Sukses

Perjalanan Masjid Raya Al Jabbar dari Perencanaan 7 Tahun Lalu sampai Siap Diresmikan Akhir Tahun 2022

Masjid Raya Al Jabbar merupakan karya desain Ridwan Kamil saat masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Barat memiliki masjid baru yang ikonik. Dinamakan Masjid Raya Al Jabbar, lokasinya berada di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. Masjid ini baru akan diresmikan pada Jumat (30/12/2022).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil rencananya akan meresmikan masjid tersbeut. Uniknya, Masjid Raya Al Jabbar merupakan karya desain Ridwan Kamil saat masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.

Masjid Raya Al Jabbar atau disebut juga Masjid Terapung Gedebage.merupakan tempat ibadah umat beragama Islam yang istimewa. Selain dibangun dengan arsitektur unik, masjid ini mengandung filosofi dari salah satu Asmaul Husna, yakni Al Jabbar yang artinya Maha Perkasa.

Namun pembangunan masjid ini terbilang cukup lama, yaitu hampir tujuh tahun. Proses pembangunan masjid ini tentu dilatarbelakangi oleh gotong royong atau kerukunan untuk bergerak hingga bisa berdiri kokoh dan tegak.

Perancangan hingga pembangunan masjid Raya Al Jabbar sempat diterpa Pandemi Covid-19 yang memaksa penundaan pembangunan tersebut. Hingga target selesai pada 2020 pun kian mundur ke 2022 saat ini.Dilansir dari akun Instagram @humas_jabar Selasa 27 Desember 2022, simak tujuh tahun perjalanan pembangunan Masjid Raya Al Jabbar.

1. 2015-2017: Proses perancangan (desain) Masjid Al Jabbar oleh Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.

2. 2017: Pada tahun tersebut merupakan proses pembebasan lahan dan peletakan batu pertama di Masjid Raya Al Jabbar (29 Desember 2017) dan memulai awal pembangunan.

2 dari 4 halaman

3. 2018: Tahap I Pembangunan, meliputi:

1. Bangunan utama Masjid Raya Al Jabbar, luasnya 99 m x 99 m

2. Penutup Atap Kubah Utama menggunakan 6.136 lembar kaca

3. Disusun seperti sisik ikan, kubah akan berwarna-warni/ nantinya

4. 88 Canopy pada atap kubah utama

5. Rangka Minaret yang tingginya 99 m

6. Plaza luar untuk area terbuka

7. Instalasi WTP.

 

4. 2019: Tahap II Pembangunan, meliputi:

1. Pembangunan Struktur Jembatan, Struktur Kolam Reflektif, dan Struktur Plaza Bundar

2. Pemasangan lantai/keramik di lantai dasar

3. Pemasangan Plafond di lantai dasar

4. Perbaikan Ramp untuk difabel

lS, Site Development

6. Talang air hujan, Sewage Pit, AC dan Springkler

7. Backup Genset

 

5. 2020: Tahap III Pembangunan, meliputi:

1. Overstek Plaza Depan, Sheet Pile, Galian Tanah keliling masjid struktur rumah pompa, penutup Plat Lantai dan Oprit Jembatan.

2. Perkerasan Jalan Beton dan Pematangan Lahan3. Pasangan pintu dan jendela, Pekerjaan Sanitair.

 

6. 2021-2022: Tahap IV Pembangunan, meliputi:

1. Pekerjaan Masjid: Artwork, Plafond Masjid, pekerjaan lantai, special lighting, sound system, minaret, outdoor

2. Pekerjaan interior Ma’rodh: Struktur, Interior, MEP dan multimedia

3. Pekerjaan Landscape: Tapak, taman, struktur MEP dan sanitasi, menara pandang.

 

3 dari 4 halaman

27 Pintu

Sebelum peresmian, Ridwan Kamil mengecek persiapan Masjid Raya Al Jabbar (MRAJ). Hingga Senin, 26 Desember 2022, MRAJ sudah mencapai 97 persen. Sisanya akan dikebut selama beberapa hari dari sekarang.

"Sudah 97 persen, 3 persennya kita kebut 3 hari ke depan," kata Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis, dikutip dari kanal Regional Liputan6.com. Konsep dari bangunan Masjid Al Jabbar sendiri berasal dari rumus matematika yang identik dengan rumus aljabar. Ini terlihat dari ornamen rumit namun indah. Ilmuan matematika dunia juga bernama Aljabar.

Al Jabbar juga merupakan salah satu nama dari asmaul husna yang dituliskan di bagian mihrab masjid.  “Al Jabbar juga nama asmaul husna yang kita tuliskan di mihrab yang artinya agung. Kebetulan juga Al Jabbar bisa jadi singkatan Jawa Barat, jadi sudah takdirnya namanya berjodoh,” terangnya.

Masjid Al Jabbar juga dikonsepkan memiliki 27 pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten/kota di Jabar. Ukiran batik dari 27 pintu tersebut berbeda-beda sesuai kekhasan masing-masing daerah.“Ada pintu-pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten kota, ukiran batik dari pintu tersebut beda-beda sesuai khas daerahnya, jadi 27 wilayah ini terwakili ke Jawa Baratannya,” ujar Ridwan Kamil.

Adapun kapasitas masjid Al Jabbar dapat menampung 20 ribu jamaah hanya untuk lantai bawah. Untuk lantai atasnya yang mayoritas dipergunakan untuk jamaah perempuan mampu menampung hingga 3.000 orang.Di area Alun-alun pun dapat digunakan untuk salat karena sudah dipasang garis saf salat yang bisa menampung hingga 20 ribu jemaah.

4 dari 4 halaman

Museum Rasulullah

Secara keseluruhan, Al Jabbar tidak hanya sekadar masjid. Proyek kedua dari bangunan tersebut adalah museum Rasulullah dan sejarah Islam nusantara serta Jawa Barat yang terletak di lantai dasarnya.

Namun per 30 Desember 2022 nanti, proyek tersebut tidak bisa diresmikan dulu karena masih ada pekerjaan yang belum sepenuhnya rampung. Kemudian proyek ketiganya adalah danau pengendali banjir untuk wilayah Gedebage. Masjid yang berada di kelurahan Cimincrang ini seolah-olah berdiri terapung di atas air.

Kang Emil berharap, danau tersebut mampu mengendalikan banjir di wilayah Gedebage yang akhir-akhir ini sering terjadi. "Dan proyek keempatnya adalah taman yang mengelilingi masjid. Itulah kenapa program di sini tidak hanya membangun masjid tapi tiga urusan lainnya," ungkap Ridwan Kamil.

Akses menuju Masjid Al Jabbar ada tiga jalur. Yaitu jalur dari jalan Cimincrang, kemudian dari perempatan Gedebage (by pass Soekarno Hatta). Namun satu akses lagi belum bisa dibuka karena sedang diaudit, yaitu akses dari KM 149 tol Purbaleunyi.

Adapun untuk peresmian Masjid Al Jabbar pada 30 Desember 2022 nanti Pemprov Jabar sudah mengundang Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Menteri Agama untuk hadir