Liputan6.com, Jakarta - Popularitas Bali sebagai destinasi wisata favorit para wisatawan lokal maupun mancanegara atau turis asing tak perlu diragukan lagi. Keindahan Bali yang juga tersebar di media sosial pun membuat banyak orang semakin penasaran ingin berkunjung.
Saat di Bali, banyak destinasi maupun spot wisata ikonik yang jadi tempat berfoto wajib bagi para wisatawan. Seorang wanita turis asing membagikan momen ketika dirinya menghampiri salah satu spot foto ikonik di Bali. Cerita itu kemudian ia bagikan melalui akun TikTok @jessculotta.
Â
Advertisement
Baca Juga
Dalam unggahan itu, turis asing ini berkunjung ke Pura Penataran Agung Lempuyang atau sering disebut Pura Lempuyang Luhur yang berlokasi di lereng Gunung Lempuyang, Karangasem, Bali. "Kenyataan untuk mendapatkan foto ikonik ini di Bali," tulis wanita tersebut di awal video.
Wanita itu mengaku tiba pukul 8 pagi lalu ia mendapatkan kain sarung untuk digunakan. Wanita yang tengah datang bulan tidak diperbolehkan masuk ke area pura.
Para turis yang ingin berfoto akan diberikan nomor antrean agar lebih terorganisir. Wanita ini lantas harus menunggu sekitar 2,5 jam untuk bisa berfoto di spot pura yang sangat ikonik di Bali itu. Sayangnya, saat ia datang cuaca sedang tidak baik karena hujan.
"Ketika nomormu dipanggil, itu adalah giliranmu tanpa mempedulikan cuaca," terangnya. Kita pun bisa melihat ada beberapa orang yang tetap mengambil foto di tengah hujan.
Â
4 Pose Saja
Pengunjung hanya diperbolehkan mengambil foto dengan empat pose saja agar antrean tidak terlalu lama. Orang yang mengambil foto akan memakai cermin di bagian bawah untuk menghasilkan foto yang menarik dan ikonik.
Unggahan ini lantas menarik banyak perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi unggahan ini. "Aku suka bagaimana mereka mengorganisi orang untuk berfoto di sana," komentar seorang warganet. "Itu sangat keren karena terorganisir. Tidak perlu berdesak-desakkan di tengah keramaian, atau bertemu orang yang tak memberikanmu kesempatan untuk berfoto," komentar warganet lainnya.
"Aku pergi ke sana tahun 2019, terima kasih Tuhan belum ada TikTok waktu itu. Aku nggak menunggu sama sekali," tulis warganet lainnya. Sampai berita ini ditulis, unggahan tentang spot foto ikonk di Bali itu sudah ditonton lebih dari 4,2 juta kali dan disukai lebih dari 316 ribu kali.
Pura Lempuyang Luhur atau Gerbang Surga (The Gate of Heaven) memang termasuk salah satu titik turis biasanya akan berswafoto dengan kostum dan pose sedemikian rupa. Wajar saja mengingat sudut ini menawarkan pemandangan megah julangan Gunung Agung dan asrinya lanskap Bali sebagai latar belakang.
Advertisement
Kolam Air
Ditambah, arsitektur salah satu pura tertua di Bali ini sangat khas. Keberadaan 'Gerbang Surga' sering dianggap sebagai representasi batas antara dua dunia. Foto-foto di tempat ini selalu menawan sampai realita menampar.
Lewat sebuah kicauan di akun Twitter-nya, penyuting Fortune Magazine, Polina Marinova, membagikan pengalaman ketika memotret salah satu sudut paling fotogenik di Bali dan membuka mata publik akan kenyataan.
Pada kicauan ersebut, Polina mengatakan bahwa apa yang tersaji di depan kamera bukanlah panorama sebenarnya di depan mata. Gerbang bergaya Bali dan pemandangan Gunung Agung memang berhasil mengambil hati, tapi refleksi seolah ada kolam air di dekat gerbang nyatanya semata trik fotografi.
Ia menuliskan, demi menghasilkan foto yang biasanya terlihat di Pura Lempuyang Luhur, fotografer akan memegang cermin yang ditaruh di bawah lensa sehingga menciptakan refleksi dari gerbang dan langit. Efek ini menambah kesan dramatis dalam foto-foto yang dibagikan. "Harapan dan mimpi saya buyar setelah tahu kalau 'air' di Gerbang Surga ternyata 'dibuat' dari cermin yang ditaruh di bawah kamera," tulis Polina di unggahan tersebut.
Â
Lewati 1.700 Anak Tangga
Kicauan ini mengundang reaksi warganet. Beberapa di antaranya membagikan situasi sebenarnya di lokasi yang dimaksud sang editor. "Beginilah penampakan sebenarnya di lokasi," tulis salah saorang warganet. Tapi, tak bisa dipungkiri Paolina bahwa trik kamera ini sungguh jenius. "Saya mungkin akan mempertimbangkan melakukan itu di Central Park (New York)," balasnya.
Pura Lempuyang Luhur termasuk salah satu pura paling suci di Bali, dan paling sulit diakses. Kuil ini terletak di puncak dengan 1.700 anak tangga melalui hutan dengan ketinggian yang hampir mencapai 1.200 meter di atas permukaan laut. Anda juga harus waspada dengan kera abu-abu berekor panjang yang berlarian di sekitar hutan di sepanjang jalan.
Pendakian ke Pura Luhur Lempuyang biasanya memakan waktu sekitar 1,5 sampai dua jam, tergantung pada tingkat kebugaran Anda, tetapi begitu sampai di puncak, Anda akan dihadiahi dengan keindahan mistis peninggalan kuno dan pemandangan yang spektakuler. Untuk mendapatkan panorama terbaik, disarankan berkunjung pada hari yang cerah.
Advertisement