Sukses

McDonald's Prancis Mulai Jual Produk Pakai Wadah Guna Ulang, Bakal Berlaku di Seluruh Dunia?

Warganet Prancis terbelah dua menanggapi penggunakan wadah guna ulang di McDonald's Prancis. Salah satu yang kontra mempertanyakan soal higienitas.

Liputan6.com, Jakarta - McDonald's Prancis menuai perhatian warganet setelah sebuah unggahan memperlihatkan langkah terbaru jaringan restoran siap saji itu terkait praktik keberlanjutan. Dalam sebuah unggahan foto yang beredar viral, pemilik akun menunjukkan produk kentang goreng, Happy Meal, dan minuman ditempatkan di wadah dan gelas yang bisa digunakan berulang kali.

"Benar-benar mencintai desain kemasan yang dapat digunakan kembali yang diperkenalkan di McDonald’s Prancis," cuit pemilik akun Twitter @juanbuis, dilansir dari Thred, Sabtu, 24 Desember 2022. 

Pada unggahan tersebut terlihat bahwa Juan memesan satu porsi kentang goreng berukuran besar dan satu porsi potato wedges berukuran kecil. Kedua makanan tersebut ditaruh di wadah bergaris-garis berwarna merah dengan logo khas McDonald’s di bagian bawah. Selain itu, terdapat gelas berisi minuman soda dan teh lemon.

Kemudian, cuitan ini sempat dicuit ulang oleh Presiden Prancis Emmanuel Marcon. Ia menambahkan keterangan, "Undang-undang anti-sampah bukan hanya akhir dari sedotan plastik. Lihatlah ke sekeliling Anda: di Prancis, perubahan sedang dilakukan untuk mengubah pola konsumsi dan mengurangi limbah kita." 

Masih pada unggahan yang sama, Juan memberikan foto terbaru dengan produk Happy Meal yang menggunakan kemasan guna ulang. Kotak tersebut didominasi warna merah dengan lambang khas McD di atas yang dibuat sekaligus sebagai pegangan. Kemudian, terdapat kemasan kentang goreng seperti pada foto pertama, serta satu gelas jus jeruk, dan satu cup es krim.

 

2 dari 4 halaman

Tanggapan Warganet

Unggahan ini menuai tanggapan positif dari sejumlah warganet Twitter. Mereka setuju dengan konsep ini karena lebih ramah lingkungan. “Sangat keren! Apakah kita tahu siapa yang membuat kemasan ini?.”

“Ini terlihat seperti pembuat film pada tahun 90-an mengasumsikan kita sudah memilikinya sekarang. Ayo pergi, retrofutirisme makanan cepat saji!" ujar salah satu akun yang berkomentar.

Di balik tanggapan positif dari warganet, nyatanya ada dua kekhawatiran yang disebutkan dalam kolom komentar Twitter, yaitu tingkat higienitas dan biaya lingkugan jangka panjang dari wadah baru tersebut. Melansir dari Euronews, salah satu pengguna Twitter mempertanyakan material yang digunakan untuk wadah guna ulang tersebut.

“Sampai McDonald’s mengonfirmasi peluncurannya, kami hanya dapat berasumsi bahwa itu adalah plastik atau silikon."

Selanjutnya, warganet Twitter juga menyebutkan bahwa kemasan tersebut tidak higienis. "Tidak ada yang akan mencuci kemasan dengan benar setelah digunakan dan entah bagaimana barang ini akan disimpan."

3 dari 4 halaman

Menjadi Franchise dengan Produk Daur Ulang

Melansir dari Thred, pihak McDonald's telah menetapkan target keberlanjutan lingkungan yang ambisius. Sebelumnya, McDonald’s sudah berhenti menggunakan sedotan plastik, styrofoam, dan plastik pada 2018.

Pada tahun yang sama, setengah dari kemasan McDonald's berasal dari bahan yang dapat diperbarui, didaur ulang, atau bersertifikat. Saat ini, sekitar 96,8 persen kemasan menggunakan material daur ulang atau bersertifikat.

Dalam kesempatan selanjutnya, McD juga ingin mengurangi sampah plastik dengan menawarkan mainan Happy Meal yang berkelanjutan. Pihaknya juga berjanji bahwa semua kemasan yang digunakan di seluruh dunia sepenuhnya dapat didaur ulang pada 2025.

Dalam situs resmi McD,  pihaknya bergabung dengan kampanye Perlombaan Menuju Emisi Nol PBB pada 2050. Pihaknya juga berpartisipasi dalam COP26 dengan para pajabat McD bergabung dalam panel untuk berbagi perkembangan penting dalam perjalanan iklim dunia dan untuk membahas pentingnya mengatasi perubahan iklim di panggung global.

Meski begitu, jumlah sampah kemasan yang dihasilkan McDonald's juga masih signifikan. McDonald's diperkirakan memproduksi tiga juta ton kemasan setiap menit yang menghasilkan dua juta ton sampah kemasan setiap tahun.

4 dari 4 halaman

Bangun Gerai Ramah Lingkungan di Indonesia

Dari dalam negeri, McDonald's Indonesia menerapkan praktik keberlanjutan lewat pembukaan gerai ramah lingkungan pertama di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Gerai yang dibuka mulai Oktober 2022 itu menggunakan solar panel dan penggunaan material campuran plastik daur ulang pada interior dan eksterior restoran.

Fitur tersebut dibuat dengan membentuk anyaman bunga tanjung di bagian eksterior. Selain menjadi sentuhan ala Indonesia, anyaman tersebut menjadi sun shading untuk menangkal sinar matahari.

Pada gerai ini juga disebutkan menggunakan ecobrick, yakni material batu bata yang terbuat dari campuran sampah plastik untuk pavement area parkir motor dan sebagian pagar pembatas lahan. Setiap dua kilogram ecobrick setara dengan mendaur ulang 88 ribu lembar plastik sekali pakai. 

Lantai pada balkon restoran pun menggunakan plat yang terbuat dari 80 persen material daur ulang. Tidak hanya itu, campuran plastik daur ulang juga dimanfaatkan pihak McD sebagai penanda musala dan toilet. Untuk hal efisiensi penggunaan, setiap toilet di gerai ini dilengkapi metode dual flush, di mana penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

"Gerai ini juga didukung 45 persen area resapan, termasuk lahan hijau," kata Director of Store Development Group McDonald's Indonesia, Ratna Wirahadikusumah.