Sukses

Tampil Beda, Mawar Eva de Jongh Jadi Psikopat di Puisi Cinta yang Membunuh

Mawar Eva de Jongh mengaku senang bisa memerankan tokoh yang berbeda dari sebelumnya di Puisi Cinta yang Membunuh.

Liputan6.com, Jakarta - Mawar Eva de Jongh selama ini dikenal selalu memerankan tokoh protagonis yang tidak terlalu banyak menampilkan emosinya dan hampir selalu tampil cantik. Hal itu membuatnya berusaha keluar dari zona nyamannya dalam berakting lewat film Puisi Cinta yang Membunuh.

Di film yang disutradarai sineas legendaris Indonesia, Garin Nugroho itu, Mawar berperan sebagai psikopat. Tak hanya itu, ia juga memerankan dua tokoh sekaligus. Mawar menyebut sangat senang dapat memerankan tokoh antagonis tersebut.

Dilansir dari video Kapanlagi.com dan berbagai sumber lainnya, Mawar Eva mengaku senang bisa memerankan tokoh yang berbeda dari sebelumnya. Mawar berperan sebagai Ranum yang punya keanehan sejak kecil.

Namun ternyata ia merasakan ada sosok jahat yang menyelimuti kehidupannya, yaitu Ranting. Mawar pun memerankan dua karakter itu sekaligus. "Bersyukur banget bisa terpilih menjadi Ranum, diberikan Tuhan menjadi seseorang yang baru," ujar Mawar

Keduanya bak sosok yang berbeda. Ranum dengan kebaikannya dan Ranting yang penuh dendam. Meski memerankan tokoh antagonis wanita berusia 21 tahun ini mengatakan tak ada yang tertinggal dari Ranting di kehidupan aslinya. Ranting hanyalah sosok dalam film.

"Puji Tuhan, nggak, sih, aku meninggalkan karakter itu di film. Nggak pernah sampai kebawa ke kehidupan nyata," ungkapnya. Untuk membantu menjiwai karakternya, Garin Nugroho selaku sutradara memberikan film-film yang disarankan untuk ditonton oleh Mawar.

 

 

2 dari 4 halaman

Mengisi Soundtrack

Sang aktris juga melakukan banyak sesi diskusi dengan sutradara. Selain itu, ia pun belajar dengan acting coach. "Yang aku lakukan pasti menonton rekomedasi film yang diberikan sama Mas Garin, belajar bareng sama teman-teman acting coach. Aku ngobrol sekaligus diskusi bareng sama Mas Garin juga," terang Mawar.

Film horror pertama Garin Nugroho ini menjadi kesempatan langka bagi Mawar untuk mengeksplor karakter yang tak biasa tersebut. Bahkan, untuk mendalami karakternya, kekasih Bryan Domani ini mendapat bimbingan khusus dari seorang psikolog.

Selain menjiwai karakter, Mawar harus menghafal skenario yang menggunakan bahasa baku. Untuk menyesuaikan hal tersebut, ia berlatih bicara bahasa baku dengan orang terdekat.

"Awalnya memang ada penyesuaian kata yang di film ini karena cukup baku. Mungkin menyesuaikannya dengan cara ngobrol sama orang-orang terdekat pakai kata baku," ujarnya.

Tak hanya berakting, Mawar juga mengisi soundtrack film Puisi Cinta yang Membunuh. Ada dua buah lagu yang diciptakan untuk film ini. Salah satunya dinyanyikan oleh Mawar Eva.

 

3 dari 4 halaman

Sinopsis

Film Puisi Cinta yang Membunuh ini menceritakan sosok perempuan cantik bernama Ranum (Mawar Eva de Jogh) yang mudah terpikat dan selalu terperangkap dengan kata-kata indah dan puitis dari laki-laki. Hal tersebut yang membuat Ranum jatuh cinta kepada seorang pria yang diperankan oleh Baskara Mahendra. Kehidupan percintaannya sangat indah dan berjalan bahagia.

Sampai pada suatu ketika ada sosok laki-laki lain yang diperankan oleh Morgan Oey. Pria ini mencoba untuk menggoda Ranum dengan kalimat manis dan kemampuan masak yang dimilikinya. Lalu tiba-tiba pria tersebut dibunuh dengan cara ditusuk tanpa alasan yang jelas, hingga kepalanya dipertontonkan di sebuah meja dalam pertemuan pesta berkostum hantu.

Kematian pria tersebut membuat Ranum trauma dan merasa ada sesuatu yang janggal. Sejak saat itu, Ranum juga merasa diintai oleh sosok misterius yang mulai membuatnya ketakutan. Ranum merasa tidurnya sudah tidak nyenyak lagi semenjak saat itu dan saat rumahnya tiba-tiba didatangi orang tidak dikenal.

 

4 dari 4 halaman

Adaptasi Buku Kumpulan Puisi

Kehidupan Ranum yang sebelumnya indah, romantis dan penuh situasi puitis berubah menjadi penuh teror dari sosok yang misterius. Teror berlanjut saat Ranum mendapat serangan fisik dari orang yang tidak dikenal. Teror juga dialami oleh Baskara Mahendra. Lalu siapakah sosok misterius tersebut? Apakah Ranum dapat terbebas dari teror mengerikan?

Senada dengan judulnya, film ini diadaptasi dari buku kumpulan puisi karangan sang sutradara yang berjudul Adam, Hawa dan Durian.Puisi Cinta yang Membunuh sudah tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada hari ini, Kamis (5/1/2023).  Selain Mawar Eva de Jongh, film ini juga dibintangi oleh Raihaanun, Baskara Mahendra, Morgan Oey, Ayu Laksmi, Kelly Tandiono, dan masih banyak lagi.

Menurut produse Chand Parwez, Puisi Cinta yang Membunuh awalnya diundang untuk melakukan world premiere di Rotterdam, Belanda. "Film ini sebenarnya diundang untuk world premiere di Rotterdam, tapi pada saat diundang, kami sudah dipinang duluan oleh JAFF-NETPAC, sehingga kami pilih premiere di Indonesia," ungkap Chand Parwez, dilansir dari laman Kapanlagi.com, Rabu, 4 Januari 2023.

Tak hanya itu, ketika proses syuting selesai hingga siap rilis, film Puisi Cinta yang Membunuh langsung mendapat undangan dari berbagai festival. Namun pihaknya memutuskan untuk melakukan premiere di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF).

"Pihak IFFR tetap mengundang kami untuk hadir. Bahkan salah satu pengamat film asal Inggris, Andrew Martin, memberi review sangat menarik," tukas Parwez.

Â