Sukses

Laksmi De Neefee Siap Berlaga di Miss Universe 2022 dengan Kostum Kapal Phinisi 6 Kilogram

Mengenakan busana nasional kapa phinisi di Miss Universe 2022, Laksmi tampak seperti ratu laut yang powerful dan tangguh.

Liputan6.com, Jakarta - Puteri Indonesia 2022 Laksmi De Neefe Suardana akan berkompetisi di ajang kecantikan dunia Miss Universe 2022. Diselenggarakan di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat, Laksmi akan mengikuti Miss Universe 2022 bersama 72 finalis dari negara lainnya. Malam penobatan pemenang akan digelar pada 14 Januari 2021.

Di ajang tersebut, Laksmi akan menampilkan busana karya desainer Indonesia seperti busana Cocktail dan Evening Gown dari Maisonmet, busana kebaya karya Intan Avantie. Yang menarik lagi, ia akan mengenakan busana nasional (national costume), dengan tema The Glory of Phinisi yang terinspirasi dari semboyan Indonesia, Jalesveva Jayamahe, di Laut, Kita Menang, karya desiainer berbakat, Morphacio Body Art.

Dalam keterangan tertullis yang diterima Liputan6.com, busana nasional Ini mencerminkan kehebatan Indonesia atas lautan dan warisan maritim tradisionalnya. Secara historis, kerajaan terkuat mampu menaklukkan laut dan menggunakannya untuk keuntungan mereka demi kemajuan peradaban mereka dan untuk mengontrol perdagangan.

Kerajaan Majapahit dianggap sebagai salah satu kerajaan terkuat dalam sejarah Indonesia dan Asia Tenggara, menyebarkan pengaruhnya ke seluruh wilayah yang luas ini.  Kostum tersebut menampilkan aksen armor dan mahkota yang dilengkapi dengan kapal phinisi di bagian belakang. The Glory of Phinisi dibuat dari bahan akrilik laset cut dan stainless steel berwarna emas yang menghadirkan busana megah seberat kurang lebih enam kilogram. Mengenakan busana nasional ini, Laksmi tampak seperti ratu laut yang powerful dan tangguh.

Ajang Miss Universe di tahun lalu digelar di Las Vegas, Amerika Serikat. Mustika Ratu dan Yayasan Puteri Indonesia mengirimkan Puteri Indonesia 2020, RR. Ayu Maulida Putri dan berhasil masuk di posisi Top 21.  Miss Universe merupakan ajang kecantikan yang bertujuan untuk memberdayakan wanita dalam mengembangkan kepercayaan diri untuk mencapai hal terbaik pada pribadi mereka.

Ketua Dewan Penasehat Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan oleh Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu untuk ajang Miss Universe 2022 sudah maksimal. Mereka berharap Laksmi dapat meraih hasil terbaik dan membawa mahkota Miss Universe untuk Indonesia. Tentu ini merupakan tantangan tersendiri bagi Laksmi dan Indonesia dalam berkompetisi.

2 dari 4 halaman

Memperkenalkan Pariwisata dan Budaya Indonesia

“Laksmi juga punya misi untuk mempromosikan produk-produk Industri Berbasis Budaya karya anak bangsa dan juga memperkenalkan pariwisata dan budaya yang dimiliki Indonesia. Salah satu satunya lewat busana yang ditampilkan Laksmi pada saat karantina maupun saat kontes berlangsung,” tutur Putri saat konferensi pers Laksmi Goes to Miss Universe di Denpasar Room The Westin Hotel Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.

Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk, Bingar Egidius Situmorang mengatakan Mustika Ratu mendukung penuh Puteri Indonesia 2022 sebagai wakil Indonesia pada ajang Miss Universe 2022. Dukungan ini selaras dengan komitmen perusahaan untuk memperluas pasar international melalui promosi Puteri Indonesia di ajang Miss Universe 2022.

Mustika Ratu telah menyiapkan rangkaian produk produk terbaik seperti Beauty Queen Series sebagai cindera mata untuk seluruh finalis Miss Universe. “Produk ini juga telah digunakan untuk merias dan mempercantik ratu-ratu dunia seperti Miss Universe, Miss International, dan Miss Supranational,” jelas Bingar Egidius

Laksmi sendiri merupakan Puteri Indonesia pertama yang berasal dari Provinsi Bali yang terpilih pada bulan Mei 2022 lalu. Perempuan kelahiran Melbourne pada 29 Januari 1996 ini, memiliki prestasi pendidikan yang cemerlang dengan memegang gelar akademik Bachelor of Fashion Business Polimoda Florence dan juga prestasi akademik Polimoda Bachelor of Fashion Business cum laude 2020.

Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan seperti Ubud Writers & Readers Festival sejak 2020, Klub Buku Narasi Bookshelf Tour 2021, dan moderator untuk peluncuran buku di Ubud Writers & Readers Festival 2021, relawan mengajar bahasa Inggris untuk Hope for Bali.

3 dari 4 halaman

Persiapan Tujuh Bulan

Tidak ingin kalah dari senior-seniornya yang meraih prestasi di Miss Universe, Laksmi pun bertekad untuk membawa pulang gelar Miss Universe 2022 ke Indonesia. Berbagai persiapan dari Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu selama tujuh bulan telah dijalani.

Laksmi meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya pageant lover untuk memberikan dukungan dan doa agar dilancarkan dan diberikan hasil terbaik selama mengikuti kompetisi Miss Universe. “Tidak banyak perempuan Indonesia yang bisa mendapatkan kesempatan untuk mewakilkan Indonesia di kancah Internasional, Saya merasa bangga menjadi salah satu perempuan yang bisa membawa nama Indonesia hingga ke Internasional,” kata Laksmi.

“Peluang ini tidak akan saya sia-siakan. Saya mohon dukungan dari masyarakat Indonesia dapat memberikan doa dan dukungan yang terbaik, sportif dan sehat sebagai bangsa yang cerdas dan maju,” sambungnya.

Laksmi dibesarkan di Ubud, sebuah desa kecil di tengah pulau Bali. Ia sangat menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, desain, dan alam. Ia juga senang melakukan hal-hal yang sangat sederhana seperti jalan-jalan menelusuri desa dan memiliki hobi membaca, memasak, tenis, berkuda, berkebun, dan mendaki, seperti dikutip dari laman Puteri-Indonesia.

4 dari 4 halaman

Mengajar Bahasa Inggris

Laksmi, memegang gelar akademik Bachelor of Fashion Business dan bekerja sebagai Marketing Manager Casa Luna Bali Group. Laksmi adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Namanya diambil dari Dewi Laksmi, yang dikenal memiliki kekuatan untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan.

Laksmi meraih prestasi akademik Polimoda Bachelor of Fashion Business cum laude 2020.  Laksmi juga menjadi sukarelawan mengajar bahasa Inggris untuk Hope for Bali, Yayasan Begawan dan mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak IIB di Karangasem, Bali.

Dari pengalamannya tersebut, ia menjumpai langsung bahwa literasi, minat baca anak-anak di Bali dan bahkan Indonesia masih perlu untuk ditingkatkan kembali. Laksmi merupakan blasteran Indonesia-Australia dari pasangan Ketut Suardana dari Bali dan Janet De-Nefee dari Australia.

Mereka merupakan penggagas dan pendiri Yayasan Muda Swari Saraswati. Yaysan tersebut didirikan pada 2004 sebagai yayasan nirlaba yang dibentuk dengan tujuan mendukung kehidupan masyarakat Indonesia melalui program-program seni dan budaya. Yayasan tersebut juga didirikan sebagai bentuk pemulihan akibat tragedi bom Bali.