Sukses

Piala Dunia 2022, Jersey Tiruan Timnas Maroko Laris Manis Jelang Laga Semifinal

Maroko akan menghadapi Prancis di laga semifinal Piala Dunia 2022 pada Kamis dini hari waktu Jakarta, 15 Desember 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Kesuksesan timnas Maroko yang belum pernah terjadi sebelumnya di Piala Dunia telah mendatangkan rezeki bagi pemilik toko di Souq Waqif Doha. Pasalnya, jersey tiruan tim Afrika Utara itu telah terjual habis dan ada permintaan yang terus meningkat.

Melansir Al Jazeera, Rabu (14/12/2022), di hari-hari menjelang turnamen, sederet toko yang berjejer di gang-gang sempit pasar ikonis di pusat kota mengubah pajangan mereka dari pakaian dan aksesori sehari-hari Arab jadi jersey warna-warni, syal, dan bendera negara-negara yang bermain di Piala Dunia 2022. Argentina, Brasil, dan tuan rumah Qatar telah jadi tim paling populer di kalangan penggemar sepak bola yang memadati pusat wisata dalam beberapa minggu pertama Piala Dunia.

Sekarang, Maroko, yang akan menghadapi Prancis di semifinal Piala Dunia pada Kamis dini hari waktu Jakarta, 15 Desember 2022, telah meninggalkan tim lain di belakang. "Pada bulan November (2022), kami biasa menjual hanya beberapa jeysey Maroko setiap hari dari lusinan yang kami pesan," kata penjaga toko Muhammad Sadiq beberapa jam setelah Maroko mengalahkan Portugal untuk jadi semifinalis Afrika dan Arab pertama dalam sejarah turnamen sepak bola empat tahunan tersebut.

Segera setelah Maroko mulai mengumpulkan poin di babak penyisihan grup, permintaan jersey tiruan dan merchandise tim meroket. Permintaan melonjak lebih tinggi setelah Atlas Lions mengalahkan Spanyol dan Portugal di babak sistem gugur.

"Setiap kali Maroko menang, kami akan memesan ratusan (jersey) lagi dan terjual habis sore hari pada hari pertandingan berikutnya," kata Sadiq.

2 dari 4 halaman

Permintaan Naik Drastis

Sejak timnas Maroko lolos ke semifinal, ribuan suporter telah terbang ke Doha dari berbagai belahan dunia. Setibanya di Doha, pemberhentian pertama mereka adalah Souq Waqif, dan item pertama dalam daftar belanja mereka adalah jersey timnas Maroko, atau bendera, dan dalam beberapa kasus, keduanya.

Anas El Karim terbang dari Berlin sehari setelah kemenangan Maroko atas Portugal. "Saya diberitahu bahwa saya akan dapat menemukan jersey tim saya di sini, tapi tampaknya sudah terjual habis," katanya dengan ekspresi kecewa.

Sadiq, yang sedang mencari-cari di antara tumpukan jersey timnas, mengeluarkan satu untuk kesenangan El Karim. Banyak penggemar yang berbasis di Doha yang mulai mendukung Maroko setelah kemenangan mereka di tahap akhir turnamen.

"Saya bukan penggemar Maroko sampai saya melihat mereka mengalahkan tim-tim besar Eropa," kata Yousuf Ahmed, seorang penggemar sepak bola dari India, saat mencari jersey timnas Maroko di toko Sadiq.

Ia menyambung, "Saya telah mencari jersey mereka selama berhari-hari sekarang, tapi setiap kali saya datang ke sini, itu selalu terjual habis, jadi sekarang saya puas dengan sebuah bendera."

3 dari 4 halaman

Paling Populer Setelah Bendera Palestina

Bendera merah cerah dengan bintang hijau di tengahnya telah mengambil alih negara tuan rumah. Penggemar dari seluruh dunia Arab membawa dan melambaikannya dengan bangga di stadion dan zona penggemar.

Itu menutupi gedung pencakar langit, digantung di balkon apartemen, dan melambai dari mobil yang membunyikan klakson setelah setiap kemenangan Maroko. Dapat dikatakan bahwa bendera Maroko sekarang menempati tangga popularitas kedua setelah bendera Palestina di seluruh Qatar.

"Bahkan orang Pakistan, Bangladesh, dan India datang meminta bendera Maroko," kata Sharf-ud-Din, penjaga toko Nepal yang menambahkan perlengkapan Piala Dunia ke toko pakaiannya.

Ketika pemilik toko lokal menyadari bahwa mereka tidak akan dapat membeli cukup banyak bendera untuk memenuhi permintaan yang tinggi pada waktunya, mereka menemukan solusi cepat: membuat bendera di Qatar.

"Sekelompok pria Bangladesh dan Pakistan mendapatkan lembaran kain merah dari pasar lokal dan membuat bendera ini di rumah," kata Din sambil menunjuk ke bendera Maroko buatan tangan yang digantung di sebelah bendera Qatar dan Palestina.

"Mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat buruk dengan pentagram hijau, tapi pembeli tidak peduli," katanya sambil terkekeh.

 

4 dari 4 halaman

Berapa Harganya?

Sadiq, yang semula menjual jersey tiruan timnas Maroko seharga 30 riyal (Rp125 ribu) per potong, mengatakan bahwa ia sekarang menjual jersey dengan kualitas lebih buruk dengan harga minimal 50 riyal (sekitar Rp208 ribu).

"Pemasok kami telah memberi tahu kami bahwa mereka tidak memiliki jersey yang tersisa di Bangladesh atau China, jadi kami akan memanfaatkan beberapa lusin yang tersisa," katanya.

Toko-toko telah menikmati bisnis yang lancar selama beberapa minggu terakhir, dan sekarang keluar untuk memanfaatkan hari-hari terakhir yang tersisa sebelum hiruk pikuk sepak bola membuka jalan bagi bisnis reguler. Jika Maroko akhirnya mengalahkan Prancis di semifinal, Sadiq harus menemukan solusi untuk memenuhi permintaan lebih banyak penggemar Maroko yang akan "mengecat" negara itu dengan warna merah.

Di sisi lain, Argentina memastikan langkahnya berlanjut ke babak final setelah mengalahkan Kroasia dengan skor akhir 3-0. Kanal Bola Liputan6.com melaporkan, Lionel Messi dan Julian Alvarez jadi bintang kemenangan Argentina atas Kroasia.

Messi mencetak skor pembuka lewat eksekusi penalti, yang kemudian digandakan Julian Alvarez. Di babak kedua, Messi menunjukkan kelasnya dalam membongkar pertahanan Kroasia lewat aksi individual, lalu mengirim umpan pada Julian Alvarez yang dengan mudah menjebol gawang Kroasia untuk membuat skor jadi 3-0.