Liputan6.com, Jakarta - Pesawat maskapai Hawaiian Airlines dari Phoenix, Amerika Serikat, menuju Honolulu, Hawaii mengalami turbulensi parah pada Minggu, 18 Desember 2022. Kecelakaan itu mengakibatkan setidaknya 36 orang terluka.
Melansir CNN, Senin (19/12/2022), media lokal Honolulu Star-Advertiser melaporkan sebanyak 20 penumpang mengalami luka serius berada dalam kondisi kritis dan segera dibawa ke rumah sakit. Salah satunya adalah seorang remaja berusia 14 tahun.
Meski begitu, sembilan dari 20 pasien luka serius itu kini sudah berada dalam kondisi stabil dengan cedera mulai dari kepala, laserasi atau luka sobek, memar, sampai hilang kesadaran. "Penerbangan HA35 dari PHX ke HNL mengalami turbulensi parah dan mendarat dengan selamat di HNL pada pukul 10.50 hari ini," bunyi pernyataan maskapai melalui Twitter.
Advertisement
Baca Juga
Menurut pihak Hawaiian Airlines, perawatan medis telah diberikan kepada beberapa penumpang dan kru di bandara yang mengalami luka ringan. Sementara itu, beberapa korban luka lainnya dengan segera dibawa ke rumah sakit setempat untuk perawatan lebih lanjut.
Seorang juru bicara maskapai Hawaiian Airlines mengatakan kepada Star-Advertiser bahwa pesawat Airbus A330 yang membawa 278 penumpang dan 10 kru itu mengalami turbulensi parah saat mendekati Hawaii. Seorang mahasiswa berusia 18 tahun yang termasuk salah satu penumpang, mengatakan awalnya ia mengira hanya terjadi turbulensi biasa.
Tapi kemudian getaran pesawat semakin terasa dan semakin cepat. "Rasanya seperti sedang terjun bebas," ungkap Jacie Hayata-Ano pada CNN. Setelah getaran berakhir, seorang awak kabib mengumumkan agar penumpang yang merupakan tenaga medis maupun personel militer untuk membantu mereka yang mengalami cedera, kata Hayata-Ano yang tidak mengalami cedera dalam kejadian tersebut.
"Aku sangat bersyukur karena orang-orang saling membantu dan semuanya mengecek keadaan orang lain dan membantu mereka yang mengalami cedera," tambahnya. Namun, detail dan kronologi kejadian turbulensinya sampai kini belum diungkapkan dengan jelas. Pihak FAA (Federal Aviation Administration) juga masih menyelidiki kejadian ini.
Â
Insiden Mengerikan
Masalah turbulensi biasanya menjadi pengalaman menegangkan sekaligus mendebarkan bagi para penumpang di dalamnya. Dikutip dari mStar, Kamis, 21 April 2022, salah satu kisahnya dibagikan oleh pria asal Malaysia bernama Mohamad Idzaudin Abdul Razak.
Ia berbagi cerita saat menghadapi pesawat yang ditumpangi terbalik sebelum mengalami turbulensi di udara pada 17 Desember 2021. Menurut Idzaudin, begitu ia akrab disapa, tragedi itu dianggap mengerikan dalam hidupnya. Insiden tersebut terjadi ketika ia hendak pulang ke rumahnya di Bangi, Selangor.
"Saya naik pesawat pulang dari liburan di Langkawi ke Kuala Lumpur. Saat itu musim hujan berlangsung hingga banjir parah di dekat Shah Alam," terangnya. Idzaudin melanjutkan, "Saya seharusnya berangkat jam 7 malam, tapi ditunda. Kami diinstruksikan untuk naik jam 8 malam. Awalnya pesawat bergerak normal. Tapi saya melihat sesuatu di peta waktu untuk tiba di Ipoh, di dekat layar kecil saya melihat pesawat berputar."
"Saya penasaran kenapa pesawat 'ditahan' tidak bergerak. Pilot tidak membuat pengumuman apa pun jadi saya terus melihat peta. Cukup lama, sekitar 40 menit tidak bergerak dari Ipoh," tambahnya.
Â
Advertisement
Tidak Panik
Usai menunggu terlalu lama dan tidak ada pengumuman, ia memutuskan untuk pergi ke toilet. Saat itu banyak penumpang pesawat lain yang juga antre untuk ke toilet.
Saat menunggu gilirannya, terjadi turbulensi udara yang mengerikan yang menyebabkan pesawat kehilangan keseimbangan. "Sebelum terjadi turbulensi udara, kalau melihat peta, pesawatnya berputar sebentar, tapi saya masih belum tahu apa yang terjadi," terangnya. Idzaudin menyebut, "Saya tidak panik sama sekali, jadi saya pergi ke toilet karena belum pindah selama lebih dari 40 menit dekat Ipoh."
"Di tengah antrean di toilet, tiba-tiba ada turbulensi. Turbulensinya cukup kuat. Saya bisa merasakan pesawat naik turun dan ke kiri ke kanan berulang kali. Kebetulan ada pramugari di dekat sana. Dia beri tahu kami yang sedang antre untuk duduk di dekat lantai," tambahnya.
Ia menjelaskan saat itu dirinya panik dan pramugari menyuruh dirinya meraih atau memegang apapun yang ia bisa. "Ada seorang gadis di sebelah saya. Saya kasihan melihatnya tapi untungnya ada penumpang lain yang menggendong anak itu. Jika kita terus berjalan ke kursi akan jatuh," terangnya.
Cuaca Buruk
Pengalaman ini adalah kali pertama dalam hidup pria tersebut dan membuatnya takut. Namun pada saat yang sama, ia percaya perjalanannya aman karena ditangani oleh pilot dan pramugari yang berpengalaman. Ia tidak mengira video ceritanya itu ditonton hampir satu juta kali. Rata-rata warganet juga membagikan pengalaman mereka menaiki pesawat dan menghadapi situasi yang sama di kolom komentar video TikTok.
Menyusul kejadian itu, setelah beberapa menit situasi di dalam pesawat kembali stabil. Akhirnya Idzaudin dapat kembali dengan selamat ke tempat duduk. Ia menambahkan, pilot juga mengumumkan bahwa kondisi cuaca di Kuala Lumpur yang cukup buruk menyebabkan KLIA atau Bandara Internasional Kuala Lumpur ditutup. Mereka harus mendarat di Bandara Mersing, Johor.
Idzaudin menyebut, "Kemudian kami pindah kembali ke Kuala Lumpur masih hujan sesampainya di sana sampai petir muncul, tapi perjalanan baik-baik saja."
"Alhamdulillah malam itu saya mendarat dengan selamat meski sudah larut malam. Saya takut dengan apa yang terjadi, tetapi berdasarkan statistik, perjalanan udara sebenarnya paling aman dibandingkan dengan mobil atau kendaraan lain yang lebih mungkin terjadi kecelakaan yang tak diinginkan," katanya.
Idzaudin mengatakan, "Bagi saya, bahayanya hampir di mana-mana. Tapi pengalaman ini menjadi kenangan yang tak terlupakan dan pengingat saya untuk selalu lebih mengingat kematian."
Advertisement