Sukses

Ini Cara Mencuci Jilbab yang Benar

Ingat ya, lantaran kain ini sangat elastis, kamu nggak perlu memeras kain dengan sangat kuat atau dipelintir.

Liputan6.com, Jakarta Wanita muslim yang menggunakan hijab, pasti paham betul bahwa pakaian yang menutup dari ujung kepala hingga kaki, harus dirawat dengan treatment terbaik. Tujuannya pasti, agar hijab yang dimiliki panjang umur dan nggak gampang rusak dari segi kualitas atau bahan yang digunakan. 

Tujuan itu bisa terwujud, asalkan kamu memberikan perawatan yang terbaik terutama saat proses pencucian. Nah, dalam topik ini akan dibahas mengenai jilbab yang digunakan wanita muslim. 

Sebenarnya, penggunaan kain yang dijadikan untuk pembuatan jilbab sangat beragam. Untuk proses perawatan saat pencuciannya pun juga berbeda loh. Yuk simak penjelasannya berikut ini: 

 

2 dari 6 halaman

Jilbab dari Bahan Sifon

Ini adalah salah satu jenis kain yang paling digemari wanita muslim ketika menggunakan hijab. Ya, jilbab ini sebenarnya dibuat dari kapas, sutra, dan serat sintetis dengan tekstur dan gramasi yang ringan, sehingga cocok untuk penggunaan sehari-hari. 

Selain itu, sifat kain sifon yang ringan dan cenderung tipis ini dan mudah ditata. Keunggulan lain yang membuat hijab dari sifon semakin sempurna untuk digunakan adalah nggak gampang lecek dan tetap memunculkan kesan elegan ketika digunakan.  

Untuk cara merawatnya, saat mencuci hijab dari bahan sifon, ada baiknya kamu mencucinya menggunakan air hangat dan deterjen cair. Jika memang ingin menghemat waktu dan kamu ingin dicuci bersamaan dengan pakaian lain, ada baiknya dicuci dengan warna serupa. 

Oh ya, jika ingin menyetrika jilbab sifon, ada baiknya kamu melapisi bagian atasnya dengan kain yang lain, agar nggak terkena suhu panas dari setrika secara langsung. 

 

 

3 dari 6 halaman

Jilbab dari Bahan Jersey

Ini juga merupakan salah satu hijab terfavorit kaum hawa yang cocok digunakan untuk semua gaya kasual dan berolahraga. Umumnya, hijab dari bahan jersey, cenderung nyaman digunakan dan elastis, serta banyak diaplikasikan untuk membuat jilbab syari. 

Untuk perawatannya, ketika dicuci manual atau dengan tangan, hindari untuk mengucek jilbab. Kamu hanya perlu mencelupkan jilbab berulangkali ke kain yang berisi air dan detergen. Lalu bilas hingga bersih. 

Ingat ya, lantaran kain ini sangat elastis, kamu nggak perlu memeras kain dengan sangat kuat atau dipelintir. Kamu hanya perlu angkat dan biarkan air turun dengan sendirinya dan jemur di bawah sinar matahari langsung. 

 

4 dari 6 halaman

Jilbab dari Bahan Voal

Salah satu jenis kain yang dijadikan jilbab dan jadi primadona adalah voal atau viole, seperti yang digunakan umama scarf. Mengapa jadi primadona? Itu karena kain voal memiliki ketebalan yang nggak terlalu tipis dan nggak transparan. Selain itu, kain ini juga lebih lembut dan sangat mudah dibentuk ketika menggunakan jilbab. 

Untuk perawatannya, simak baik-baik ya. Jadi, kain voal yang dijadikan jilbab hanya perlu dicuci menggunakan detergen cair yang lembut. Pastikan juga kamu mencucinya menggunakan tangan ya, kemudian bilas hingga bersih dan jemur di bawah sinar matahari langsung. 

Oh ya, ingat juga, untuk merapikan kain voal, kamu harus menyetrikanya dengan suhu rendah alias nggak terlalu panas. Hal ini penting dilakukan, agar kain nggak mudah terkikis benangnya hingga menimbulkan lubang. 

 

5 dari 6 halaman

Jilbab Bahan Katun

Bahan katun digunakan untuk membuat jilbab karena sifatnya yang mudah menyerap keringat. Ketika proses pencucian, ingatlah bahwa kamu harus memisahkan warna katun yang cerah dengan gelap. Tujuannya, biar jilbabmu nggak kelunturan. Saat dijemur, ada baiknya untuk menghindari matahari langsung, untuk mencegah warna cepat memudah. Jadi, kamu cukup mengangin-anginkannya saja di hanger. 

 

6 dari 6 halaman

Jilbab Bahan Satin

Lembut, licin, dan hadir dengan berbagai motif cantik, seperti jilbab buttonscarves. Yup, jilbab dari bahan satin juga menjadi andalan kaum hawa. Agar warna tetap terjaga dan kain nggak cepat rusak, hindari merendam jilbab dari bahan satin terlalu lama. 

Jika terlalu lama, dapat menyebabkan benang jadi cepat melar. Oh ya, kamu juga harus berhati-hati ketika menggunakan jilbab ini karena jika kain terkena noda, cenderung sulit dihilangkan alias meninggalkan noda permanen. Biar nggak membekas di jilbab, hindari menyemprotkan parfum secara langsung ke jilbab kesayanganmu ini ya!

 

(*)

Â