Liputan6.com, Jakarta - Norwegia merupakan salah satu negara yang menerapkan konsep ramah lingkungan, bahkan beberapa tahun kedepan akan menjadi negara bebas emisi. Kini, Norwegia ingin membuat jaringan transportasi umum nol emisi pertama di dunia.
Melansir Euro News Sabtu, (24/12/2022), nantinya bus kota yang berbahan bakar diesel akan diganti dengan 450 bus listrik. Penerapan ini akan mulai diterapkan akhir 2023 untuk menjadi kota bebas emisi pertama di dunia pada 2030 mendatang.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Sirin Stav, Wakil Walikota Oslo menyebutkan bahwa perawatan pada bus listrik memiliki biaya yang lebih murah dibanding bus bahan bakar diesel. "Juga lebih murah untuk operator bus listrik," ujarnya.
Walikota sekaligus penanggung jawab lingkungan dan transportasi itu lebih lanjut menyebutkan perubahan bus ini merupakan situasi win-win solution. Adapun tujan dari program ini adalah untuk mengurangi emisi, mengurangi kebisingan di kota, dan meningkatkan kualitas udara.
Selain itu, pergantian bus ini diharapkan menghemat uang kota dalam jangka panjang. Philip Moetensen, Penasihat Senior di Badan Iklim Kota Oslo menyebutkan "Kami mengamati toko-toko tetap membuka pintunya ke jalan, bahkan ketika pekerjaan konstruksi sedang berlangsung di luar di trotoar," dikutip dari BBC, Sabtu (24/12/2022).
Selain itu, lebih lanjut ia menyebutkan para pekerja melaporkan komunikasi lebih baik karena tingkat kebisingan yang lebih rendah. Hal ini tak hanya akan membuat konsep ramah lingkungan tercapai dan lingkungan kerja sekitar lebih aman.
Transportasi Umum Listrik
Ini bukan pertama kalinya Norwegia memiliki transportasi listrik. Kota dengan 700 ribu penduduk itu telah meluncurkan kapal feri listrik yang melintasi fyord, semacam teluk yang berasalh dari lelehan gletser yang diapit di antara tebing.
Saat pemerintah dan aktivis bersiap untuk KTT iklim PBB COP27, yaitu pertemuan tahunan bagi ratusan delegasi negara yang membicarakan masa depan bumi dilakukan bulan depan di Mesir, para pemimpin negara mendorong kota-kota lain untuk mengikuti teladan Oslo. Ingvild Roerholt, penasihat masalah transportasi di grup lingkungan Norwegia ZERO, mengatakan peluncuran bus menandai langkah maju yang penting bagi kota Norwegia.
"Namun, penting diketahui bahwa Oslo ke depan memastikan ada transparansi berapa banyak emisi yang terkait dengan produksi feri dan kendaraan ini," tambahnya.
Kemudian, negara ramah lingkungan ini memiliki jalur trem. Ada juga banyak tujuan yang bisa dijangkau pengunjung dengan trem di antaranya yakni Taman Patung Vigeland, Stadion Bislett, Aker Brygge dan Grünerløkka.
Â
Advertisement
Penjualan Mobil Listrik Meningkat
Mobil listrik di Norwegia juga menjadi salah satu favorit bagi masyarakatnya, hal ini dibuktikan dengan melonjaknya pembelian mobil listrik pada tahun ini. Melansir dari Global Netizen, hingga Januari, mobil listrik menyumbang 17,6 persen dari pendaftaran kendaraan baru, sedangkan hibrida menyumbang 33,8 persen dan jumlahnya menjadi 51,4 persen jika digabungkan.
Kenaikan penjualan mobil listrik ini sesuai dengan komitmen negara tersebut yang ingin mengakhiri penjualan mobil bensin dan diesel pada 2025 mendatang. Parlemen Norwegia telah memutuskan bahwa semua mobil baru yang dijual pada tahun 2025 harus menjadi kendaraan nol emisi.
Hal ini merupakan tujuan yang ambisius sesuai dengan langkah-langkah kebijakan yang tepat. Para menteri Norwegia akan mencapai tujuan ini dengan memperkuat sistem pajak hijau, bukan larangan.
Pada undang-undang Norwegia menyebutkan bahwa mobil yang memiliki beremisi tinggi akan dikenakan pajak tinggi. Sementara untuk mobil beremisi nol akan mendapatkan pajak yang rendah. Selama beberapa tahun terakhir, pajak pembelian telah disesuaikan secara bertahap agar lebih menekankan pada emisi dan mengurangi bobot.
Punya PLTA
Selain listrik untuk mengurangi emisi, Norwegia juga menggunaka Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Sesuai dengan nama lainnya, yaitu Land of the Fjords topografi Norwegia sangat cocok untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air. Tenaga air memberikan dasar bagi industrialisasi negara pada akhir abad ke-19, dan tetap menjadi tulang punggung sistem tenaganya.
Melansir Hydropower, tenaga air secara teratur menyumbang lebih dari 95 persen dari total produksi listrik Norwegia, dengan sisa kecil terdiri dari panas dan, baru-baru ini, angin.Â
Sebagai salah satu yang mendapatkan akibat dari perubahan iklim, Norwegia mengalami peningkatan aliran air pada setiap sumber air. Hal ini membuat penambahan insentif lebih lanjut untuk proyek perluasan.
Sistem tenaga air Norwegia mendapat manfaat dari pasar listrik terbuka yang terintegrasi (Nord Pool) yang dibagi dengan negara tetangga lain di antaranya adalah Swedia, Denmark, Finlandia, Estonia, Lituania, dan Latvia. Sistem ini juga terhubung dengan sejumlah negara lain melalui jalur transmisi arus searah tegangan tinggi.
Advertisement