Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, duduk di kelas bisnis atau kelas utama dalam pesawat adalah gengsi. Tapi, apakah selalu demikian?
Sebuah unggahan video yang viral di TikTok memperlihatkan balita bernama Kaelus yang berusia 15 bulan. Seumur hidupnya, ia sudah empat kali diajak terbang bersama orangtuanya sejak berusia 9 bulan dan seluruhnya duduk di kursi bisnis atau kursi first class.Â
Dalam video yang diunggah pemilik akun @krysflyer, sang ibu yang menolak disebutkan namanya menjelaskan Kaelus pertama kali diajak terbang untuk mengunjungi Christchurh, Selandia Baru. Mereka duduk di kelas bisnis dari Singapura.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian penerbangan yang kedua kalinya, mereka terbang dari Queenstown, Selandia Baru, ke Sydney, Australia, dengan menumpang kelas bisnis di pesawat Qantas Airlines. Keluarga itu kembali menumpang pesawat maskapai yang sama untuk pulang ke Singapura, tetapi kali ini duduk di kelas utama.
Pada penerbangan terakhir, keluarga tersebut menuju ke Jakarta untuk merayakan hari ulang tahun pernikahan keempat yang juga duduk tidak di kelas ekonomi. Harga tiket pesawat yang harus dibayar untuk Kaelus 300 dolar AS atau yang setara dengan Rp4,5 juta, ditambah dengan pajak 150 dolar AS atau Rp2,2 juta sehingga total harga yang harus dibayar adalah sekitar Rp6,7 juta.
"Sejak saat itu, dia juga naik first class ke Tokyo dan kebetulan dia akan mencoba kelas suite pertamanya ke London besok," tutur sang ibu pada Asia One, dikutip Kamis, 12 Januari 2023.
Dia juga menambahkan bahwa untuk perjalanan mereka yang akan datang, keluarga tersebut memilih akan terbang dengan menggunakan kelas bisnis, pertama, dan suites.
Alasan Keluarga
Dalam video TikTok yang diunggah pada 3 Januari 2023 itu, ibu Kaelus secara singkat membagikan alasannya. "Apakah kita memanjakan bayi kita karena menerbangkannya di kelas satu?" tulisnya pada awal video tersebut. Â
"Kami tidak percaya kami memanjakannya karena dia sebenarnya terlalu muda untuk memahami perbedaan antara berbagai kabin," katanya kepada Asia One."Bagi Kaelus, itu hanya sebuah moda transportasi," lanjutnya.
Dia mengatakan fokus utama saat membeli tiket kelas bisnis dan di atasnya adalah untuk memudahkan mereka menjaga Kaelus saat berpergian. Sebagai contoh, ketika mengajak bayi terbang ke luar negeri, berarti separuh barang bawaan akan diisi dengan kebutuhan.
"Jatah bagasi ekstra akan selalu berguna. Bagi kami, berarti mengurangi satu hal dari pikiran karena kami tidak perlu khawatir tentang menimbang bagasi," jelasnya.
Selain itu, perhatian ekstra dari pramugari juga memberikan pengalaman yang lebih menggembirakan. "Banyak dari mereka yang secara sukarela bertanya apakah kami membutuhkan bantuan, misalnya mencuci botol susu, membawakan mainan, membantu memotong makanannya menjadi porsi lebih kecil," jelas si ibu.
Advertisement
Sering Bepergian
Duduk di kursi utama juga membuat mereka lebih tenang selama pandemi karena semakin sedikit orang yang bepergian dalam bisnis atau first class,kecil kemungkinan bayi akan jatuh sakit. Ketika bepergian, Kaelus menikmati diskon 10 persen dari tarif dewasa karena usianya di bawah dua tahun. Bagi kedua orangtuanya, ini merupakan harga yang bagus terutama untuk kabin kelas satu dan suite yang memiliki kursi yang sangat terbatas. Tiket mereka sendiri dibayar menggunakan kombinasi uang tunai dan miles, kata ibu Kaelus.
Pasangan suami istri tersebut lewat akun TikTok @krysflyer kerap kali membagikan momen mewahnya. Pada video tahun 2019, terlihat hidangan makan yang disajikan dengan fasilitas yang didapatkan pada kelas bisnis dengan Singapore Airlines.
Kedua pasangan asal Singapura tersebut juga sempat mengunggah pembuatan paspor bayi untuk Kaelus di Otoritas Imigrasi dan Pos Pengecekan (ICA) untuk Kaelus. "Pergi ke ICA untuk mempercepat proses setelah lima minggu menunggu," tulisnya dalam keterangan.
Video selanjutnya menampilkan Kaelus sedang membawa paspor sampul merahnya di dalam pesawat menuju Christchurch. Dalam perjalanan 10 jam tersebut terlihat bocah 15 bulan tersebut terlihat senang.
Sementara untuk perjalanan terbarunya ke London, mereka menggunakan kelas suite pada Rabu, 10 Januari 2023. Pada video tersebut terlihat Kaelus bersama sang ibu menggunakan baju kembar.
Komentar Negatif
Ibu Kaelus mengatakan dia tidak terpengaruh oleh kolom komentar di Tiktok. Menurutnya, hal apa pun yang masuk ke internet, pasti akan ada beberapa reaksi negatif. "Terutama seputar fakta bahwa kami memanjakannya," aku ibu muda itu.
Dia juga mengungkit komentar warganet lainnya yang mengkhawatirkan anaknya akan mengganggu penumpang lain bila duduk di kelas premium. Meski begitu, ia mengabaikannya.
"Mereka yang telah menyaksikannya di penerbangan secara langsung tahu bahwa dia (Kaelus) berperilaku sangat baik," katanya, menambahkan bahwa tidak hanya pramugari yang memuji perilakunya, tetapi juga sesama penumpang.
Meski begitu, ia menyebut mayoritas netizen sangat positif. "Kebanyakan orang merasa Kaelus sangat beruntung - bukan hanya mereka, kami juga berpikir demikian!"
"Kaya dari lahir," tulis salah satu akun pada kolom komentar.Â
Menanggapi hal ini, sang ibu membalas "Sangat setuju, butuh waktu beberapa tahun dari kursi ekonomi Scoot, kelas ekonomi SQ, Ekonomi Premium SQ, Kelas Bisnis SQ, first class SQ ðŸ˜."
Â
Advertisement