Liputan6.com, Jakarta - Neko Hodai alias layanan penyewaan kucing resmi dirilis di Jepang pada 15 Desember 2022. Melalui layanan ini, pelanggan dapat memperoleh kucing sewaan pilihan mereka dari tempat penampungan yang berpartisipasi dengan biaya bulanan sebesar 380 yen (sekitar Rp44 ribu-an).
Berdasarkan laporan SoraNews24, dilansir dari Japan Today, Kamis, 29 Desember 2022, mereka juga bisa dengan bebas mengembalikan kucing sewaan ke tempat penampungan yang sama atau tempat penampungan lain yang berpartisipasi. Begitu berita tentang layanan baru ini menyebar, banyak pecinta kucing online langsung terkejut.
Advertisement
Baca Juga
Ini disebabkan gagasan memiliki kucing untuk sementara, lalu mengembalikannya. Sistem seperti itu dianggap sama saja dengan pelecehan hewan. Ada yang menyebut layanan ini membuat kucing stres saat dipindahkan ke lingkungan baru dan bahwa hewan itu tidak boleh dilihat sebagai objek yang mudah dibawa-bawa.
"Itu menjijikkan," komentar seorang warganet, sementara yang lain menimpali, "Itu gila." "Kucing bisa mati karena stres bergerak. Ini benar-benar tidak patut dilakukan," sambung warganet lain.
"Apakah ini legal?" yang lain bertanya. "Kucing harus diberi rumah, tanpa semua stres yang menyertainya," komentar yang lain, sementara warganet berbeda menulis, "Anda tidak boleh berlangganan layanan untuk menerima makhluk hidup."
Banyak kemarahan diarahkan pada cara layanan ini dipasarkan juga. Nama Neko Hodai menggunakan istilah hodai yang sering ditemukan dalam kata-kata seperti tabehodai (makan sepuasnya) atau nomihodai (minum sepuasnya).
Penawaran makanan dan minuman tanpa batas ini menimbulkan rasa konsumsi sesuka hati dengan pengabaian sembrono yang merupakan antitesis dari kepemilikan hewan peliharaan.
Â
Sasaran Layanan
Namun, Nora Neko Bank, perusahaan berbasis di Tokyo yang menjalankan Neko Hodai, menjelaskan di situs web mereka bahwa layanan ini terutama ditujukan pada orang lanjut usia yang mampu menyediakan rumah yang baik dan membutuhkan pendamping, tapi khawatir tentang apa yang mungkin terjadi jika mereka meninggal sebelum kucing mereka.
Dengan cara ini, Neko Hodai bertindak sebagai semacam perantara antara pemilik dan tempat berlindung jika seekor kucing tiba-tiba tidak lagi bersama pemiliknya. Beberapa warganet berpendapat bahwa pelecehan dan penelantaran kucing telah berlangsung jauh sebelum Neko Hodai ada.
Juga, ada kemungkinan bahwa layanan tersebut dapat membantu mengurangi masalah ini secara keseluruhan dengan mengizinkan pemilik yang tidak cocok untuk dengan mudah "melepaskan" kucing mereka dengan aman.
"Beberapa orang yang tidak cocok dengan hewan peliharaannya akhirnya meninggalkan mereka. Mengembalikan mereka ke tempat penampungan setidaknya tampak lebih manusiawi," kata seorang warganet, sementara yang lain beranggapan, "Mampu mengembalikannya dengan mudah dapat mencegah beberapa orang menyalahgunakan hewan peliharaan mereka."
Advertisement
Tidak Ada Biaya Tambahan
"Tidak ada cukup orang untuk merawat semua kucing yang terlindung ini. Ini bisa membantu meringankan beban tempat penampungan," kata yang lain. "Kenyataan bahwa sebagian besar kucing ini tidak akan pernah mendapatkan rumah, dan sepertinya harganya sangat rendah, mereka tidak berusaha menghasilkan uang darinya."
Neko Hodai tidak membebankan biaya tambahan untuk menerima atau mengembalikan kucing dan mereka semua disterilkan atau dikebiri atas biaya Nora Neko Bank juga. Sulit untuk mengatakan dengan pasti tanpa melihat lebih dekat bagaimana mereka beroperasi, tapi tampaknya Neko Hodai ingin berperan sebagai layanan publik daripada perusahaan yang murni didorong untuk memberi keuntungan.
Ini tentu bukan kali pertama berita seputar kucing menarik perhatian publik. Sebelum ini, seekor kucing liar dilaporkan diadopsi pemain timnas Inggris, Kyle Walker dan John Stones, ketika berlaga di Piala Dunia Qatar 2022.
Melansir CNN, kucing liar yang diberi nama Dave oleh Stones itu harus menghabiskan empat bulan di karantina sebelum bisa bersatu kembali dengan keduanya. "Dia ada di sana suatu hari, jadi kami mengadopsinya, saya dan Stones," kata Walker pada saluran media resmi Asosiasi Sepak Bola.
"Beberapa orang benar-benar tidak menyukai kucing itu, tapi saya mencintainya," imbuh Walker. Stones menimpali, "Hari pertama kami sampai di sana ... Dave muncul. Setiap malam, dia duduk di sana menunggu makanannya."
Cat-ari
Melalui kunjungan dadakan ke stadion, sesi latihan, dan konferensi pers, kucing telah mencuri perhatian di Piala Dunia Qatar 2022. Kucing terlihat di sisi lapangan selama sesi latihan Prancis di awal turnamen, di mana pemain depan Randal Kolo Muani bercanda dengan wartawan bahwa menurutnya rekan setimnya Ousmane Dembele takut pada binatang.
"Ya, kucing. Ada kucing yang berkeliaran di luar ruangan. Saat kami makan di luar ruangan, ada kucing yang berkeliaran, dan Ousmane takut pada mereka. Itu membuat semua orang tertawa," katanya.
Sementara itu, pemain depan Brazil Vinicius Jr. diinterupsi seekor kucing ketika dia berbicara pada konferensi pers, pekan lalu. Seorang anggota staf Brasil terlihat mengelus hewan itu, sebelum mengambilnya dan menjatuhkannya dari sisi meja.
SBS News melaporkan, kucing-kucing yang mencuri perhatian selama Piala Dunia 2022 ini disebut tengah memperebutkan piala "Cat-ari." Tapi, kehidupan kucing liar Qatar bisa sangat keras.
Menurut Trap Neuter and Return (TNR), sebuah organisasi sukarelawan yang bekerja untuk meningkatkan kehidupan kucing liar Qatar, mereka menghadapi kehidupan yang kekurangan makanan, suhu musim panas yang secara teratur melewati 45 derajat celcius, jalan yang sibuk, dan kekejaman manusia.
Advertisement