Sukses

Mantan Taruna Ungkap Alasan Suka Berdandan Seperti Perempuan, Benarkah Berganti Kelamin?

Usai dari sekolah taruna pria ini menjadi konten kreator berpenampilan perempuan.

Liputan6.com, Jakarta - Konten kreator Elwan atau Eli Setiawan belakangan ini sempat viral. Ia mengunggah video perubahan dirinya dari seorang lelaki menjadi perempuan dalam sebuah video di akun TikToknya @sielwan_.

Dalam salah satu video yang diunggah, Elwan memperlihatkan transformasinya hingga mengundang berbagai respons dari warganet. Namun benarkah ia berganti kelamin menjadi seorang perempuan.

Ia terlahir sebagai seorang lelaki, dan berpenampilan layaknya anak lelaki pada umumnya sampai dirinya lulus SMK. Elwan juga pernah terlihat berambut cepak dan memakai seragam taruna yang gagah.

Sayangnya, saat menjalani sekolah taruna ia merasa tidak sesuai dengan keinginan hatinya, hingga akhirnya ia keluar pada 2017. Ia kemudian melanjutkan jalan hidupnya menjadi konten kreator berpenampilan perempuan.

"(Saya) Suka aja menjadi orang yang berbeda dari yang lain, selagi masih berpakaian tertutup, menutupi badan, fine-fine aja lagi pula itu juga salah satu seni dan fashion," tutur Elwan dalam salah satu unggahannya di TikTok.  Dalam beberapa video, Elwan juga sempat mengaku jika dirinya melakukan operasi plastik (oplas).

Hasilnya, wajah, rambut dan suaranya pun terlihat benar-benar seperti perempuan sungguhan.  Namun sebenarnya, kata dia hal tersebut hanyalah konten belaka.

Ia tidak memungkiri jika memang kerap melakukan perawatan di klinik kecantikan, tapi ia belum punya keinginan untuk melakukan operasi plastik.  "Alhamdulillah hanya perawatan aja di salah satu klinik kecantikan kebetulan saya juga kerjasama dengan klinik itu. Dari muka, badan dan suara sudah dari lahir memang seperti ini," terangnya.

2 dari 4 halaman

Ditentang dan Dicibir

Meski tidak melanjutkan pendidikannya menjadi seorang Taruna, Elwan mengaku bangga karena saat ini sudah menghasilkan uang yang cukup dari konten-kontennya yang menjadi perempuan. Ia juga sering tampil dan mempromosikan berbagai bisnis yang dijalankannya di TikTok, YouTube, Snackvideo hingga Instagram.

Ia mengungkap jika dirinya ingin bebas berekspresi dari penampilan pikiran dan gaya hidup. Hal itu tidak bisa dilakukannya jika menjadi seorang Taruna. Meski awalnya ditentang dan dicibir, pekerjaannya yang akhirnya menghasilkan pundi-pundi rupiah ini membuat keluarga dan orang terdekatnya menerima penampilan tersebut.

"Awalnya shock, pihak keluarga saudara tetangga pun banyak yang mencela dan mencemooh dan nyindir dll, bad respon lah tp lambat laut mereka luluh dan terbiasa karena saya jadi content creator pun tidak sia-sia karena alhamdulillah menghasilkan pundi-pundi rezeki," ujarnya.

Elwan juga tidak berpikiran untuk benar-benar mengubah penampilannya, misalnya menjadi seorang transgender karena ia melakukan semuanya semata-mata karena konten. "Saya akan tetap menjadi Elwan atau Eli Setiawan seperti yang sudah orang-orang kenal dan ya itu hanya konten aja karena saya bersyukur apa yang ada di diri saya yg tuhan berikan," pungkasnya.

 

 

3 dari 4 halaman

Transgender

Meski begitu berbagai konten Elwan sampai saat ini masih mengundang komentar yang beragam dari banyak warganet. "Padahal pas masih cowok ganteng lho, taruna lagi," komentar seorang warganet. "Tapi ada negrasa nyesel ga si ka? Udah ngelakuin itu semua?," tanya seorang warganet.

