Liputan6.com, Jakarta - Serba-serbi Piala Dunia 2022 di luar lapangan telah mengiringi semarak pertandingan tim-tim terbaik. Di antaranya adalah kehadiran Maymi Asgari.
Di luar stadion di Doha, Asgari tampil untuk orang yang lewat dan penggemar sepak bola yang datang langsung ke ibu kota Qatar untuk menonton Piala Dunia. Freestyler sepak bola ini pun secara konstan membagikan aksinya di akun TikTok pribadi. Jadi, siapa sebenarnya perempuan berhijab ini?
Advertisement
Baca Juga
Melansir laman Move Congress, Rabu (7/12/2022), melalui aksinya, perempuan berusia 24 tahun ini bertujuan melawan prasangka tentang hijabi yang jadi minoritas di negara-negara barat. Hal itu ia lakukan dengan membuat dan membagikan konten sepak bola di TikTok dan Instagram.
Ini bermaksud menormalkan citra gadis maupun perempuan berhijab yang bermain sepak bola, bahkan jago trik sepak bola. Ia pernah berpidato di sekolahnya, berbagi pengalaman sebagai minoritas dan diskriminasi yang ia alami saat tumbuh di Denmark dan jadi pesepakbola berhijab.
Asgari berbicara tentang tidak cocok dengan Timur Tengah, yang mana ia tercatat berdarah Iran, atau Denmark, tempatnya tumbuh besar. Ia pun mengadakan lokakarya di mana ia mengajarkan trik sepak bola pada anak-anak muda. Ia percaya olahraga dapat menyatukan semua jenis orang.
Maymi Asgari juga merupakan salah satu pesepakbola Denmark untuk EURO 2020. Sementara, menurut Narcity, akun TikToker Asgari adalah tentang jadi pemain sepak bola wanita Iran.
Viral di TikTok
Ia juga secara teratur membagikan video dirinya melakukan trik dengan pemain lain. Dengan berada di Qatar untuk Piala Dunia, ia mengambil kesempatan untuk tidak hanya membuat video keren dengan penggemar sepak bola lain, tapi juga juga mengungguli mereka.
Dalam salah satu video, pesepak bola berhijab ini merekam dirinya melakukan trik dengan sesama penggemar sepak bola, dan ia mengalahkannya hingga video tersebut jadi viral di TikTok. Video dimulai dengan Asgari mengoper bola ke orang asing yang ia temui saat berkeliaran di jalan-jalan Qatar.
Di salah satu klip, tampak seorang pria melakukan beberapa gerakan yang mengesankan, seperti menjaga, bahkan menendang bola ke bahunya pada satu titik dan menyeimbangkannya sebelum menendangnya ke Asgari. Ketika mengoper bola kembali pada Asgari, ia mungkin tidak mengharapkannya melakukan gerakan yang ia lakukan.
"Saya bertemu seorang pria baik yang ingin menunjukkan keahliannya, jadi saya harus menunjukkan keahlian saya juga," tulis keterangan Asgari di video tersebut.
Â
Advertisement
Bikin Orang Terkesan
Sambil memamerkan keahliannya bermain sepak bola, Asgari menarik perhatian banyak orang yang lewat, termasuk seorang anak laki-laki yang tampaknya sangat terpesona. Bocah laki-laki itu berhenti, bahkan memuji Asgari atas keahliannya.
"Saya benar-benar jatuh cinta dengan suasana di sini," tulis Asgari dalam keterangan videonya.
Orang-orang di komentar juga terkesan dengan keterampilan sepak bola Asgari dan menulis kata-kata penyemangat untuknya. Seorang pengguna menulis, "Inilah suasana Piala Dunia yang sesungguhnya."
Pengguna lain menulis, "Saya yakin orang-orang sangat menyukai keahlian Anda!" "Saya bahkan tidak bisa berjalan dengan benar," canda pengguna lain.
Piala Dunia Qatar 2022 dilaporkan sukses membuat para suporter perempuan merasa aman selama turnamen. Dalam laporan AlJazeera, seorang suporter bernama Andrea M. diceritakan berangkat dari New York, Amerika Serikat (AS) untuk mendukung timnas AS berlaga di Piala Dunia 2022
Ia meyakinkan teman dan keluarganya bahwa ia tidak akan melakukan apapun yang berisiko selama turnamen berlangsung. Apa yang Andrea baca tentang Qatar disebut "melukiskan gambaran yang mengkhawatirkan" tentang negara tuan rumah.
"Penggambaran media AS tentang Timur Tengah sangat berbeda dari apa yang saya alami di sini," kata perempuan berusia 29 tahun itu.
Sementara teman-temannya memutuskan tidak pergi ke Qatar, Andrea mengatakan, ia senang bisa datang langsung. "Hal-hal sederhana seperti berjalan-jalan di sekitar kota larut malam, itu adalah sesuatu yang tidak bisa saya lakukan di rumah (AS)," tuturnya.
Bukan Isu Baru
Waktu kickoff pukul 22.00, waktu setempat, untuk sebagian besar pertandingan penyisihan grup dan pertandingan sistem gugur membuat para penggemar keluar dari stadion, menggunakan transportasi umum, dan merayakan kemenangan di zona penggemar hingga lewat tengah malam.
Dalam hal ini, suporter perempuan, dalam kelompok atau sendiri, bisa bernyanyi, menari, dan bergerak tanpa mengkhawatirkan keselamatan mereka. Menurut Indeks Kejahatan Numbeo, Doha secara rutin mendapat peringkat sebagai kota teraman, atau teraman kedua di dunia.
Bagi Joy Nkuna, pengalaman tersebut sangat kontras dengan negara asalnya, Afrika Selatan, yang menempati peringkat sebagai salah satu negara paling berbahaya bagi pelancong wanita. "Kami memiliki tingkat kejahatan yang sangat tinggi di negara saya, terutama terhadap perempuan," katanya.
Perempuan yang pernah tinggal di Qatar mengatakan, keamanan bukanlah fenomena baru terkait Piala Dunia. Khadija Suleiman, seorang warga Ethiopia berusia 32 tahun yang telah tinggal di Qatar selama 10 tahun, berada di Stadion Lusail untuk kickoff pukul 10 malam, baru-baru ini, bersama tiga anak dan dua keponakannya.
"Saya tidak merasa perlu didampingi pria untuk merasa aman," katanya.
Yang pasti, kehadiran petugas keamanan meningkat di Qatar karena Piala Dunia. Namun Suleiman mengatakan, keselamatan perempuan dan anak-anak di tempat umum tidak pernah jadi perhatiannya selama berada di negara itu.
"Jika perlu, anak-anak saya akan berangkat sekolah naik taksi dan tidak mengkhawatirkan keselamatan mereka," ia menyambung.
Advertisement