Sukses

Usai Dokumenter Menghebohkan, Meghan Markle dan Pangeran Harry Umumkan Proyek Netflix Lainnya

Proyek Netflix terbaru Meghan Markle dan Pangeran Harry ini disebut terinspirasi sosok Nelson Mandela.

Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle dan Pangeran Harry sepertinya masih enggan menepi dari lampu sorot atensi publik. Belum juga selesai bahasan tentang dokumenter mereka, Harry & Meghan, pasangan Sussex telah mengumumkan proyek Netflix baru mereka.

Melansir People, Selasa (20/12/2022), keduanya menjabat sebagai produser eksekutif di Live to Lead, sebuah serial dokumenter Netflix yang akan tayang perdana pada 31 Desember 2022. Tampil di trailer, Harry berkata, "Ini terinspirasi Nelson Mandela, yang pernah berkata, 'Yang penting dalam hidup bukanlah fakta bahwa kita telah hidup.'"

Meghan melanjutkan, "Perbedaan apa yang telah kita buat pada kehidupan orang lain yang akan menentukan pentingnya kehidupan yang kita jalani."

Serial ini akan memuat para pemimpin dan aktivis "merefleksikan warisan mereka dan berbagi pesan keberanian, kasih sayang, kerendahan hati, dan harapan." Ini akan menampilkan wawancara dengan mendiang Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg, aktivis perubahan iklim Greta Thunberg, serta pengacara keadilan sosial dan advokat Bryan Stevenson.

Ada juga Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, kapten tim rugby nasional Afrika Selatan dan juru kampanye Siya Kolisi, feminis aktivis Gloria Steinem, serta aktivis anti-apartheid dan mantan Hakim Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan Albie Sachs.

"Ini tentang orang-orang yang membuat pilihan berani," kata Pangeran Harry di trailer. "Untuk memperjuangkan perubahan dan menjadi pemimpin," tambah Meghan.

"Dan memberi inspirasi bagi kita semua," kata Harry. "Untuk hidup, untuk memimpin."

2 dari 4 halaman

Kontrak Jangka Panjang dengan Netflix

Perilisan ini dilakukan tidak lama setelah Harry & Meghan, serial dokumenter Pangeran Harry dan Meghan Markle, ditayangkan perdana di Netflix dan mencatat sejarah sebagai debut dokumenter terbesar layanan streaming tersebut dengan 81,55 juta jam penayangan.

Dalam serial yang dimaksud, pasangan itu merinci kisah cinta, serta waktu mereka sebagai anggota keluarga kerajaan yang aktif bekerja. Keduanya juga membahas alasan mereka memutuskan mundur dari peran kerajaan, dan membangun kehidupan baru di California.

Meghan dan Harry pertama kali menandatangani kontrak jangka panjang dengan Netflix pada September 2020. Saat itu, The New York Times melaporkan bahwa pusat produksi pasangan tersebut, yang kemudian bernama Archewell Productions, akan secara eksklusif membuat film dokumenter, serial dokumenter, fitur film, acara bernaskah, dan pemrograman anak-anak untuk platform tersebut.

Pada April 2021, Invictus Games Foundation mengumumkan bahwa serial dokumenter Netflix tentang peristiwa epik tersebut sedang dikerjakan melalui Archewell Productions. Heart of Invictus, judul pengerjaan proyek, akan mengikuti para atlet kompetisi. Sutradara Inggris pemenang Oscar Orlando von Einsiedel dan produser Joanna Natasegara diumumkan memimpin proyek tersebut.

Kamera terlihat mengikuti Meghan dan Pangeran Harry di Invictus Games di Den Haag musim semi lalu.

3 dari 4 halaman

3 Episode Terakhir Dokumenter Baru

Sementara, tiga episode terakhir serial dokumenter Netflix Pangeran Harry dan Meghan Markle telah dirilis Kamis, 15 Desember 2022. Tiga episode pertama, yang dirilis Kamis di pekan sebelumnya, telah mengungkap hari-hari awal hubungan pasangan itu, perhatian media tanpa henti yang mereka hadapi, dan apa yang disebut Harry sebagai "bias bawah sadar" dalam keluarga kerajaan.

Dalam tayangan terbaru ini, dilansir dari CNN, Harry merinci detail keretakan dengan saudara laki-lakinya, apa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir pada pasangan Sussex, dan kehidupan baru mereka di California. Sementara, Istana Buckingham menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan mengomentari dokumenter tersebut 

Di salah satu adegannya, Meghan berbicara tentang agenda kerajaan pertamanya bersama nenek Harry, Ratu Elizabeth II, tidak lama setelah pernikahan pasangan itu. "Luar biasa," katanya.

Meghan senang memiliki sosok nenek setelah begitu dekat dengan neneknya sendiri. "Saya memperlakukannya sebagai nenek suami saya," katanya. "Kami tertawa bersama."

Pasangan itu mengatakan popularitas mereka menyebabkan masalah dalam rumah tangga kerajaan, dengan tur mereka di Australia digambarkan dalam dokumenter sebagai titik balik. Harry menyebut, popularitas Meghan secara khusus menyebabkan masalah di Istana, mengingat kemiripannya Putri Diana yang menikah dengan keluarga kerajaan dan dicintai publik.

"Masalahnya adalah ketika seseorang yang menikah, yang seharusnya jadi pendukung, kemudian mencuri perhatian atau melakukan pekerjaan lebih baik daripada orang yang dilahirkan untuk melakukannya, itu membuat orang kesal. Itu menggeser keseimbangan," kata Harry.

Pasangan itu mengenang bagaimana liputan media mulai berubah jadi negatif, dengan Meghan Markle semakin dikaitkan dengan kiasan rasis, seperti narkoba, kriminalitas, bahkan terorisme.

4 dari 4 halaman

Percobaan Bunuh Diri sampai Kelahiran Archie

Doria Ragland, ibunda Meghan, menceritakan bagaimana putrinya mengatakan padanya bahwa ia berpikir untuk bunuh diri setelah terus-menerus "ditandai oleh burung bangkai ini" di media. "Bahwa ia benar-benar berpikir untuk tidak ingin berada di sini ... Itu tidak mudah didengar oleh seorang ibu," kata Ragland.

Harry berkata, ia "tidak pernah berpikir bahwa itu akan sampai ke tahap itu," dan fakta itu terjadi membuatnya merasa "marah dan malu." Meghan mengatakan, ia ingin mendapatkan bantuan, tapi dicegah di tengah kekhawatiran bahwa hal itu dapat memengaruhi citra institusi tersebut.

Duchess of Sussex kemudian membahas perjuangannya, berterima kasih pada seorang jurnalis yang menanyakan bagaimana perasaannya. "Tidak banyak orang yang bertanya apakah saya baik-baik saja," katanya.

Pasangan itu juga ingat bagaimana keinginan menjaga privasi seputar kelahiran anak pertama mereka menyebabkan reaksi yang signifikan. "Jumlah pelecehan yang kami terima... karena tidak ingin 'menghidangkan' anak kami di atas piring perak sungguh luar biasa," kata Harry.

Sebuah narasi berkembang bahwa pasangan itu egois karena tidak melakukan panggilan foto tradisional segera setelah kelahiran bayi kerajaan. Harry ingat melihat unggahan di media sosial tentang pasangan yang berjalan di kedua sisi simpanse di samping tulisan, "Bayi kerajaan meninggalkan rumah sakit."