Sukses

6 Fakta Menarik Kosovo, Negara Eropa Pusat Kerajaan Serbia di Abad Pertengahan

Kosovo dulunya pusat kerajaan Serbia di abad pertengahan dan merupakan negara merdeka yang dideklarasikan sendiri di wilayah Balkan, Eropa.

Liputan6.com, Jakarta - Kosovo merupakan negara merdeka yang dideklarasikan sendiri di wilayah Balkan di Eropa. Meskipun Amerika Serikat dan sebagian besar anggota Uni Eropa (UE) mengakui deklarasi kemerdekaan Kosovo dari Serbia pada 2008, Serbia, Rusia, dan sejumlah besar negara lain—termasuk beberapa anggota UE tidak mengakui.

Mengutip dari Britannica, Jumat (13/1/2023), kurangnya konsensus internasional, Kosovo tidak segera diterima di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tapi pada 2010 Mahkamah Internasional memutuskan deklarasi kemerdekaan Kosovo tidak melanggar hukum internasional, tetapi Serbia menolak keputusan itu.

Asal usul nama Kosovo merupakan nama tempat bahasa Serbia yang berarti "bidang burung hitam". Setelah berfungsi sebagai pusat kerajaan Serbia abad pertengahan, Kosovo diperintah oleh Kekaisaran Ottoman dari pertengahan abad ke-15 hingga awal abad ke-20, periode ketika Islam semakin penting dan populasi penutur bahasa Albania di wilayah tersebut meningkat.

Tetapi di awal abad ke-20 Kosovo dimasukkan ke dalam Serbia hingga sempat jadi bagian dari Yugoslavia. Pada paruh kedua abad itu, etnis Albania yang sebagian besar Muslim melebihi jumlah orang Serbia Ortodoks Timur yang dominan di Kosovo, dan ketegangan antaretnis sering mengguncang provinsi tersebut.

Di bawah pengawasan PBB, Kosovo mengembangkan struktur negara merdeka, dan pada Februari 2008 secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia. Priština adalah ibu kota dan kota terbesar. Masih banyak hal lain tentang Kosovo, berikut enam fakta menarik Kosovo yang dirangkum Liputan6.com pada Jumat, (13/1/2023).

1. Negara Termuda di Eropa

Negara dengan sistem repeublik parlementer yang ada di sebelah tenggara Eropa tersebut baru memerdekakan diri pada 17 Februari 2008. Kosovo terbilang sebagai negara yang masih muda, setelah banyak konflik dan sempat tidak diakui.

Untuk mengabadikan momen kemerdekaan, dibangunlah sebuah monumen bernama Newborn Monument di kota Prishtina yang tidak lain merupakan ibu kota Kosova. Pada tembok monumen di cat warna bendera negara-negara yang mengakui kedaulatan Kosovo.

2 dari 4 halaman

2. Ragam Etnis dan Bahasa

Di paruh kedua abad ke-20, lantaran migrasi keluar orang Serbia dan tingkat kelahiran Albania yang lebih tinggi kemudian terjadi perubahan dramatis dalam komposisi etnis Kosovo. Bagian populasi Albania meningkat dari semula hanya setengah dari total penduduk pada tahun 1946 menjadi sekitar empat per lima pada 1990-an.

Sementara itu, proporsi Serbia turun menjadi kurang dari seperlima. Setelah konflik Kosovo tahun 1998–1999, orang Serbia tambahan beremigrasi. Hingga di awal abad ke-21, komposisi populasi kira-kira sembilan per sepuluh orang Albania dan kurang dari sepersepuluh orang Serbia, dengan sisanya terdiri dari orang Muslim Bosnia, orang yang secara tradisional nomaden yaitu, Roma dan dua kelompok lainnya, Ashkali dan Mesir.

Dengan dua etnis yang dominan tersebut, Albania dan Serbia adalah bahasa resmi Kosovo. Menurut konstitusi 2008, bahasa Turki, Bosnia, dan Romawi juga memiliki status resmi di kota terkait. Bahasa Albania yang dituturkan di Kosovo adalah subvarietas dari dialek Gheg yang umumnya dikenal sebagai kosovarce. Standar sastra Albania digunakan dalam komunikasi tertulis dan di media penyiaran.

3. Pernah Pakai Mata Uang Dinar

Sebelum kemerdekaan, dinar Yugoslavia atau Serbia merupakan mata uang resmi. Kemudian pada 2002, deutsche juga digunakan secara tidak resmi, karena banyak orang Kosovo yang bekerja di Eropa Barat mengirim uang ke kampung halaman untuk menghidupi keluarga mereka.

Di 2002, saat masih menjadi bagian dari Serbia, Kosovo secara tidak resmi mulai menggunakan euro. Hingga euro menjadi mata uang resmi pada 2008, meskipun dinar Serbia tetap digunakan di kalangan orang Serbia. Pada 2009 Kosovo bergabung dengan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia. Bank Sentral independen Republik Kosovo mengawasi sistem keuangan negara baru itu.

