Sukses

Ombak Besar Terjang Teluk Thailand, 2.400 Turis Tinggalkan Koh Samui dengan Pesawat

Ombak besar setinggi 4 meter terjadi di Teluk Thailand dekat Koh Samui, Koh Pha Ngan, dan Koh Tao.

Liputan6.com, Jakarta - Ombak besar setinggi 4 meter terjadi di Teluk Thailand dekat Koh Samui, Koh Pha Ngan, dan Koh Tao. Lebih dari dua ribu turis meninggalkan Koh Samui dengan pesawat di tengah gelombang besar yang sedang berlangsung, mendatangkan malapetaka di perairan Thailand. 

Mengutip dari The Thaiger, Rabu (21/12/2022), kapal dilarang meninggalkan pelabuhan di Koh Samui Selasa, 20 Desember 2022. Total 2.400 turis yang meninggalkan pulau itu dengan pesawat.

Orang-orang yang meninggalkan pulau harus mengubah rencana mereka dengan berangkat menggunakan Bangkok Airways di Bandara Internasional Samui, bukan dengan kapal feri. Bendera merah kini telah dipasang di banyak pantai Koh Samui. Feri dan semua kapal juga dilarang meninggalkan pelabuhan di Surat Thani, lapor The Phuket Express.

Beberapa hari yang lalu, para pejabat optimistis tentang pemulihan sektor pariwisata saat kapal pesiar lain tiba di Koh Samui. Kedatangan kapal pesiar, kapal pesiar Mein Schiff 5, membuat PM Thailand Prayut Chan-0-cha mengungkapkan kebahagiaannya karena Koh Samui akan menyambut hampir 2.500 pelancong Eropa untuk kunjungan satu hari.

Pejabat di pulau itu dengan gembira menyambut para penumpang kapal pesiar yang tiba dengan sambutan yang ramah. Mereka menyusun perjalanan tamasya di sekitar Koh Samui untuk memastikan bahwa para pelancong dapat melihat semua yang terbaik yang ditawarkan pulau itu sambil mencoba mendistribusikan uang turis secara merata dari kantong para penjelajah ke para pelaku wisata. 

 

2 dari 4 halaman

Wisata Kapal Pesiar

Mein Schiff 5 adalah kapal pesiar kedua berhenti di Koh Samui sejak pandemi, dengan yang pertama tiba meriah pada 27 November 2022. Industri pelayaran sangat terpukul oleh pandemi Covid. Ruang kapal yang sempit dan ventilasi yang buruk menjadikan industri ini salah satu martir pertama dari virus yang ditularkan melalui udara. Kini, wisata kapal pesiar mulai bangkit lagi di seluruh dunia.

Namun dengan gelombang besar yang mengamuk di Teluk Thailand, hal itu dikhawatiran mengganggu rencana orang untuk bepergian dengan perahu. Di luar dari kejadian bencana, Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) sudah membuat proyeksi jumlah kunjungan turis pada 2023 sebanyak 18 juta orang.

Target tersebut optimistis bisa dicapai setelah bulan lalu kunjungan wisman melampaui tujuh juta orang dan berangsur memenuhi 10 juta kedatangan tahun ini. Sebelum pandemi COVID-19, Thailand mendapat 40 juta kunjungan turis per tahun. Thailand mengarahkan sasaran wisatawan mancanegara ke pasar jarak pendek seperti Asia Tenggara dan Pasifik Selatan, juga tidak terlalu berharap dengan gelombang turis Cina yang datang ke Thailand dalam waktu dekat.

 

3 dari 4 halaman

Target 10 Juta Wisatawan

Masih mengutip The Thaiger, pada akhir 2022, hampir 16 ribu penerbangan dijadwalkan dengan 2,87 juta kursi telah dikonfirmasi yang berarti tujuan 10 juta wisatawan ke Thailand tahun ini dapat tercapai. Sepanjang 2022, daerah terdekat menjadi kuncinya, antara lain Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Pasifik Selatan mencapai 54 persen dari total pengunjung ke Thailand, dengan sekitar 4,1 juta wisatawan.

Pasar Asia Timur lambat dibuka kembali, dengan China masih terkunci. Sementara, kontribusi wisatawan dari Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan negara-negara Asia Timur lainnya merupakan 11 persen dari wisatawan ke Thailand tahun ini, sejauh ini 831.742 orang. Cina memiliki beberapa pelajar dan pelancong bisnis, hanya di bawah 200 ribu orang dari mereka.

TAT sudah meminimalkan prediksinya untuk tahun depan. Mereka masih sabar menunggu China melonggarkan kebijakannya agar mengizinkan turis daratan melakukan perjalanan ke Thailand. Hingga saat itu, mereka secara agresif menargetkan kota-kota sekunder di India antara lain Ahmedabad, Jaipur, dan Lucknow, serta Asia Timur dan pasar jarak pendek lainnya agar tercapai target.

4 dari 4 halaman

Turis Meningkat Signifikan

Perdana Menteri Thailand berharap 20 juta turis mengunjungi kerajaan itu pada 2022 atau sekitar setengah dari jumlah kunjungan sebelum pandemi. PM Prayut Chan-o-cha mengungkapkan prediksi ini masih mengandalkan situasi COVID-19 tak memburuk.

Berdasarkan laporan Bangkok Post, PM mengakui jumlah pariwisata telah meningkat secara signifikan semenjak pelonggaran beberapa aturan. 'Signifikan' masih jauh di bawah 10 persen dari jumlah wisatawan yang tiba pada 2019.

PM mengatakan meskipun ada sedikit perlambatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan ekspor sebagai akibat dari melemahnya baht, ditambah dengan peningkatan jumlah wisatawan, merupakan alasan untuk berharap. PM pun merujuk pada rencana untuk mengenakan biaya pariwisata 300 baht, namun rencana 'pajak wisata' belum dilaksanakan dan memerlukan lebih banyak diskusi tentang pengumpulan dan distribusi aliran pendapatan baru.

PM menambahkan, pertumbuhan ekonomi terlihat lebih menjanjikan daripada yang terjadi pada kuartal terakhir 2021. Akan tetapi, perang Rusia di Ukraina, ditambah dengan pandemi yang masih berlangsung, masih bisa menghambat pemulihan. Akibatnya, pemerintah pun menurunkan proyeksi produk domestik bruto 2022 dari empat persen menjadi 3,5 persen.Â