Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mengaku "tidak tahu" akan muncul dalam dokumenter Netflix terbaru Pangeran Harry dan Meghan Markle. Ini diungkap Ardern setelah pasangan Sussex mengumumkan perilisan serial dokumenter berjudul Live to Lead yang akan menampilkan tokoh kepemimpinan paling "inspiratif" dalam sejarah, awal pekan ini.
Menurut laporan Bang, yang dikutip dari AsiaOne, Kamis (22/12/2022), PM Selandia Baru ini muncul di trailer untuk tayangan mendatang, yang juga akan menyoroti karya Nelson Mandela dan juru kampanye perubahan iklim Greta Thunberg.
Advertisement
Baca Juga
Pernyataan hati-hati Ardern, yang dirilis Selasa, 20 Desember 2022, memperjelas bahwa ia terlibat dalam wawancara pada 2019 sehubungan Mandela Foundation. "Pada awal Maret 2019, perdana menteri (Ardern) didekati Mandela Foundation untuk berpartisipasi dalam proyek pengembangan sumber daya atribut utama kepemimpinan yang ditargetkan pada calon pemimpin muda di seluruh dunia, berdasarkan wawancara satu jam," bunyi pernyataan itu.
"Awalnya kami diberitahu bahwa hasil wawancara itu akan termuat dalam buku fisik dan digital, film pendek, serta buku audio," sambung pihaknya. "Wawancara dilakukan pada 8 November 2019. Pada Maret 2020, sebuah buku pendek berjudul Jacinda Ardern (I Know This to be True) diterbitkan berdasarkan wawancara tersebut."
"Partisipan lain yang kontribusinya juga dipublikasikan berdasarkan wawancara termasuk mendiang hakim Mahkamah Agung AS Ruth Bader Ginsburg, aktivis feminis Gloria Steinem, juru kampanye iklim Greta Thunberg, dan pebasket Amerika Stephen Curry," imbuh mereka, yang mana nama-nama itu juga muncul di trailer proyek baru Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Pemberitahuan pada Jacinda Ardern
Lebih lanjut pernyataan PM Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyebutkan, "Pada Maret 2021, Nelson Mandela Foundation memberi tahu kantor perdana menteri bahwa mereka telah menjalin kerja sama dengan Netflix untuk menyiarkan rangkaian wawancara, termasuk wawancara tahun 2019 dengan perdana menteri."
"Pada Mei tahun ini, kantor perdana menteri diberi tahu bahwa Duke dan Duchess of Sussex akan memperkenalkan serial tersebut, mencatat bahwa ini terjadi hampir dua setengah tahun setelah wawancara direkam dan izin penggunaannya telah diberikan pada Mandela Foundation," kata mereka.
"Semua komunikasi telah dilakukan dengan yayasan (belum ada komunikasi dengan Duke dan Duchess of Sussex mengenai proyek tersebut)," tandasnya.
Film dokumenter tujuh bagian yang akan datang dibuat perusahaan produksi yang berbasis di Selandia Baru, Blackwell and Ruth, bekerja sama dengan Nelson Mandela Foundation dan perusahaan Archewell Sussex. Live to Lead akan disiarkan pada 31 Desember 2022.
Proyek aslinya dirancang untuk jadi upaya online, dengan video dan buklet dijual dan didistribusikan ke seluruh dunia sebagai upaya penggalangan dana untuk The Nelson Mandela Foundation, saat Harry dan Meghan masih jadi aktif sebagai anggota senior Kerajaan Inggris.
Advertisement
Proyek Baru
Pengumuman serial ini datang tidak lama setelah dokumenter Netflix, Harry & Meghan, tamat. Di proyek terbaru, dikutip dari People, pasangan Sussex menjabat sebagai produser eksekutif.
Tampil di trailer, Harry berkata, "Ini terinspirasi Nelson Mandela, yang pernah berkata, 'Yang penting dalam hidup bukanlah fakta bahwa kita telah hidup.'"
Meghan melanjutkan, "Perbedaan apa yang telah kita buat pada kehidupan orang lain yang akan menentukan pentingnya kehidupan yang kita jalani."
Serial ini akan memuat para pemimpin dan aktivis "merefleksikan warisan mereka dan berbagi pesan keberanian, kasih sayang, kerendahan hati, dan harapan." Ini akan menampilkan wawancara dengan mendiang Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg, aktivis perubahan iklim Greta Thunberg, serta pengacara keadilan sosial dan advokat Bryan Stevenson.
Ada juga Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, kapten tim rugby nasional Afrika Selatan dan juru kampanye Siya Kolisi, feminis aktivis Gloria Steinem, serta aktivis anti-apartheid dan mantan Hakim Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan Albie Sachs.
"Ini tentang orang-orang yang membuat pilihan berani," kata Pangeran Harry di trailer. "Untuk memperjuangkan perubahan dan menjadi pemimpin," tambah Meghan.
"Dan memberi inspirasi bagi kita semua," kata Harry. "Untuk hidup, untuk memimpin."
Kontrak Jangka Panjang
Sementara, Harry & Meghan, serial dokumenter Pangeran Harry dan Meghan Markle, mencatat sejarah sebagai debut dokumenter terbesar Netflix dengan 81,55 juta jam penayangan.
Dalam serial yang dimaksud, pasangan itu merinci kisah cinta, serta waktu mereka sebagai anggota keluarga kerajaan yang aktif bekerja. Keduanya juga membahas alasan mereka memutuskan mundur dari peran kerajaan, dan membangun kehidupan baru di California.
Meghan dan Harry pertama kali menandatangani kontrak jangka panjang dengan Netflix pada September 2020. Saat itu, The New York Times melaporkan bahwa pusat produksi pasangan tersebut, yang kemudian bernama Archewell Productions, akan secara eksklusif membuat film dokumenter, serial dokumenter, fitur film, acara bernaskah, dan pemrograman anak-anak untuk platform tersebut.
Pada April 2021, Invictus Games Foundation mengumumkan bahwa serial dokumenter Netflix tentang peristiwa epik tersebut sedang dikerjakan melalui Archewell Productions. Heart of Invictus, judul pengerjaan proyek, akan mengikuti para atlet kompetisi. Sutradara Inggris pemenang Oscar Orlando von Einsiedel dan produser Joanna Natasegara diumumkan memimpin proyek tersebut.
Kamera terlihat mengikuti Meghan dan Pangeran Harry di Invictus Games di Den Haag musim semi lalu.
Advertisement