3 dari 4 halaman

4. Mayoritas Muslim

Penduduk Kosovo menurut sensus terbaru 2022 dari PBB hampir mencapai 2 juta. Dari jumlah tersebut 95,6 persennya beragama Islam. Sisanya memeluk agama lain, seperti Kristen, Katolik Roma dan Ortodoks. Sehingga tak heran jika di Kosova begitu mudah untuk menemukan bangunan masjid yang sangat indah dan megah, mulai dari masjid Hadum, masjid Sinan Pasha hingga masjid Xhamia e Madhe.

Tetapi Kosovo tidak memiliki agama resmi, namun mayoritas adalah orang Albania Muslim. Sebagian besar Muslim hanya secara nominal karena banyak yang tidak secara teratur pergi masjid, meskipun puasa Ramadhan dilakukan secara luas. Sebagian besar orang Serbia dan beberapa Roma Ortodoks Timur. Sebagian kecil penduduknya, yang sebagian besar terdiri dari orang Albania dan Kroasia beragama Katolik Roma.

Terlepas dari persaingan awal dengan Katolik Roma , Ortodoksi Timur menjadi kepercayaan utama di Kosovo pada Abad Pertengahan, ketika wilayah tersebut menjadi pusat kerajaan Serbia. Pada abad ke-13 Peć (bahasa Albania: Pejë) didirikan sebagai keuskupan agung Ortodoks Serbia dan pada abad ke-14 statusnya diangkat menjadi patriarkat otonom.

Pentingnya sejarah ini membantu menjelaskan peran khusus yang dimiliki Kosovo dalam tradisi Serbia. Islam tiba dengan penakluk Turki Ottoman, sejak pertengahan abad ke-15 menguasai wilayah itu selama lebih dari empat abad. Meskipun sebagian besar penduduk akhirnya menjadi Muslim, wilayah tersebut mempertahankan warisan Ortodoksnya.

4 dari 4 halaman

5. Kuliner

Lantaran pernah diduduki kekaisaran Ottoman, ada pengaruh kuliner yang kemudian menjadi budaya makanan di Kosovo. Salah satunya Sarma sebagai makanan pokok masakan tradisional Turki yang begitu umum di Kosovo.

Mengutip Taste Atlas, Jumat (13/1/2023), Sarma terdiri dari isian yang dikelilingi daun atau sayuran berdaun. Ada banyak versi dari hidangan ini, namun campurannya biasanya menggabungkan bahan-bahan seperti daging cincang, nasi atau bulgur, berbagai herba, bumbu, paprika merah, paprika, sumac bubuk, atau saus tomat, sedangkan bungkus khasnya biasanya mencakup anggur, kubis, atau daun asinan kubis, atau berbagai sayuran berdaun seperti collard greens dan swiss chard.

Sarma juga dikonsumsi secara tradisional di Balkan, negara-negara Eropa Tengah, Kaukasus Selatan, dan Timur Tengah. Meski biasa dinikmati sebagai makan siang atau makan malam yang mengenyangkan, sarma sering kali disiapkan pada acara-acara khusus dan hari raya. 

Namun ada pula yang khas di Kosovo yaitu Djath Sharri atau Å arski sir, keju asin dari Kosovo yang dibuat dari susu domba dan sapi. Awalnya dibuat hanya dengan susu domba karena sapi tidak bisa mendaki dataran tinggi. Warnanya berkisar dari putih hingga kuning, dan memiliki aroma khas adas, ramuan yang cukup umum di dataran tinggi.

Å arski sir diproduksi dalam dua varietas keras (tradisional) dan lunak. Keju di Kosovo biasanya dijual dalam ember kayu atau plastik, dan kemudian dikonsumsi sendiri, dipadukan dengan roti, atau ditambahkan ke pai dan salad.

6. Potensi Wisata Pegunungan

Kosovo dikelilingi oleh banyak pegunungan. Di antara Kosovo dan Montenegro terdapat pegunungan Hajla yang puncaknya memiliki ketinggian mencapai 2.403 meter. Sementara itu, pegunungan yang berada di antara Kosovo dan Macedonia bernama Peskovi. 

Kemudian pegunungan yang berada diantara Kosovo dan Albania adalah pegunungan Maja e Kallakabut Albania Kalabakut yang tingginya 2.174 meter. Untuk wisata alamnya, ada Air Terjun Mirusha yang terkenal memiliki ketinggian sekitar 22 meter.

Namun selain pegunungan dan wisata alamnya, sebagai negara mayoritas Muslim maka masjidnya patut untuk dikunjungi. Salah satunya Masjid Kekaisaran yang terletak di Pristina yang telah berdiri sejak 1690. Masjid ini dibangun Sultan Mehmet II Fatih atau Muhammad Al Fatih, Sultan Ottoman. Ia penakluk yang pernah meluluhkan kota Konstantinopel, Turki saat Perang Salib.