Aura Menawan Cha Eun Woo Saat Hadiri Show Dior Men 2023 di Ginza Mesir

Itu bukan show Dior di luar negeri pertama yang dihadiri Cha Eun Woo sejak diangkat sebagai duta. Pada 27 September 2022, pria kelahiran 30 Maret 1997 itu lebih dulu menghadiri show Dior untuk koleksi musim semi/musim panas di Paris Prancis.

Dalam kesempatan itu, dikutip dari AllKpop, Eun Woo terlihat mengenakan busana dari koleksi musim gugur Dior 2022, La Conversation. Ia memadankan jubah panjang Cannage dengan celana pipa lebar dan kaus rajut polo berwarna hitam. Tampilannya saat itu disebut seperti bangsawan Korea berbaju Dior.

Cha Eun Woo tahun ini bekerja keras sebagai aktor sekaligus anggota ASTRO tahun ini. Di paruh kedua tahun ini, ia sukses menggelar tur fan meeting solonya ‘2022 Just One 10 Minute Starry Caravan’ di lima negara Asia, termasuk Korea Selatan dan Jepang.

Cha Eun Woo meninggalkan kesan yang baik bagi para penggemar film melalui debut layar peraknya, ‘Decibel’. Ia berperan sebagai Yohan dalam serial original TVING 'Island' yang akan dirilis pada 30 Desember 2022.  Cha Eun Woo sedang melakukan berbagai aktivitas, seperti membuka channel YouTube pribadi dan mengumumkan pameran foto solo pertamanya 'ARCHIVE'.

Sementara, show di kawasan piramida kuno Ginza mencetak sejarah bagi Dior. Rumah mode asal Prancis itu pertama kalinya menggelar pertunjukan piramida tertua di Mesir itu.

Pengunjung yang hadir terlihat kerdil dibandingkan bangunan piramida yang menjulang. Penyelenggara memanfaatkan tata cahaya untuk menerangi kawasan yang megah sebagai latar utama para model yang berjalan hilir mudik memamerkan koleksi berjudul Celestial.

Dikutip dari AFP, pertunjukan pada akhir pekan lalu itu adalah yang kedua oleh rumah mode Eropa yang menggunakan situs warisan Mesir Kuno sebagai latar belakang tahun ini. Pada Oktober 2022, desainer Italia Stefano Ricci memamerkan koleksi terbarunya di Kuil Hatshepsut di Luxor.

Nekropolis Giza Mesir, tepat di sebelah barat ibu kota Kairo, dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi tuan rumah bagi acara-acara megah, termasuk konser pop dan pameran seni kontemporer. Negara Afrika Utara itu berupaya memproyeksikan citra yang direvitalisasi untuk menarik pariwisata dan bisnis baru.

Pengusaha media Amy Mowafi mengatakan acara seperti Dior's "menempatkan Mesir di peta sebagai pusat kreativitas dan desain baru" di mana para pencipta dapat memanfaatkan "inspirasi tujuh ribu tahun". Hal itu sejalan dengan desain rancangan Kim Jones yang menghadirkan koleksi untuk membentuk masa depan dengan inspirasi dari masa lalu.

Kim Jones banyak bermain dengan beragam teknik pembuatan garmen dan mesin cetak 3D. Salah satu koleksi misalnya, menghadirkan kilt yang dikenal sebagai rok tartan pria Skotlandia, berubah menjadi pakaian luar yang dipasangkan dengan celana panjang dan atasan kain dan detail yang dipengaruhi couture. Pencetakan 3D dari helm dan sepatu bot yang menggabungkan kode Rumah menunjukkan arah digital untuk kerajinan.

Jones juga mengembangkan kain teknis, seperti jersey jacquard mirip tulle yang membuka jendela hingga konstruksi sporty yang dibuat dengan hati-hati dengan pengaruh couture. Pihaknya juga menciptakan motif Cannage yang dicetak 3D pada tali kekang, helm, dan alas kaki hybrid.

Dikutip dari rangkaian unggahan di akun Instagram resmi Dior, koleksi itu menyoroti metamorfosis feminim menjadi penjahitan maskulin disampaikan dalam volume mantel menonjol yang terbungkus lembut, cair, dan menyelimuti, serta dalam ketajaman linier demi-kilt yang diikatkan di pinggul. Celana wol dimdifikasi bentuknya terinspirasi dari pakaian olahraga, sementara ritsleting dan segala macam kantong utilitas dan tab memungkinkan potongan untuk didekonstruksi dan diubah.