Liputan6.com, Jakarta - Dua kota di Kanada: Banff dan Canmore, menolak jadi konvensional dalam perayaan malam Tahun Baru 2023. Sebagai bagian dari upaya berkembang untuk mengurangi efek stres pada satwa liar dan hewan peliharaan, mereka menarik kembang api bersuara paling kencang saat malam tahun baru.
Melansir Calgary Herald, Sabtu (31/12/2022), para pejabat di kedua kota pegunungan tersebut mengatakan bahwa diskusi dengan kelompok lingkungan dan penduduk telah menghasilkan perubahan. Mereka mencoba mencapai keseimbangan antara menghormati satwa liar dan memelihara acara yang menyatukan masyarakat.
Advertisement
Baca Juga
"Kembang api telah jadi percakapan yang benar-benar mempolarisasi," kata Chris Bartolomi, pengawas seni dan acara untuk Kota Canmore. "Banyak warga percaya ini adalah tradisi penting, perayaan arak-arakan indah yang menandai sesuatu yang istimewa."
"Tapi yang lain tidak begitu bersemangat (atas gagasan itu), dan mereka pikir kita seharusnya tidak memilikinya sama sekali," imbuhnya.
Pejabat Canmore mengunggah di Twitter minggu ini bahwa kota itu akan menghilangkan kembang api "paling kencang" dari perayaan malam tahun baru. Ini terutama yang menggunakan peluit dan menghasilan efek suara ledakan untuk meminimalkan efek stres pada hewan di sekitar kota.
Sementara, Pejabat Kota Banff mengatakan, mereka telah menggunakan kembang api yang "lebih tenang dan berdampak rendah (terhadap lingkungan)" sejak 2018 untuk perayaan nasional Kanada dan malam Tahun Baru. "Kami ingin meminimalkan dampak terhadap satwa liar di kota dan taman nasional di sekitar, karena kembang api yang keras dapat membuat mereka sangat stres," kata Jason Darrah, direktur komunikasi dan pemasaran Kota Banff.
Mengurangi Efek pada Satwa Liar
Darrah menambahkan bahwa pengurangan kebisingan termasuk menghilangkan meluncurkan perangkat yang menghasilkan ledakan sekunder yang keras ketika kembang api mencapai ketinggian lebih tinggi.
"Beralih ke kembang api efek khusus yang lebih tenang membantu kami memenuhi peran kepemimpinan Banff di bidang pelestarian lingkungan. Kami mencoba melihat semua yang kami lakukan dan menentukan apakah kami dapat meminimalkan dampak kami terhadap lingkungan," ia mengklaim.
Darrah mengatakan, ide untuk pertunjukan kembang api dengan kebisingan rendah berasal dari kelompok lingkungan Bow Valley Naturalists, yang menyatakan keprihatinannya terhadap efek kebisingan pada satwa liar dan hewan peliharaan.
Darrah mengatakan, Parks Canada juga menyampaikan bahwa efek dari kebisingan telah diamati secara anekdot pada satwa liar, seperti burung bersarang dan rusa musim dingin.
Peter Duck, presiden Bow Valley Naturalists, mengatakan bahwa meski kelompok tersebut menghargai langkah untuk mengurangi efek kembang api pada satwa liar, mereka berharap dapat melihat upaya berkelanjutan lainnya.
Advertisement
Diklaim Ramah Lingkungan
Duck berkata, "Kami memahami pentingnya (tradisi) merayakan bersama komunitas dan para pelancong. Sama pentingnya, kami percaya perayaan ini harus (dilakukan) dengan cara yang meminimalkan gangguan terhadap penduduk, hewan peliharaan, dan terutama satwa liar di dalam dan di sekitar komunitas kami."
Kedua kota juga akan menggunakan kembang api dengan bahan ramah lingkungan yang hanya terbuat dari karton, bukan plastik. Artinya, mereka akan hancur di udara atau terurai segera setelah menyentuh tanah.
Perayaan malam Tahun Baru 2023 berlangsung pada pukul 5 sore di Canmore, dengan kegiatan termasuk skating umum gratis, pertunjukan musik, pesta dansa DJ, serta adanya penjual kerajinan dan makanan. Putaran kembang api pertama akan dimulai pukul 8 malam, diikuti kembang api lain pada tengah malam, waktu setempat.
Di Banff, perayaan dimulai pukul 6 sore di Central Park, dengan panggung musik, pertunjukan tari, kereta untuk balita, sepatu luncur dan sepatu salju, serta cokelat panas dan marshmallow untuk dipanggang di atas api, lalu diakhiri dengan pertunjukan kembang api tengah malam.
Polusi Cahaya
Sementara kembang api jadi masalah lingkungan dari waktu ke waktu, lampu kota yang menyala sepanjang malam di sepanjang tahun telah dilaporkan sangat mengganggu fenologi tanaman perkotaan. Penelitian yang ditulis Associate Professor di Departemen Ilmu Geologi dan Atmosfer, Iowa State University, AS, Yuyu Zhou, menunjukkan bagaimana lampu memperpanjang musim tanam di kota-kota.
Ini dapat memengaruhi banyak hal, mulai dari alergi hingga ekonomi lokal. Dalam penelitian bersama koleganya, melansir Japan Today, Zhou menganalisa pohon dan semak di sekitar tiga ribu lokasi di kota-kota AS untuk melihat bagaimana mereka merespons kondisi pencahayaan yang berbeda selama lima tahun.
Tumbuhan menggunakan siklus siang-malam alami sebagai sinyal perubahan musim. Mereka menemukan bahwa cahaya buatan telah mempercepat tanggal mekarnya kuncup bunga di musim semi dengan rata-rata sekitar sembilan hari lebih cepat dibandingkan dengan situs tanpa lampu malam hari.
Waktu perubahan warna musim gugur pada daun lebih kompleks, tapi perubahan daun masih tertunda rata-rata hampir enam hari di 48 negara bagian. "Secara umum, kami menemukan bahwa semakin kuat cahayanya, semakin besar perbedaannya," para peneliti mencatat.
Mereka juga memproyeksikan pengaruh masa depan lampu malam hari untuk lima kota AS: Minneapolis, Chicago, Washington, Atlanta, dan Houston, berdasarkan skenario yang berbeda untuk pemanasan global di masa depan. Juga, peningkatan intensitas cahaya malam tahunan hingga satu persen.
"Kami menemukan bahwa peningkatan cahaya malam hari kemungkinan akan terus menggeser awal musim lebih cepat, meski pengaruhnya pada waktu perubahan warna musim gugur lebih kompleks," lapor pihaknya.
Advertisement