawancara Variety, bulan lalu. Ia berbicara tentang "waktu yang rumit" untuknya dan Pangeran Harry setelah kematian Ratu pada 8 September 2022.
Meghan juga memberi penghormatan pada Yang Mulia, dengan mengatakan bahwa ia adalah "contoh cemerlang" dari kepemimpinan wanita. Wartawan Variety Matt Donnelly bertanya pada Meghan tentang peristiwa luar biasa bulan lalu ketika Meghan menemukan dirinya di Inggris saat Ratu meninggal.
"Ada curahan cinta dan dukungan," kata Meghan. "Saya sangat bersyukur bisa bersama suami untuk mendukungnya, terutama saat itu. Yang sangat indah adalah melihat warisan yang bisa ditinggalkan neneknya di banyak bidang. Tentu saja, dalam hal kepemimpinan wanita, ia adalah contoh paling cemerlang dari apa yang terlihat."
Lebih lanjut Meghan berkata, "Saya merasa sangat bersyukur bisa menghabiskan waktu bersamanya dan mengenalnya. Ini adalah masa yang rumit, tapi suami saya, yang selalu optimis, berkata, 'Sekarang ia bersatu kembali dengan suaminya.'"
Meghan juga ditanya apakah ia memiliki persepsi tertentu tentang hubungannya dengan Ratu setelah kematiannya. "Saya telah merenungkan pertemuan resmi pertama yang saya lakukan dengannya, betapa istimewanya perasaan itu. Saya merasa beruntung," kata Meghan.
Ia menambahkan bahwa kematian Ratu telah memberinya dan Harry beberapa perspektif tentang di mana mereka ingin memfokuskan energi mereka. "Saat ini, kami merasa bersemangat tentang semua hal yang telah kami bangun," katanya.
Advertisement