Liputan6.com, Jakarta - Sejalan dengan niat baik sejak awal, donasi baju seharusnya tidak teronggok sia-sia dan malah menambah volume limbah tekstil. Ragam langkah pun dilakukan para penyalur manfaat, termasuk dengan terus mengedukasi publik selaku calon penderma pakaian.
Donasi Baju Kita sebagai salah satu medium donasi baju mengatakan bahwa perkembangan sumbangan pakaian sendiri sangat signifikan. "Terlihat dari antusias masyarakat untuk ikut berdonasi, karena ini merupakan salah satu kegiatan amal dan bersifat demi kebaikan," kata salah satu relawannya, Kartika, melalui pesan pada Liputan6.com, Sabtu, 14 Januari 2023.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan pengalaman pihaknya, mengingat gerakan mereka terbentuk di masa pandemi COVID-19 dengan segala pembatasannya, media sosial jadi ruang edukasi yang paling efektif. "Kami pakai Instagram dan TikTok," sebut Kartika.
Donasi Baju Kita sendiri menjelaskan pihaknya sebagai organisasi sosial yang didirikan anak-anak muda kreatif guna membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan bantuan. "Saat ini, Donasi Baju Kita telah mempunyai gudang untuk ruang penyimpanan baju dari donatur yang berlokasi di Cawang, Jakarta Timur," kata Kartika.
Ia memaparkan, "Program yang kami jalankan adalah pengumpulan pakaian layak pakai yang nantinya akan disalurkan ke panti asuhan, panti ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), panti jompo, rumah singgah, masyarakat kurang mampu, korban bencana alam, anak-anak terlantar, dan orang-orang yang membutuhkan lainnya."
"Selain itu, sebagian pakaian layak pakai hasil donasi juga akan dijual kembali (baik secara online maupun offline) dan hasilnya akan digunakan untuk membeli kebutuhan penerimanya, seperti kebutuhan pokok, dan kebutuhan operasional gudang kami," imbuhnya.
Alur Donasi Baju
Narasi serupa diungkap Clothes for Charity. PIC-nya, Shafira Nur Awwaliyah menjelaskan bahwa Clothes for Charity merupakan salah satu program sosial unggulan dari Yayasan Gemilang Indonesia.
"(Ini merupakan) program donasi baju dari para donatur yang kemudian kami sortir dan kami jual dengan harga yang sangat murah. Hasil penjualan tersebut diperuntukan bagi operasional pendidikan anak-anak marginal, yatim, dan dhuafa binaan Yayasan Gemilang Indonesia," ia memamarkan melalui pesan, Sabtu, 14 Januari 2023.
Lebih lanjut Fira menjelaskan alur donasi baju di Clothes for Charity. Pertama, silakan mengakses laman clothesforcharity.id. Kemudian, mengisi form donasi di situs web tersebut. Setelahnya, dipersilakan untuk mengonfirmasi donasi di nomor WhatsApp yang tercantum setelah pengisian form.
Terakhir, mengirim baju donasi melalui ekspedisi maupun diantar langsung ke alamat Clothes for Charity terdekat.
Sementara di Donasi Baju Kita, alur donasi bajunya, yakni pertama, mengisi form yang tertera di bio Instagram @donasibajukita. "Setelah itu, admin akan menghubungi dengan mengirimkan syarat dan ketentuan donasi, juga format pengiriman," kata Kartika.
Lalu, donatur bisa langsung mengirimkan baju donasi ke alamat yang sudah diberikan melalui ekspedisi pilihan. Ia menyebut, "Jika pakaian layak pakai sudah kami terima, selanjutnya akan kami sortir terlebih dahulu. Jika kondisinya masih sangat bagus, akan kami pilihkan untuk tempat penyaluran yang kami tuju atau individu yang membutuhkan."
Advertisement
Buka Donasi Baju
Dalam membuka donasi baju, Donasi Baju Kita melakukannya dalam periode tertentu, guna meminimalisir terjadinya penumpukan. "Tidak jarang juga kami menerima donasi baju di luar periode, dan sebenarnya tidak apa-apa," ucapnya.
"Namun, kami tetap mengingatkan pada para donatur untuk tetap mengirimkan sesuai periode," katanya, menambahkan bahwa periode penerimaan donasi baju akan selalu diinformasikan melalui akun media sosial mereka.
Di sisi lain, Clothes for Charity membuka donasi baju sepanjang tahun, kecuali tanggal merah, libur panjang, dan keadaan warehouse yang overload. Fira bercerita, di awal menginisisasi program ini, pihaknya menemukan banyak pakaian tidak layak pakai.
"Kami terus berikhtiar mengedukasi dan menanamkan nilai-nilai kebaikan yang berkaitan tentang program yang kami kampanyekan dengan sistem kualifikasi barang yang kami terima," tuturnya. "Jadi, kami mengajak masyarakat untuk mendonasikan pakaian layak pakai mereka yang sudah tidak terpakai ke Clothes for Charity."
"Kemudian, kami sortir kembali dan kami pisahkan jadi dua kategori: layak pakai dan tidak layak pakai. Yang layak pakai akan kami jual (secara online maupun offline)Â dan hasil penjualannya kami alokasikan untuk operasional beasiswa pendidikan anak-anak marginal, yatim, dan dhuafa. Ada juga yang langsung kami salurkan ke pihak yang membutuhkan," ia menjelaskan.
Melaporkan Hasil Donasi Baju
Yang tidak layak pakai, kata Fira, akan didaur ulang melalui progran Muslimah Preneur yang akan mengubahnya jadi barang-barang bermanfaat, seperti keset, tote bag, gamis, dompet, dan lain-lain. Barang daur ulang ini kemudian akan dijual kembali dengan keuntungannya diperuntukkan bagi ibu-ibu yang ikut program tersebut.
"Namun, karena memang SDM yang terbatas dan pakaian yang tidak layak masih begitu banyak, kami juga sering bekerja sama dengan beberapa pihak yang mempunyai program upcycle pakaian bekas tidak layak pakai," kata Fira.
Langkah serupa juga diambil Donasi Baju Kita. Donasi baju tidak layak pakai yang mereka terima akan diserahkan pada usaha kreatif untuk dimanfaatkan kembali. "Umumnya penjahit rumahan," sebut Kartika.Â
Sampai saat ini, pihaknya telah melakukan penyaluran donasi ke berbagai pihak maupun tempat yang membutuhkan. "Seperti ke panti-panti, korban bencana alam, korban kebakaran, dan ke individu yang membutuhkan. Biasanya laporan kami sampaikan pada para donatur melalui akun Instagram kami," tandasnya.
Ini pun dilakukan Clothes for Charity. "Selain, kami juga mengonfirmasi melalui nomor yang tertera di Whatsapp. Kami juga memberikan laporan kegiatan setiap bulannya, serta perkembangan adik-adik binaan Yayasan Gemilang Indonesia," tutupnya.
Advertisement