Bila Elwan tidak mau menjadi seoran transgender, langkah berbeda dilakuka oleh seorang anggota korps wanita TNI Angkatan Darat (Kowad) bernama Serda Aprilia Manganang. Ia pernah menjadi sorotan warganet. karena performanya yang baik sebagai pemain Tim Nasional Bola Voli Putri saat berlaga di Asian Games 2018 lalu.

Secara fisik, memang Aprilia Manganang nampak bak seorang pria. Ia memiliki tubuh yang kekar dan berotot. Ia pun sempat dicurigai sebagai seorang pria. Hingga akhirnya pada 2020, peraih tiga MVP Proliga ini menyatakan pengunduran dirinya dari dunia voli.

Kini, Aprilia Manganang diperkenalkan kembali sebagai seorang pria oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang saat itu dijabat oleh Jendral TNI Andika Perkasa. Hal tersebut baru diketahui usai pemeriksaan medis pada Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Nama barunya adalah Aprilio Pekasa Manganang.

"Saat dilahirkan dia punya kelainan pada sistem reproduksinya, Hipospadia," tutur Andika di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa , 9 Maret 2021, dilansir dari kanal Hot Liputan6.com.

Dikutip dari laman Rumah Sakit Universitas Indonesia, hipospadia terjadi ketika perkembangan saluran lubang kemih dan kulit penis terganggu sewaktu di dalam kandungan.  Meskipun tidak selalu dijumpai pada setiap kasus hipospadia, tetapi kondisi yang sering ditemukan adalah lubang penis yang terletak pada bagian bawah penis, penis yang menekuk ke arah bawah, dan kulit penis yang berlebihan di bagian atas penis.

4 dari 4 halaman

Penyebab Hipospadia

Melansir dari WebMD, jika hipospadia pada anak laki-laki tidak mereka tidak ditangani lebih awal, mereka mungkin harus duduk saat buang air kecil.  Ketika beranjak dewasa, mereka yang mengidap hipospadia akan mengalami masalah memiliki anak karena sulit untuk mengarahkan sperma mereka ke dalam vagina.

Prevalensi hipospadia adalah 1 per 250-300 kelahiran laki-laki. Angka tersebut meningkat 13 kali lebih mungkin pada laki-laki yang saudara dan orang tuanya menderita hipospadia.

Melansir kanal Health Liputan6.com, 9 Maret 2021, belum diketahui penyebab pasti dari kondisi hipospadia. Para dokter menduga faktornya adalah genetik. Hal ini mengingat kemungkinan hipospadia lebih tinggi jika anak laki-laki tersebut memiliki ayah atau saudara laki-laki yang lahir dengan hipospadia. Selain itu, kelainan ini juga terkait dengan beberapa sindrom genetik.

Selain faktor genetik, faktor kesuburan juga diduga menjadi penyebab timbulnya hipospadia. Sang ibu mungkin telah menggunakan terapi hormon atau obat untuk membantunya hamil.Pembedahan merupakan satu-satunya pilihan dan yang direkomendasikan bagi penderita hipospadia sedang hingga berat atau pada hipospadia ringan dengan derajat tekukan pada penis yang berat dan lubang penis yang sempit.

Operasi dilakukan untuk mengoreksi bentuk penis agar dapat buang air kecil dengan normal dan mengembalikan fungsi seksual. Selain itu, tindakan operasi juga dapat membentuk saluran kemih dan menempatkan lubang penis ke ujung jika memungkinkan.

Operasi hipospadia dapat dilakukan saat usia anak 6 bulan. Namun, kulup penis sangat penting dalam operasi ini karena dokter akan melakukan cangkok dari kulit tersebut. Oleh sebab itu, pasien dianjurkan untuk tidak disunat sebelum operasi.