Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry kembali jadi sasaran gelombang kritik publik akibat memoar barunya Spare. Harry kini mengkhawatirkan masa depan kedua keponakannya, Charlotte dan Louis, yang merupakan adik Pangeran George, mengingat hubungannya dengan sang kakak yang tak baik,
Hal itu berkaitan dengan pernyataan Harry yang mengungkap perasaannya selama bertahun-tahun soal menjadi “cadangan” Pangeran William. Sebelum sang kakak dianugerahi tiga orang anak, suami Meghan Markle ini memang berada persis di belakang Pangeran William dalam suksesi takhta Kerajaan Inggris.
Advertisement
Baca Juga
Namun dengan kelahiran George, Charlotte dan Louis, urutan takhta Harry pun tergeser oleh kedua keponakannya itu. Kini, Harry membuat sebuah “ramalan.” Ia memprediksi setidaknya salah satu dari ketiga anak Pangeran William akan merasakan hal serupa dengannya.
"Meski William dan aku sudah sekali-dua kali membicarakan ini, dan dia memastikan bahwa anak-anaknya bukan tanggung jawabku, aku masih merasa bertanggung jawab karena tahu bahwa dari ketiga anak itu, setidaknya salah satunya akan menjadi sepertiku, cadangan." Kata Harry dalam wawancara dengan Daily Telegraph, dilansir dari The Sun, Sabtu, 14 Januari 2023.
"Dan itu menyakitkan, itu membuatku khawatir," lanjutnya.Pernyataan Harry itu mendapat kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya adalah editor majalah dan pengarang buku kerajaan, Ingrid Seward yang kembali menegaskan kalau anak-anak William bukanlah tanggung jawab Harry.
"Harry seharusnya tidak lagi mengurusi anak-anak William. Faktanya, Harry sebaiknya tidak lagi mengurusi dan menganggu orang lain, mulai sekarang," ucap Seward.
“Apa yang dikatakan William sangat tepat. Anak-anak William adalah tanggung jawabnya bersama Kate, bukan Harry. Ini bukan urusan Harry dan dia menjadi berbahaya bagi keluarga dan dirinya sendiri karena dia mempermasalahkan hal-hal kecil sekehndak dirinya,” sambungnya.
Pengalaman Traumatis
Harry juga sempat bicara tentang anak-anaknya. Ia tak akan membiarkan Archie, putra sulungnya, mempunyai pengalaman traumatis yang sama seperti dia dan saudara laki-lakinya. Meskipun dia mengakui keluarganya kemungkinan besar tidak terlalu senang dengannya saat ini, ia berharap suatu hari nanti mereka akan melihat manfaat dari keputusannya untuk berbicara.
Harry telah berbicara secara terbuka bahwa dia menggunakan ayahuasca, yang merupakan obat herbal dari Amerika Serikat, seorang psikedelik, dengan seorang profesional saat mencari terapi untuk masalah kesehatan mentalnya.
Sementara itu, Pangeran William merupakan orang pertama yang mendorong Harry untuk melakukan terapi. Harry berharap suatu hari ahli warisnya juga akan menjalani terapi setelah pengalaman traumatis yang mereka alami di masa kecil.
Meski dibayangi banyak kontroversi, Guinness World Records menyatakan memoar Pangeran Harry telah memecahkan rekor dunia. Memoar tersebut meraih predikat buku non-fiksi yang dijual tercepat.
Rekor itu dipecahkan meski buku Spare baru dirilis kurang dari seminggu. Konten buku itu mengumbar rahasia keluarga Pangeran Harry sendiri. Nama Ratu Camilla, Pangeran William, dan Putri Catherine ikut menjadi sorotan.
Advertisement
Penjualan Buku Tercepat
"Memoir kontroversial yang mengumbar segalanya dari Pangeran Harry yang berjudul Spare telah menjadi buku fiksi yang terjual tercepat sepanjang masa, usai menjual 1,43 juta kopi dalam hari pertama penjualan di Kerajaan Bersatu, Amerika Serikat, dan Kanada," tulis situs resmi Guinness World Records, Sabtu, 14 Januari 2023.
"Rekor tersebut sebelumnya dipegang oleh buku keempat Barack Obama, A Promised Land (2020), yang terjual 887 ribu kopi saat hari perilisan," lanjut pihak Guinnes, melansir kanal Global Liputan6.com.
Rumah penerbitan Penguin Random House juga telah mengkonfirmasi bahwa penjualan buku Pangeran Harry adalah yang tercepat yang pernah mereka saksikan. "Penjualan seharian pertama dari Spare mewakili penjualan hari pertama terbesar dari segala buku non-fiksi yang pernah diterbitkan oleh Penguin Random House," jelas pernyataan pihak penerbit.
Penguin Random House pernah merilis buku non-fiksi dari orang-orang terkenal seperti The Light We Carry (Michelle Obama), Novelist as a Vocation (Haruki Murakami), Surrender (Bono), Leadership (Henry Kissinger), Let Me Tell You What I Mean (Joan Didion), dan Will (Will Smith).
Keluarga kerajaan Inggris tidak memberikan respons terhadap memoar Pangeran Harry, namun pangeran berusia 38 tahun itu mengaku masih punya bahan jika ingin menulis buku kedua. Harry berkata ia tidak akan diampuni keluarganya apabila ia mengungkap hal-hal tersebut.
Penulis Bayangan
Sebelumnya dilaporkan, memoar Pangeran Harry bisa dibilang memoar paling kontroversial tahun ini. Buku setebal 416 halaman itu menjabarkan sederet pengakuan Pangeran Harry yang tumbuh dalam lingkup keluarga kerajaan Inggris.
Seperti banyak tokoh terkenal lainnya, Pangeran Harry mendapat bantuan dari penulis bayangan JR Moehringer. Dia adalah seorang jurnalis dan penulis yang berbasis di Amerika Serikat. Pria berusia 58 tahun itu diketahui pernah memenangkan Hadiah Pulitzer pada 2000 untuk artikelnya 'Crossing Over'.
Moehringer bukanlah pendatang baru di bidang ghost writing. Dia membantu legenda tenis Andre Agassi dengan autobiografinya pada 2009 Open dan pendiri Nike Phil Knight dengan memoarnya Shoe Dog.
Goshwriter atau penulis bayangan adalah seseorang yang dibayar untuk menulis buku, artikel, pidato, atau jenis karya tulis lainnya atas nama orang lain. Banyak pengarang untuk orang lain menandatangani perjanjian kerahasiaan yang menyatakan bahwa mereka tidak akan mengungkap identitasnya, menurut National News, walau kini sepertinya kerahasiaan itu tidak selalu berlaku.
Advertisement