Sukses

Bayam Bayi Beracun Ditarik dari Pasar Australia, Bikin Korban Berhalusinasi

Dilaporkan bahwa 164 orang di New South Wales menunjukkan gejala keracunan karena mengonsumsi bayam bayi diduga terkontaminasi.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas kesehatan Australia mendesak warganya untuk tidak mengonsumsi bayam bayi beracun. Dilaporkan bahwa 164 orang di New South Wales menunjukkan gejala keracunan karena mengonsumsi sayuran diduga terkontaminasi tersebut.

Penarikan nasional untuk produk bayam bayi yang berasal dari pertanian Victoria, yang dijual di toko Coles dan Woolworths di seluruh negeri, dikeluarkan setelah beberapa orang mengalami halusinasi. Pada Minggu, 18 Desember 2022, NSW Health mengungkap 164 orang telah melaporkan gejala setelah makan bayam bayi, dengan 42 di antaranya telah mencari pertolongan medis, seperti dilansir dari New York Post, Selasa (20/12/2022).

Di antara gejala yang dilaporkan adalah delirium atau kebingungan, halusinasi, pupil melebar, detak jantung cepat, wajah memerah, penglihatan kabur, dan mulut kering. Seorang anak asal Queensland dirawat di rumah sakit pada akhir pekan setelah memakan daun tersebut, yang menurut otoritas kesehatan berasal dari Riviera Farms.

Dalam sebuah pernyataan, perkebunan mengatakan telah menghubungi 20 pengecer yang menjual produknya. "Saran pada pelanggan kami tetap menarik kembali produk bayam yang berpotensi terkontaminasi dari rak mereka dan menyarankan pelanggan mereka sendiri untuk melakukan hal yang sama," kata pihaknya.

Mereka menyambung, "Riviera Farms telah bekerja sama dengan pengecer dan regulator untuk mengidentifikasi, dan menarik kembali, produk bayam yang berpotensi terkontaminasi dari rak (pemasaran)."

Sementara penyelidikan sedang berlangsung, kemungkinan bayam terkontaminasi gulma beracun, seperti nightshade, jimson weed, atau akar mandrake. Gulma mungkin telah mencemari tanaman bayam akibat banjir baru-baru ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sedang dalam Penyelidikan

Asisten Menteri Kesehatan Australiq, Ged Kearey, mengatakan Food Standards Australia Selandia Baru sedang menyelidiki kasus tersebut. "Saya mengimbau siapa pun yang merasa tidak enak badan yang mungkin telah memakan produk terdampak untuk segera mencari perawatan medis dan menghubungi Pusat Informasi Racun di nomor 13 11 26," katanya.

“Kami berkomunikasi intens dengan regulator saat mereka melanjutkan penyelidikan," tuturnya. "Semua tindakan tepat yang diperlukan untuk menjaga keselamatan orang akan terus dilakukan.”

Masih terkait penarikan makanan dari pemasaran, sebelum ini, Badan Makanan Singapura (SFA) mengatakan bahwa pihaknya telah meminta Daiso di negara itu untuk menarik penjualan kue H&H Tiramisu Twist dari Malaysia, bulan lalu. Pasalnya, diduga terdapat bahan penyebab alergi yang tidak disebutkan di kemasan.

Melansir Mothership, arahan itu datang setelah Daiso Singapura memberi tahu agensi bahwa kue yang diimpor mengandung alergen yang tidak disebutkan. SFA kemudian mengarahkan importirnya, Daiso Singapore, untuk menarik produk tersebut sebagai tindakan pencegahan.

3 dari 4 halaman

Penarikan Secara Sukarela

Label kemasan kue dalam bahasa Inggris dilaporkan tidak menyatakan bahwa produk tersebut mengandung telur, hazelnut, dan almond. Daiso mengeluarkan pemberitahuan penarikan secara sukarela pada 29 Oktober 2022.

H&H Tiramisu Twist Cookies dijual di toko Daiso di Singapura hingga 27 Oktober 2022 sebelum ditarik kembali. Proses tersebut dilaporkan sudah selesai sepenuhnya. Penyelidikan lebih lanjut oleh Daiso menunjukkan bahwa masalah tersebut disebabkan "kerusakan sementara dalam proses produksi dan pengemasan pemasok."

Produk yang terlibat memiliki tanggal kedaluwarsa Juni 2023 dan Juli 2023. Berdasarkan Peraturan Makanan Singapura, makanan dan bahan yang diketahui menyebabkan hipersensitivitas atau reaksi alergi harus dicantumkan pada label kemasan makanan.

Orang dengan alergi atau yang sangat sensitif terhadap telur, almond, dan hazelnut dapat berisiko mengalami reaksi alergi yang parah dan mengancam jiwa jika mengonsumsi kue tersebut. Mereka yang telah membeli kue direkomendasikan untuk tidak mengonsumsinya.

Jika dikonsumsi dan merasa tidak enak badan, mereka disarankan segera mencari pertolongan medis. Pelanggan yang telah membeli H&H Tiramisu Twist Cookie dapat mengembalikannya ke toko Daiso mana pun untuk pengembalian dana penuh.

4 dari 4 halaman

Kasus Serupa

Dalam kasus serupa, sebuah kicauan yang memperingatkan warga Malaysia tentang terjemahan babi dalam bahasa Inggris yang hilang dari daftar bahan produk keripik kentang Jepang yang dijual di sebuah toko di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, telah jadi viral, Juli lalu.

Dalam cuitan tersebut, pengguna Twitter @amal_ramli meminta konsumen untuk waspada, yang mana produk tersebut akhirnya ditarik dari toko. Ia juga berupaya mencegah mereka membeli produk tersebut secara tidak sengaja.

Pengguna Twitter itu pun melampirkan foto kemasan keripik kentang dan daftar bahan dalam terjemahan bahasa Jepang dan Inggris di cuitan tersebut, lapor Says

Di utas yang sama, ia melampirkan laporan yang dikirimkan ke Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumen Malaysia (KPDNHEP), berharap tindakan cepat untuk menghindari kebingungan konsumen. Tapi ternyata, babi bukan satu-satunya bahan yang hilang dari label produk.

Setelah memeriksa kembali foto-foto bahan-bahannya, Amal memperhatikan bahwa kaldu ayam (チキンブイヨン) dan gelatin (ゼラチン) juga tidak disebutkan dalam terjemahan bahasa Inggris dari bahan-bahannya. "Pada titik ini, ini lebih seperti penipuan daripada kesalahan," kata Amal di utas yang sama.

Ia juga mengatakan di utas bahwa masalah ini tidak hanya menyangkut umat Islam, tapi juga kelompok lain yang memiliki alergi atau vegetarian. Dalam update terbarunya, Amal melampirkan tanggapan Don Don Donki Malaysia, tempat produk tersebut dijual, terhadap situasi tersebut.

Menurut tangkapan layar percakapannya dengan outlet, Don Don Donki Malaysia telah mengeluarkan produk dari rak dan memberi label "non-halal." "Tindakan telah diambil terhadap pemasok kami karena melewatkan informasi penting ini," kata Don Don Donki Malaysia dalam permintaan maaf yang mereka kirimkan ke Amal di Instagram.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.