Sukses

Influencer Nyaris Diusir dari Universal Studio Jepang Gegara Pakai Rok Mini

Sebelum masuk Universal Studio Jepang, influencer ini diminta menarik turun roknya.

Liputan6.com, Jakarta - Etika berpakaian pengunjung taman hiburan kembali jadi berita utama. Kali ini, giliran seorang pengunjung Universal Studio Jepang yang nyaris diusir dari area taman hiburan tersebut. Adalah Sherrine alias Shunicorn, influencer Singapura yang menceritakan pengalaman "mendebarkan" itu. 

Melansir AsiaOne, Sabtu, 31 Desember 2022, kreator konten kebugaran dan kecantikan ini membagikan pengalaman tentang bagaimana pilihan pakaiannya hampir membuatnya diusir dari taman hiburan di Osaka tersebut. Kronologi kejadiannya dipaparkan Sherrine dalam sebuah klip TikTok yang diunggah Kamis 29 Desember 2022.

Saat tiketnya dipindai untuk memasuki taman hiburan, Sherrine dihentikan seorang staf wanita. Ia disebut berbicara dengan rekannya dalam bahasa Jepang, lalu "menunjuk rok saya."

Sherrine mengaku mengenakan crop top pink cerah, rok mini, legging berwarna kulit, dan sepatu bot setinggi lutut. Pakaian ini ia gambarkan sebagai "apa yang biasa (ia) kenakan di Singapura." Tapi karena saat itu musim dingin, ia juga mengenakan syal dan mantel musim dingin.

Karena tidak mengerti bahasa Jepang, kedua staf taman hiburan itu kembali dengan seorang rekan berbahasa Inggris yang meminta Sherrine untuk "menarik turun roknya" dan "mengancingkan mantel musim dinginnya."

Pada titik ini, Sherrine berbagi bahwa ia "sangat terkejut" karena ia "tidak tahu bahwa USJ memiliki aturan berpakaian" dan mencoba menjelaskan pada staf bahwa ia memakai legging. Untungnya, ia berhasil masuk, tapi tidak sebelum mengakui bahwa ia "sangat takut bahwa (ia) benar-benar akan ditolak untuk masuk" karena "menantikan untuk bersenang-senang di USJ."

2 dari 4 halaman

Kode Berpakaian

Merujuk pada kebijakan kode pakaian Universal Studios Jepang, itu mengungkapkan bahwa "busana yang dapat menyinggung ketertiban umum, seperti paparan kulit yang berlebihan," akan membuat pemakaiannya dilarang masuk area taman hiburan.

Setelah menelurusi sendiri aturan taman hiburan, Sherrine mengakui bahwa ia "agak mengerti mengapa mereka tidak mengizinkannya masuk" pada awalnya. Ia berharap ceritanya dapat jadi "pengingat bagi siapa pun yang pergi ke Jepang untuk mengikuti aturan berpakaian" dan "tidak membuat kesalahan yang sama seperti yang (ia) lakukan."

Hanya dua bulan lalu, taman hiburan itu berkicau tentang bagaimana para tamu dengan pakaian terlalu terbuka dapat diminta meninggalkan taman. Tweet tersebut merujuk pada insiden di mana sekelompok wanita mengenakan pakaian seperti pakaian dalam berbagi serangkaian foto yang mereka ambil di taman hiburan itu.

Di Jepang, karena selera berpakaian mereka yang konservatif, paparan kulit yang berlebihan dilarang, jadi tidak boleh mengenakan atasan terbuka atau celana pendek. Juga, tidak boleh memakai sandal jepit, menurut YouTuber internationally ME yang berbasis di Tokyo.

 

3 dari 4 halaman

Pengakuan Keterkejutan

Legging atau celana yoga biasanya dikenakan dengan celana pendek atau rok di atasnya. Mereka dianggap sebagai stoking, dan wanita Jepang tidak akan memakainya sebagai busana tunggal.

Di bagian komentar video TikTok Sherrine, beberapa warganet mengaku sama terkejutnya saat mengetahui kode pakaian Universal Studios Jepang. Salah satu komentator menyebut bahwa "masuk akal karena ini adalah destinasi ramah keluarga."

Sementara pengguna lain berkomentar bahwa kita harus menghormati budaya orang lain dengan mengikuti aturan mereka. Yang lain membela Sherrine dengan satu komentator mengatakan bahwa ia melihat pengunjung lain dengan rok mini ketika berada di taman hiburan itu.

Warganet lain menambahkan bahwa ia biasanya tidak membaca kode berpakaian untuk taman hiburan. Di sisi lain, pada pertengahan tahun ini, sebuah taman hiburan di Taiwan memicu protes publik setelah menawarkan diskon hanya pada pengunjung berseragam sekolah dengan rok pendek.

Taman hiburan bernama Leofoo Village Theme Park ini menjual tiket masuk dengan diskon sebesar 17 dolar AS. Diskon tersebut diberikan pada siapa saja yang datang dengan seragam sekolah rok pendek, menurut laporan CNA, dilansir dari Business Insider.

4 dari 4 halaman

Berisiko Sebabkan Masalah Privasi

Selain itu, pengunjung yang mengenakan rok seragam sekolah yang setidaknya 10 cm di atas lutut juga dapat mengklaim sesi foto gratis, outlet tersebut melaporkan. Kampanye ini memicu gelombang kemarahan di antara mereka yang mengatakan bahwa kampanye itu menjadikan perempuan sebagai objek, menurut CNA.

"Ada sesuatu yang cabul tentang hal ini," komentar warganet di forum online. Wu Tzu-ying, direktur eksekutif kelompok nirlaba Yayasan Wanita Modern, mengatakan pada CNA bahwa promosi taman hiburan dapat menyebabkan masalah privasi dan meningkatkan risiko wanita dilecehkan.

Seorang perwakilan dari taman hiburan mengatakan bahwa kampanye ini dirancang untuk memberikan siswa "tamasya yang tidak terlupakan" dalam menandai musim akhir tahun ajaran. Perwakilan itu  menambahkan bahwa tidak ada batasan jenis kelamin atau usia pada setiap pengunjung yang ingin mengambil tiket diskon, yang berarti laki-laki juga bisa datang memakai seragam sekolah dengan rok.

Menurut situs webnya, promosi tersebut berlangsung hingga 31 Agustus 2022.